Part 5 (Sergio and Betrayer)

6K 426 2
                                    

Sudah enam hari Anya tinggal di dalam club dan menyamar menjadi wanita barunya Sergio, Leah si manusia. Tapi dia belum mendapatkan informasi yang diinginkan ISA-nama pengkhianat yang bekerja sama dengan Sergio- dan buruknya lagi Ellis si penyihir hitam selalu bersama Sergio dimanapun, kecuali saat ia melakukan ritual bercintanya dengan Sergio.

"Honey, aku bosan," ucap Anya,ah salah tapi Leah jadi mari kita mengenalnya sebagai Leah untuk saat ini. Ia berpura-pura bosan dan memasang wajah lelah sambil mengusap matanya.

"Kembalilah ke kamar dan tidur, Leah sayang." Sergio menatap mata Leah, menghipnotisnya untuk melakukan perintahnya.

Leahpun berjalan dan meninggalkan mereka berdua yang terus saja membicarakan penjualan manusianya, masuk ke kamar.

Sialan! Dia menghipnotis Leah lagi. Lihat saja, besok cara Z lah yang akan menyelesaikan semua ini, tentunya setelah aku menyingkirkan penyihir jalang itu tanpa cara Leah, Batin Leah menyerukan kekesalannya.

6 hari yang lalu
Setelah meminum ramuan Bustself, ramuan yang membuat penggunanya menahan kekuatan dirinya dan menjadi manusia yang kebal terhadap racun, ramuan dan sihir. Ramuan itu hanya bekerja selama satu minggu, dan efeknya dapat hilang jika penggunanya memaksakan kekuatannya keluar, yang mengakibatkan dapat terjadinya ledakan kekuatan, yeah the power of prof. Alana idea.

Anya melangkahkan kakinya masuk ke dalam D&S Club, matanya menyisir seluruh penjuru ruangan, mencari targetnya.

Gotcha!

Di sudut ruangan VIP targetnya duduk bersama wanita-wanita yang siap menjajakan tubuhnya tanpa peduli siapa sebenarnya pria yang sedang mereka incar itu, ah jangan lupa disini ia sama dengan para wanita murahan itu, tapi ia lebih suka memanggil dirinya...

Wild girl.

Anya menerobos kerumunan yang menggila mengikuti dentuman bas lagu, menaiki tangga menuju ruang VIP, ia terus melangkahkan kakinya melewati tempat targetnya tanpa peduli banyak laki-laki yang memandangnya mesum. Anya terhenti, tepat di depan targetnya.

Suara tamparan yang menyakitkan terdengar, seolah suara tamparan itu dapat mengalahkan dentuman bas diluar ruang VIP sampai semua mata yang ada disana tertuju pada Anya yang dengan sangat berani menampar seorang pria berotot di belakangnya lalu menarik pria itu kebawah, membuat kepala pria itu sejajar dengan wajahnya lalu menatapnya tajam, "Jauhkan tangan busukmu dariku, jerk!"

Pentagram?

Ia melepaskan kerah pria itu sambil mendorongnya tidak peduli makian dan sumpah serapah pembalasan dendam yang dilakukan pria itu, ia lebih memilih pergi ke stand bar lalu mengangkat tangannya pada bartender untuk memesan, "Red wine."

"Seharusnya kau tidak melakukan itu, sweet. Berbahaya jika dia mengamuk loh."

Anya menatap pria itu malas, kemudian mengangkat sebelah alisnya, "Jika kau ingin melakukan one night stand denganku, maaf. Aku tidak bermain dengan pria murahan."

Pria itu tersenyum tipis kemudian pergi meninggalkannya tanpa berkata apapun. Anya menggigit bibirnya, merasa gagal menarik targetnya dengan cara seperti itu. Ia meneguk habis winenya lalu mengangkat tangan dan memesan wine lebih banyak lagi, tak apa jika mabuk untuk malam ini saja.

Tiga gelas wine habis olehnya, belum! ia ingin lebih lagi. Ia pun memesan lebih banyak lagi, sesaat setelah menghabiskan gelas ke empatnya, seseorang memeluknya dari belakang, menghirup aromanya dalam kemudian berbisik, "Satu gelas, kemudian mabuklah bersamaku."

Ia tahu dirinya tidak pernah gagal menarik targetnya, pesonanya yang terlalu memikat, kemudian tersenyum sinis dan melirik pria yang masih memeluknya itu "lets's see."

Mate MissionWhere stories live. Discover now