028. Happy Birthday, Anna

42.5K 1.8K 30
                                    

Hari ini cuaca pagi hari di kota London terasa begitu cerah dan sejuk, Anna yang merasakan sengatan matahari di matanya dengan perlahan mengerjapkan mata berulang kali, sampai kegiatannya itu terhenti kala merasakan seseorang sedang memeluk perutnya yang sedikit membesar dengan begitu possessive, pergerakan nafas di lehernya juga sudah bisa Anna pastikan bahwa itu adalah Jack, Jack Rowney, suaminya sendiri

Lucu memang, seperti karma yang sedang bermain dengannya, dia yang dulu begitu membenci pria ini lantas merubah perasaannya begitu sekejap kala tau bahwa Jack sangat mencintai dirinya dengan tulus. Mengingat beberapa perubahan yang signifikan dalam diri suaminya, membuat wanita itu tersenyum lalu mengusap tangan Jack berulang kali, Jack merasakan sentuhan halus di punggung tangannya langsung membuka mata lalu menatap Anna dengan tatapan datarnya seperti biasa

''pagi, istriku'' bisiknya tersenyum kecil lalu mengecup tengkuk Anna, ahh sepertinya hormon kehamilan Anna sedang bekerja karena wanita itu tengah mendesah seperti menahan sesuatu, Jack tau itu, tetapi ia tidak bisa memburu istrinya sekarang karena takut menyakiti Anna dan calon bayinya, ''kau mau bekerja?'' tanya Anna

Jack tertawa kecil begitu mendengar pertanyaan dari wanitanya, ia menggelengkan kepala berulang kali, mana ada suami yang tega meninggalkan istrinya setelah menikah? walau itu hanya untuk bekerja sekalipun. Pria itu menarik tubuh Anna agar mereka saling berhadapan, lalu menatap wajah cantik istrinya dengan pandangan memuja, ''aku hanya ingin menghabiskan hariku diatas Kasur, bersamamu''

Dan sontak saja rona kemerahan di pipi Anna menjalar begitu cepat bagai air yang tumpah diatas kain, Anna menelusupkan wajahnya di dada Jack lalu memukul pelan lengan berotot pria itu hingga membuatnya  tertawa

Ohh tuhan, terima kasih karena telah mendatangkan wanita seperti istrinya, mengingat bahwa ia tidak pernah bersyukur, kali ini Jack mensyukuri tuhannya karena telah memberi wanita  berhati malaikat seperti Anna

Pria itu bangkit dari Kasur, menghiraukan dirinya yang hanya memakai boxer tanpa atasan membuat pipi Anna kembali memerah saat melihat badan tegap Jack yang terbentuk seperti tameng untuknya, Jack mengambil sebuah kotak berukuran cukup besar dan lumayan berat, tidak ada yang menarik dari kotak itu selain tulisan sambung berwarna emas di sampingnya, dan tulisan itu adalah Rowney's Family

Mata Anna yang tadinya hanya terpaku menatap kotak besar itu kini berganti untuk menatap wajah Jack yang datar tetapi menyunggingkan sedikit senyum di bibirnya, Anna mengambil kotak itu, lalu membukanya dengan rasa ingin tahu,

''ini album, mom yang membuat album ini'' kata Jack, Anna yang mendengar hal itu langsung menjatuhkan air matanya, ia rindu saat teringat kenangan dimana ia dan ibu nya selalu Bersama-sama

"Mommy, apa yang kau buat?" tanya Anna kecil disamping ibunya yang hendak memanggang kue, Lady Anne tersenyum, ia mengusap lembut surai pirang gadis kecilnya  usai memasukkan adonan kue bercetak yang gambarnya seperti pita simpul kedalam microwave,

''mom sedang membuat pretzel kesukaanmu sayang, kau mau kan?'' balas ibunya yang diangguki semangat oleh gadis itu

Anna kecil memang sangat menyukai Pretzel dan marshmellow, selain rasanya yang manis dan ringan, kata ibunya kedua cemilan itu adalah salah satu makanan favorit Santa Clause. Lady Anne tertawa kecil begitu melihat gerakan semangat dari gadis kecilnya, ia langsung menggendong Anna lalu mendekap  gadis kecilnya dengan begitu hangat,

''mommy menyayangimu Anna''

''Rowy?'' panggil Jack berulang kali, Anna mengerjapkan matanya berulang kali lalu menatap linglung kearah Jack yang juga sedang menatapnya dengan penuh kekhawatiran

''apa yang kau fikirkan sayang? kau tidak boleh stress, itu akan memengaruhi calon bayi kita'' katanya lalu mengusap air mata Anna yang masih saja menetes, Anna benar-benar rindu ibunya, tetapi tidak ada yang bisa ia lakukan selain menerima takdir lalu bersabar,

wanita berperut buncit itu menggeleng disertai senyuman yang mampu membuat Jack merasa teduh sekaligus menenangkan jiwanya sendiri

