Click!
"Hai, gue Keyra Lovika Petrasia. I'm 24 years old now. Gue lulusan Ekonomi dan itu udah dua tahun yang lalu. and as expected, gue cari eum... cowok disini, nggak muluk asal dia mau sayang dan terima gue apa adanya. Terutama terima Mami gue ya...
"Bedanyaarem – arem sama lontong apa sih Mi? Perasaan sama deh."
"Kalo arem – arem ada isinya, lontong nggak ada isinya."
"Wah... hati Keyra lontong dong berarti."
- Sepupu terlaknat, 2k18
.....
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ga, nanti sore bisa anterin Ibu ke rumah tante kamu nggak?"
"Hah? Nanti sore bu?" Sasmita mengangguk. Mengeluarkan piring – piring makanan di depan Rangga yang baru saja kembali dari rumah sakit usai shift malam.
"Bisa nggak?"
"He-h, kayaknya nggak bisa bu."
"Kenapa? Mau balik ke rumah sakit lagi? Kayaknya kamu seminggu ini berangkat terus ya, nggak ada dokter jaga lain ya?"
Aduh kalau sudah begini bisa ketawan ibu.
"Bukan, bu. Rangga ada janji sama temen Rangga."
"Kemana? Nggak cape kamu seharian ngiter – ngiter kaya kipas angin?"
Rangga menggaruk lehernya bingung. Ibu memang terbilang sangat cerewet. Selalu penasaran dengan kegiatan putranya.
Baskara, sang ayah berjalan santai melewati mereka dan berhenti di depan kulkas meraih satu botol air dingin. Bisa dilihat kalau laki – laki paruh baya itu baru saja selesai berkebun.
"Biar toh bu, anaknya juga pengen refreshing sekali – kali."
"Ya refreshing kemana, yah." Tanya Ibu kembali menekan.
"Udah Ibu nanti dianter sama Ayah, biar Rangga pergi."
Sasmita mau tak mau mengangguk. Sementara Rangga memakan sarapan nya dalam diam. Ia tak mau bicara lagi sebelum Ibu menanyakan hal lain lagi.
....
"HAH? LO AJAK KEYRA KESONO?"
Rangga menggigit bibir bawahnya mendengar respon Disa yang tampaknya terkejut setelah Rangga memberitahu tempat yang akan mereka kunjungi.
"Norak ya mbak? Abis gimana dong, Rangga bingung."
Terdengar gelak tawa di sebrang tak hanya Disa tapi suara Lyra pun terdengar keras diujung.
