Part 24

4.7K 255 12
                                    

"Dan sekarang aku sedikit membencimu karena kau sangat jauh dari apa yang kubayangkan selama ini."

Ellen tidak pernah benar-benar mengetahui siapa Nathan sebenarnya. Semasa kuliah Nathan bukanlah sosok yang Ellen kenal, ia sering bermain-main dengan banyak perempuan.

Nathan mahasiswa S2 yang sudah hampir lulus sedangkan Ellen mahasiswi baru S1, membuat Ellen tidak pernah mengetahui kebenarannya.

Saat itu pertemuannya dengan Nathan sangatlah singkat. 6 bulan setelah pria itu membantunya, Nathan pergi entah kemana dan Ellen masih harus berjuang sebagai anak baru.

Begitu kembali ke tanah air ia selama tiga tahun bekerja di salah satu perusahaan besar, ia pernah menemukan dan membaca salah satu majalah bisnis yang memasang wajah Nathan sebagai cover majalahnya, ia tidak pernah lupa dengan wajah orang yang telah membantunya, dan dari situ Ellen bertekat untuk bekerja di perusahaan Nathan dan bertemu lagi dengan pria itu.

Banyak karyawan yang menggosipkan sosok Nathan yang sekarang, Ellen tidak percaya. Tapi belum lama bekerja tapi fantasinya sekian tahun hancur dalam hitungan detik begitu ia melihat Nathan sedang bercumbu mesra dengan salah satu wanita cantik dan mengusirnya.

Ia baru percaya setelah melihat dengan mata dan kepalanya sendiri. Mengingat kembali kejadian itu tanpa sadar kedua tangannya terkepal erat.

Nathan diam dan menunggu wanita itu melanjutkan ceritanya, "Ellen," Nathan menjentikkan jarinya didepan wajah Ellen ketika wanita itu diam saja.

"Ah ya?" Ellen tersadar dari lamunannya.

"Lanjutkan." perintah Nathan.

"Aku bekerja di perusahaanmu karena kau,"

Nathan tertegun, entahlah saat ini Nathan merasa sedikit senang.

"Aku sudah bilang kan kalau kau pernah menjadi idolaku. Tapi begitu aku bekerja di perusahaanmu dan menemukanmu bercumbu dengan seorang gadis.. ewww...."

Nathan kembali mengingat ketika Ellen masuk kedalam ruang kerjanya dan mendapati dirinya sedang mencumbu seorang wanita yang ia sendiri lupa rupa dan namanya.

"Awalnya memang banyak sudah ada beberapa karyawan yang mengatakan bahwa kau ini adalah pria biadab yang suka bergonta-ganti wanita layaknya mengganti pakaian dalam."

"Aku tidak pernah terus-terusan mengganti pakaian dalam." Nathan menggigit bibir bawahnya berusaha menahan senyum. Setidaknya ia menganti pakaian dalam ketika sudah tidak nyaman dipakai atau molor.

"Kalau begitu baju."

"Aku bukan wanita yang terlihat seperti tidak pernah mengenakan pakaian yang sama lebih dari 2 kali."

Ellen melongo mendengar Nathan menangkis semua ucapannya, "Pokoknya seperti itu! Kau memperlakukan mereka seperti sampah, apa kau lupa bahwa ibumu itu juga perempuan?"

Ellen merasakan tubuh Nathan menegang, mata pria itu menatap melewati puncak kepalanya dan tangan Nathan yang masih ada di pangangnya mencengkeram dengan erat.

"Ada apa?" Ellen bertanya dengan nada khawatir begitu merasakan perubahan sikap Nathan. Apakah ia tadi salah bicara dan menyinggung perasaan Nathan?

Ibu kandungnya!? Sial!

"A- Aku tahu kau bukan orang jahat." ucap Ellen pada akhirnya.

Nathan kembali menatap Ellen, "Dari mana kau tahu?"

Ellen mengangkat bahunya, "Aku sudah bercerita tentang diriku, sekarang giliranmu."

"Apa yang kau sukai?" Nathan mengalihkan pembicaraan.

When Beauty Tamed the Beast (DEWASA 21+)Where stories live. Discover now