Part 20 (Folly of Duke)

4.5K 384 13
                                    

Keadaan di luar area netralpun tidak berbanding jauh dengan di dalam, tubuh Duke sudah penuh dengan darah, entah itu darahnya sendiri maupun musuhnya, dengan tubuh bertelanjang dada, ia tetap berusaha berdiri dengan tegap, seolah mengatakan pada musuhnya bahwa ia takkan mudah untuk di tumbangkan.

Merasakan kehadiran seseorang di belakang membuatnya memiringkan kepalanya tanpa mengalihkan perhatiannya sedikitpun pada musuh, "Anjing ceroboh, jangan sok kuat," ucap perempuan di belakangnya.

"Siapa kau?" Tanya Duke masih dengan posisi kuda-kuda pertahanannya, dengan sesekali ia melirik matenya yang masih tergantung di lingkaran persembahan. "Aku bukan musuh, hanya memastikan kau tidak mati karena sudah menghancurkan rencana," jawab wanita itu dan mulai bergerak dengan kecepatan melebihi werewolf, dialah V.

Ledakan yang terjadi di area netral membuat semua yang berada diluar area terpaku dengan tatapan kaget dan sedih. Ledakan itu menghanguskan semua yang ada di area netral, bahkan pilar-pilar itu pun hancur menjadi abu, tak ada lagi bentuk yang tersisa. Asap hitam mengepul hingga ke atas langit, diiringi dengan percikan-percikan api pembakaran yang tersisa.

Duke jatuh bersimpuh melihat area dimana matenya berdiri sebelumnya kini telah hancur, airmata mengalir keluar meratapi ketidakmampuannya menyelamatkan matenya, hingga matanya kini berubah sepenuhnya berwarna emas karena dikuasai sepenuhnya oleh jiwa serigalanya dan dengan membabi buta ia menghabisi nyawa musuh yang ada di sana, sedangkan V hanya bisa menggelengkan kepalanya memaklumi ketidaktahuan alpha brengsek di hadapannya.

V mengalihkan pandangannya yang ke arah Duke menjadi ke arah titik kepulan asap, angin berhembus begitu lembut, menandakan I lah yang mengendalikan angin itu. Kepulan asap itu pun perlahan mulai menghilang, memperlihatkan pemadangan yang siapapun melihatnya akan terkejut, di sana dengan sisa percikan api pembakaran yang beterbangan, Anya masih berdiri tegap dengan perubahan yang signifikan padanya, tangannya terentang ke bawah seolah-olah cahaya biru lembut yang berpedar di antara para luna berasal dari tangannya itu, walau memang dialah yang melakukannya.

Semua yang ada di sana terperangah tidak percaya melihat persembahan mereka masih hidup, amarah dan dendam para pengkhianat semakin besar, tak peduli lagi dengan dua orang yang sebelumnya mengganggu ritual, kini mereka bersama-sama menyerang kearah satu titik, dimana korban persembahan mereka seharusnya mati.

Anya mengangkatkan kepalanya yang tertunduk, memperlihatkan mata merah darahnya yang begitu mengerikan namun indah, ia mengangkat tangannya ke atas lalu menghempaskannya ke bawah, dan saat itu juga semua pengkhianat terpental menjauhinya dan para luna.

Dengan senyum meremehkan di wajah, ia mengangkat dagunya, memperlihatkan keangkuhan pada musuh yang memang sudah ditunggu-tunggu kemunculannya, "Akhirnya kalian keluar juga. Senang bertemu kembali dengan kalian, Hans, Gregory," sapanya lalu melirik ke arah belakang musuhnya, ratusan werewolf, elementor dan penyihir berkumpul, siap menghabisinya.

"Hmm... ku kira kalian akan membawa ribuan pengkhianat, apa sudah tidak ada yang mau bekerja sama dengan kalian? Opps! Aku lupa, apa aku terlalu banyak membunuh budak-budak kalian di club itu? Apa namanya? R&B... C&S... oh! D&S Club bukan? Maaf mengenai club kalian yang hangus terbakar, kalian bisa membuatnya lagi bukan? Tidak, tidak tidak! Kau harus menjadi orang yang bertanggungjawab Z! Aku akan mentransfer biayanya, berikan saja nomor rekening kalian." Anya menunjukkan senyum khasnya yang memperlihatkan deretan gigi putih dan taring tajamnya, memasang wajah yang begitu menyebalkan bagi siapapun yang melihatnya.

"Wah, aku tidak tahu kalau kau banyak bicara Leah, atau Lila?" sindir Gregory sambil menggertakkan giginya yang membuat siapapun yang mendengarnya akan ngilu. Anya terkikik begitu menyeramkan mengetahui trik tua pengkhianat di depannya, "lebih baik kau singkirkan lilitan air di kakiku Hans, kau tidak akan berhasil membekukanku."

Ketahuan oleh musuhnya, Hans langsung menguatkan lilitan airnya kemudian membekukan tubuh Anya, menyisakan kepalanya saja. Gregory langsung melayangkan cakarnya pada wajah Anya, namun belum sempat cakar itu menyentuh wajah menawan itu, tubuhnya diam tak berkutik bagaikan manekin di toko ketika matanya bertatapan langsung dengan mata Anya.

Mengdenguskan nafas keras, tangannya terulur keluar seolah air beku itu tidak mengganggunya, ia menyentuh kepala Gregory dan kemudian mematahkannya dengan bunyi khas yang menjadi favoritnya, kemudian ia menarik rambut Gregory hingga kepala sang empunya terlepas dari tubuhnya, membuat darah bercipratan kemana-mana, dengan wajah yang bercipratan darah, ia mengangkat kepala Gregory dan melihatnya dengan teliti, "Hmm maaf kamu tidak lolos seleksi jadi koleksiku, matamu tidak indah." Ucapnya pada kepala Gregory, seolah-olah ia sedang berbincang dengan makhluk tak bernyawa itu.

Melemparkan kepala Gregory asal, ia kembali menatap Hans yang menatapnya dengan penuh ketakutan dan jijik, Anya melangkahkan kakinya mendekati Hans, seolah air yang membekukan tubuhnya hanyalah gambaran transparan atau memang tubuhnyalah yang bisa menembusnya.

"Aku suka mata itu,bolehkan itu jadi milikku?"    

o00o
21112017

Re: 06072018

hellow kind reader!! Sorry for a late publish cause i'm really really busy now. Maybe i'll be late to publish a next part sometimes.

So, thanks for your appreciate and don't forget to click star or comment for a better next part, sangkyu~

Best regards,

Emma

Mate MissionWhere stories live. Discover now