031. It's Begin

45.5K 2K 134
                                    

Maaf ya kalau ada typo, cerita tidak ku revisi

Hari cukup cerah di London, Anna yang sedang menikmati harinya Bersama Jack pun tertawa begitu mendengar lelucon yang suaminya buat untuk hiburan, mata Jack memandang binar serta kagum kearah wanita kecilnya yang sedang mengandung ini

''apa yang pak tua Jensen itu katakan?'' tanya Anna masih dengan sisa-sisa tertawanya, Jack sedikit terkekeh saat ingat kalau ia pernah mengerjai seorang petani tua ketika ia remaja dulu

''dia bilang, kembalikan parangku dasar anak bodoh, benda itu telah ku tukar dengan padi 5 kilo gram!, dan dia mengejarku Bersama Tom sampai tubuhnya ja karena terpleset kotoran sapi, hahaha'' kata Jack kembali tertawa di susul Anna, pria yang malang

Beberapa menit kemudian, suara panggilan dari ponsel Jack terdengar, Jack mengambil benda itu lalu melihat list penelepon, dari Nick

''apa?'' tanya Jack, suaranya yang tadi tertawa gurau kini berubah begitu cepat menjadi datar dan dingin, memang diantara sahabat-sahabat Anna, hanya pria ini yang tidak Jack sukai

''bisakah aku berbicara dengan-'' sebelum perkataan Nick terucap, Jack telah memotongnya lebih dahulu, ''tidak, Anna sedang sibuk''

''Jack...'' panggil Anna lembut, tangannya menengadah seolah meminta ponsel itu, Jack mengeraskan rahangnya lalu menghembuskan nafas dengan pasrah

''5 menit, tidak lebih'' perintah pria itu arogan, Anna menggelengkan kepalanya lalu mengambil ponsel itu, senyumnya kembali terbit kala tau yang meneleponnya adalah Nickholas

''ya Nick?''

''Anna, bisakah kau datang kerumah bibiku? beliau ingin bertemu denganmu, ah, ada Gabby Frenda dan yang lain juga disini'' kata Nick di seberang suara, Anna yang mendengar hal tersebut lantas mengiyakan dengan cepat, ia benar-benar menyukai bibi Nick karena wanita tua itu sangat ramah, Anna bahkan sering dibuatkan brownies kukus meski dia tidak memintanya

''baiklah Nick, apa rumah nya masih yang lama?'' Anna masih menyunggingkan senyumnya, tidak sadarkah Anna kalau pria disampingnya itu telah memasang wajah kesal

''tidak, bibi pindah rumah, tempatnya di jalan Merchusses 6 blok 2, rumahnya bercat abu-abu'' balas Nick kembali, Anna mengiyakan ajakan itu, dan sebelum ia menutup teleponnya, suara Nick terdengar seperti bisikan

''Anna, kuharap kau tidak mengajak suamimu itu, kau tau bukan kalau bibiku cukup sensitif dengan orang baru? cukup supirmu yang mengantar kemari, pulangnya akan kami antar nanti, oke? sampai jumpa'' dan ya, Nick memutuskan panggilannya sepihak

Anna menatap wajah Jack, rahang pria itu masih mengeras, entah dia mendengarnya atau tidak, tapi Anna harap tidak, ia menelan air liurnya sendiri dengan wajah takut-takut

''Jack-'' panggil Anna pelan, ponselnya telah ia kembalikan, Jack menerimanya masih dengan wajah seperti itu

''apa yang dia katakan?'' Anna mendesah lega, pria itu tidak mendengar obrolannya sama sekali.'' Nick mengundangku untuk pergi ke rumah bibinya, disana sudah ada Gabby Frenda dan yang lain, kumohon izinkan aku , bibinya sangat baik Jack''

Jack mencengkeram kedua tangan Anna dengan erat, tatapan matanya berubah dari yang datar menjadi tajam seolah Anna adalah sebongkah daging yang nikmat, ia menggeleng

''tidak, kembali ke kamarmu An-'' Anna menaruh kepalanya di dada Jack lalu berkata dengan nada yang sendu dan sedih, ''kumohon, aku tidak akan macam-macam, disana banyak wanita, aku tidak sendirian Jack, kumohon izinkan aku'' katanya berulang kali, Jack menghela nafasnya dengan pasrah kembali, wanita ini benar-benar tau bagaimana cara membujuk dirinya

JackWhere stories live. Discover now