Part 30

5.1K 247 22
                                    

Seorang wanita turun dari dalam mobil dan menatap bangunan tinggi bertuliskan GG (Gavriel Group).

Wanita itu tinggi semampai dengan tubuh ramping, rambut sepanjang bahu yang di tata dengan cantik wajahnya yang cantik tertutup oleh kacamata hitam besar.

Pakaian yang dikenakannya dalam sekali lihat semua orang juga tahu bahwa semuanya bermerek.

Wanita itu berjalan dengan penuh percaya diri dan berlengang-lenggok layaknya model.

Rambutnya yang berwarna cokelat muda berayun-ayun seiring dengan langkahnya, hanya saja nathan tidak mau tergesa-gesa.

Beberapa pria yang ia lewati berhenti dan menatapnya.

Wanita itu memencet tombol 10 dan membuat karyawan yang berada satu lift dengannya saling menatap penuh tanya.

Pasalnya baik karyawan maupun rekan bisnis Nathan hampir tidak pernah ada yang menginjakkan kaki dilantai itu.

Nathan sendiri lebih suka mengadakan rapat di lantai 9 atau diluar perusahaan.

Ellen yang kebetulan berada dalam satu lift dan berada disebelah gadis itu hanya bisa bertanya-tanya.

Lift telah sepi dan hanya ada mereka berdua

Mereka keluar secara bersamaan, gadis itu sama sekali tidak menatap kearah Ellen.

Wanita itu menuju pintu yang mengarahkan langsung keruang Nathan dan tanpa perlu persetujuan dari Ellen, wanita itu masuk.

Ellen yang hendak memperingati wanita itu hanya bisa diam dan dirinya mulai berpikiran jelek.

Siapa wanita cantik itu? Apa hubungannya dengan Nathan? Kolega? Tidak mungkin. Masalah bisnis harus lebih dulu melaluinya. Salah satu kekasih Nathan? Apakah selama ini Nathan masih berhubungan dengan para kekasihnya?

****

Nathan mendengar pintu ruangannya yang dibuka, dirinya mengangkat kepalanya dan tersenyum mengira yang masuk keruangannya adalah Ellen, begitu tahu siapa senyum Nathan seketika menghilang dan berubah menjadi datar.

"Ada apa kau kemari?" tanyanya dengan nada tidak suka yang sama sekali tidak ia tutupi.

Wanita itu melepas kacamata hitamnya, meletakkanya diatas meja Nathan lalu wanita itu berjalan mendekati Nathan.

Dengan lancang mengusap bahunya, Nathan menepis tangan itu dengan kasar.

Ada sedikit keterkejutan dalam sorot mata wanita itu tapi wanita itu berusaha menutupinya dan tetap tersenyum.

"Aku merindukanmu." wanita itu membungkuk dan dengan berani menyapukan sekilas bibirnya di bibir Nathan.

Nathan yang tidak siap dengan tindakan wanita itu seketika itu juga mendorong tubuh wanita itu menjauh dan mengusap bibirnya dengan kasar.

"Aku merindukanmu Nathan, aku kembali."

Nathan berdiri dan menjauhi gadis itu seperti wabah penyakit yang harus dihindari.

"Kenapa kau kembali?"

"Karena aku tidak bisa hidup tanpamu."

Nathan tertawa mengejek, "Ella, kau belum pikun kan? Kau lupa bahwa kau yang membuangku? Tidak bisa hidup tanpaku? 2 tahun Ella. Ucapanmu itu Bullshit! Dan tadi kau bilang apa? Merindukanku? Ah...maksudmu merindukan uangku kan?" ucapnya dengan dingin.

Wanita yang bernama Ella atau lebih tepatnya Isabella hanya menatap Nathan dengan mata berkaca-kaca.

"Aku menyesal" ucapnya.

When Beauty Tamed the Beast (DEWASA 21+)Where stories live. Discover now