012. Escape

66.2K 2.7K 37
                                    

sudah tiga hari lamanya Anna dikurung didalam kamar milik Jack, ia benar benar tidak diperkenankan keluar dari kamarnya walau sekedar mengunjungi perpustakaan untuk melepas penat.

Waktu terus berjalan, hari kian bertambah, namun Anna belum menunjukkan tanda tanda kehidupan dalam tubuhnya. Gadis itu benar benar seperti boneka hidup yang dimainakan oleh kakaknya sendiri

''habiskan makan malammu, aku tidak ingin kau sakit'' ujar Jack menaruh nampan berisi makan malamnya dihadapan gadis itu. Tapi tetap saja, Anna diam tidak bereaksi. Jack mendengus kasar, ia berjalan kearah kamar mandi sembari membuka kausnya

dapat Anna lihat dari ujung matanya bahwa bahu Jack dijahit cukup dalam, ia pun berspekulasi bahwa luka jahitan itu bekas sasaran tembak dari pertemuan reka rekan Jack waktu itu

''bila aku melihat kau belum menghabiskan makananmu, aku sendiri yang akan menyuapimu, dengan caraku''lanjutnya menatap tajam wajah adiknya.

Itulah Jack, pria dengan sifat keegoisannya

***

Aldo menatap orang orang dihadapannya dengan teliti, sementara Nick hanya menundukkan kepalanya karena terlalu takut dengan tatapan mata Aldo

''ini teman teman ku dan Anna, ada Frenda, Gabbie, John, August, Mark, dan Louis'' kata Nick memperkenalkan temannya, Aldo menghela nafas pelan. Tatapan matanya kini beralih pada dua gadis sepantaran Anna

''Jack bukan orang tolol, ia juga tidak akan segan untuk menghabisi siapapun yang mengambil adiknya terutama gadis gadis seperti kau''

Mata Frenda dan Gabbie beradu pandang kearah pria itali ini, dengan kesal, Gabbie menginjak keras kaki Aldo hingga membuat pria itu menjerit kesakitan

'DUG!'

''Arrghh... e malledeto, shit!''

''oh, maafkan aku, pria-itali-yang-sok!, aku tidak mengerti umpatanmu, bisa kau terjemahkan untuk kami berdua'' ujar Gabbie dengan nada mengejek, Frenda terkekeh kecil sementara yang lainnya tertawa keras

''dia baru menyebut mu gadis sialan dengan keras'' balas Louis tersenyum kecil, Gabbie mengibaskan tangannya tak peduli lalu kembali menantang mata Aldo

''dengarkan aku, tuan beraksen alien! aku kemari bukan untuk bermain main, aku dan Frenda kemari untuk merebut sahabat kami, mengerti!'' lanjutnya menarik rambut Aldo ke wajah mereka -Frenda dan Gabbie-

''dan tuan, jangan pernah meremehkan gadis seperti kami'' lanjut Frenda membuat pria pria disitu menahan tawa

''lepas! baiklah, tapi bila kalian terjadi apa-apa, aku tidak akan bertanggung jawab'' balas Aldo menepis tangan Gabbie dari kepalanya, gadis itu terkekeh meremehkan

''whatev, apa rencanamu, tuan alien?'' tanya Gabbie, Aldo menggeram tertahan lalu menghembuskan nafasnya perlahan

'untung dia teman Anna'

''mendekatlah'' perintah Aldo, semuanya mendekat, Aldo pun mengatakan rencana yang akan mereka lakukan malam ini

***

Tok... Tok... Tok

Bunyi ketukan pintu kamarnya berhasil membuat seorang pria yang tadinya memfokuskan diri ke gadis yang sedang tertidur lelap dikasur menjadi buyar. Jack mengecup pelan bibir adiknya lalu berjalan membukakan pintu

''selamat malam tuan'' sapa seorang penjaganya dengan menunduk, Jack menatapnya dengan tajam sambil melipat kedua lengannya didepan dada

''kuharap ini penting'' kata Jack menolehkan kepalanya sedikit kebelakang, penjaga yang tahu apa maksud tuannya lantas memohon maaf

JackWhere stories live. Discover now