017. The day

86.4K 2.9K 144
                                    


Sekarang, harinya telah tiba. Joanna telah bersiap dalam balutan dressnya yang panjang namun terkesan mewah dan simple, tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang selain terus berdoa kepada tuhan bahwa ini semua hanyalah mimpi buruk. Ia memandangi orang orang dari balik jendela kamarnya yang tampak sangat sibuk membawa bunga ucapan selamat, bunga dalam bucket, serta hal hal yang berhubungan dengan 'harinya'

Ia meneteskan airmata, lagi. Saat tiba tiba saja diotaknya terlintas seseorang yang sudah Jack bunuh dengan keji, ia ketakutan, hidupnya kini seolah hampa tanpa tahu tujuan. Orangtuanya telah dibunuh, kekasihnya juga, sementara para sahabatnya disekap sebagai ancaman serius dari kakaknya itu. Oh tuhan, ia benar benar berharap memiliki hidup normal layaknya gadis gadis diluar sana, bukannya terjebak dalam sebuah ikatan yang hanya diinginkan oleh 'kakak'nya tersebut

''nyonya rowney''

seseorang memanggilnya dengan nada pelan, ia menghapus airmatanya lalu menatap ke sumber suara, berusaha sekuat tenaga untuk tersenyum sedikit saja. ''ya, bibi?''

''tuan meminta anda untuk mengenakan ini''

satu buah set perhiasan diberikannya pada Anna, ia membuka kotak perhiasan itu, lalu terperangah melihat kilaunya emas murni yang ditempah sebagus mungkin untuk digunakan pada tubuhnya

bibinya pun membantu sang nyonya untuk mengenakan perhiasan itu

bibinya pun membantu sang nyonya untuk mengenakan perhiasan itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


''astaga tuhan, nyonya begitu cantik'' puji sang bibi terperangah, Anna hanya tersenyum kecil sebagai balasan. Sejujurnnya, ia tidak menyukai barang barang mahal. Tapi, yasudah. Kali ini ia tak mau adu mulut dengan sang kakak, ia sudah lelah.

dan tanpa mereka berdua sadari, ternyata Jack telah menatap tubuh indah gadisnya sedari tadi. Ia berjalan kedua perempuan itu sembari memasukkan tangannya di saku celana berbahan lace tersebut

''tuan-'' tunduk si bibi lalu ergegas meninggalkan mereka berdua. kini yang tersisa adalah tubuh atletis Jack yang terbalut suite armani serta tatapannya yang benar benar menusuk

''kau cantik'' entah itu sebuah pujian atau pernyataan, namun Anna hanya diam berusaha sibuk dengan jari jarinya yang mengapit satu sama lain. Pria itu tahu gelagatnya, Anna sedang gelisah

''tenanglah sayang, tidak perlu gugup. harusnya kau bahagia karena sebentar lagi kita akan bertunangan'' senyum miring pria itu tercetak jelas dengan mata elangnya yang terus menatap Anna. Sementara yang ditatap tentu memasang raut wajah tidak suka

''kau gila''

''aku lebih mencintaimu''

''brengsek, tuhan benar benar akan mengutukmu ke neraka''

''aku akan bersyukur mendengarnya, bukankah neraka itu tempat abadi? kita bisa menghabiskan waktu untuk bercinta selamanya bukan?''

mendengar jawaban itu tentu membuat mata Anna melotot tak percaya. kakinya melangkah ingin pergi dari si gila brengsek itu. namun Jack menarik tangannya lalu memojokkan Anna di sudut kamar

JackWhere stories live. Discover now