''mengapa kau memberikan ku ini?'' tanya Anna dengan intonasi biasa, lembut tetapi menggetarkan, Jack duduk bersimpuh dihadapan istrinya, lalu mengecup pelan jari-jari kaki Anna,

Anna yang melihat serta merasakan kakinya dicium dengan sontak langsung melebarkan mata, ''Jack? aku tidak apa, sungguh'' katanya dengan nada yang terganggu, Jack tersenyum kecil, ia kembali mengecup kedua lutut Anna, mencium perutnya, mencium kedua tangannya, bibirnya dan terakhir kening wanita hamil dengan perasaan yang begitu mendamba dan penuh cinta

''apa yang kau lakukan?'' bisik Anna merasakan kecupan terakhir dari Jack, pria itu membuka salah satu album foto itu, lalu menunjukkan sebuah lembaran gambar yang cukup membuat Anna rindu dan mengerti

Di foto itu terlihat dirinya sedang berdiri di belakang kue ulang tahun berukuran besar dan bertema Minnie Pink serta teman-teman masa kecilnya yang ada di samping Anna, wanita itu ingat bahwa dirinya sedang berulang tahun ke 7 tahun kala itu

''Happy Birthday Happy Birthday, Happy Birthday too you..'' suara sorak sorak nyanyian ulang tahun bergema di halaman rumah  yang terlihat meriah karena dihiasi balon warna warni, gadis kecil yang sedang berulang tahun itu tampak senang karena tidak menyangka bahwa mereka semua ingat akan hari ulang tahunnya

''kalian semua datang, terima kasih'' kata Anna menatap haru pada seluruh orang yang ada disana, dan pandangannya terpaku pada kakaknya yang hanya menatap dirinya begitu dingin tanpa ingin ikut merayakan ulang tahun Anna dari ruang tamu, Anna menundukkan kepala, ia benar-benar tidak tau apa yang  membuat kakaknya begitu tidak menyukai dirinya sedari dulu, setiap mereka berdua bertemu, Jack hanya menatap dirinya dengan wajah yang datar ataupun tajam

''Anna, tiuplah kue nya, bila tidak, orang yang membelikanmu kue ini pasti akan kecewa karena kau tidak menerima hadiah darinya'' kata ayah gadis kecil itu, Anna menatap wajah ayahnya lalu mengangguk, ''aku suka kuenya daddy, pasti daddy repot-repot membawanya untukku, terima kasih'' ujar Anna tersenyum kecil, ayahnya menggelengkan kepala, lalu menggendong gadis kecil itu agar wajah mereka sejajar

''bukan daddy atau pun mommy yang membelikan kue ini sayang'' kata Antonio, wajah Anna membentuk ekspresi bingung sembari menatap kue serta wajah ayahnya bergantian

''lalu siapa? ohh, apakah  teman-temanku yang memberikan ini? kalau begitu terima-'' ayah Anna menutup bibir Anna, alhasil, ucapan gadis kecil itu harus terpotong karena suaranya teredam oleh telapak tangan dari ayahnya sendiri

''bukan juga teman-teman mu, seseorang ingat ulang tahunmu, lalu pergi dari rumah pagi-pagi sekali, saat ia kembali, daddy lihat orang itu telah membawa kotak yang sangat besar, dan kotak itu adalah kue ulang tahunmu, dia bilang pada daddy bahwa itu adalah hadiah ulang tahunmu darinya'' suara ayah Anna terdengar jelas mengalun di pendengaran gadis kecil itu, matanya kembali menerawang kearah kuenya sendiri yang lilinnya telah mati karena tertiup angin

''orang itu siapa daddy? apa dia disini? aku akan berterima kasih padanya sekarang'' balas Anna, ayah Anna mengangguk, ia langsung menunjuk kearah seorang pria yang masih senantiasa berdiri disamping jendela ruang tamu seakan mengintai mereka semua dari  dalam sana,

''Jack yang memberikan kue itu Anna, ia juga mengatakan pada daddy bahwa Minnie mengucapkan selamat ulang tahun untukmu, sayang''  Anna yang mendengarnya lantas menatap sang ayah dengan tatapan tak percaya, ia kembali menatap kearah tempat dimana Jack berdiri, tetapi  kakaknya sudah beranjak dari sana, dan tanpa gadis kecil itu tau, Jack mengawasi adik kecilnya dari sudut ruangan yang lain dengan seutas senyum yang tipis

''Happy Birthday, Anna''

 ''selamat ulang tahun istriku, aku berharap kebahagiaan selalu menyertaimu, keselamatan selalu melindungi kita, serta daddy dan mommy mendapat tempat terbaik disisi tuhan'' bisik Jack dengan nada yang lembut, lalu mengecup bibir Anna dengan perasaan sayang yang semakin menguar

Anna tersenyum, ''aku berharap, takdir ini tidak salah, karena aku hanya mau kau yang menjadi takdirku hingga kematian saja yang bisa memutusnya''

Halo, hope ur guys liked it, don't forget to give vomment oki, see you!

JackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang