19 : Cemburu

21.4K 1.8K 110
                                    

#playlist : chapter 19

🎵 : Young blood - 5 second of summer


....
19 : Cemburu
....








"Kamu nggak kerja?" Tanya Keyra begitu dipersilahkan masuk oleh pembantu dan mendapati Rangga tengah meringkuk tanpa selimut di atas sofa berwarna seafoam green

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu nggak kerja?" Tanya Keyra begitu dipersilahkan masuk oleh pembantu dan mendapati Rangga tengah meringkuk tanpa selimut di atas sofa berwarna seafoam green.

Yang ditanya menoleh, "Lho, kamu disini?"

Keyra menoleh kesana kemari sebelum berlutut di dekat sofa. "Tante sama om kemana?"

"Terbang ke Medan semalam, ada kerabat jauh yang menikah."

Keyra maju dan tangan nya meraba kening Rangga. "Kamu panas banget. Pulang jam berapa?"

"Baru pulang mbak si aden. Saya bingung dirumah nggak ada ibu sama bapak. Si aden disuruh minum obat tapi nggak mau, mbak. Makanya saya telpon mbak Keyra." Sahut mbok Tari dari dapur membawa dua gelaas di atas nampan.

Mendengar itu, Keyra berkacak pinggang menatap jengkel Rangga yang terlihat pucat.

Profesi Rangga memang dokter tapi dirinya sendiri sakit tetap saja menolak minum obat meskipun tubuhnya sudah diserang demam.

"Boleh ambilkan air putih nggak?" Keyra bergegas mengambilkan segelas air yang sudah disiapkan.

"Kamu nyimpen obat nggak untuk demam. Mbok, ada kan?"

"Ada mbak, sebentar saya ambilkan."

Rangga menghela napas, menaruh gelas kosong ke atas meja susah payah. "Panas dingin dari kemarin tapi kayaknya ini puncaknya. Makanya saya minta pulang daripada merepotkan di sana."

Rangga bersandar pada punggung sofa dibantu Keyra. "Ada alat pengukur suhu nggak?"

"Ada, dikotak P3K." Keyra sigap bangkit untuk mencari alat yang dicari nya.

Keyra duduk dipinggir sofa dan membantu Rangga meminum obatnya. Keyra kemudian memasukkan alat pengukur suhu ke telinga Rangga yang memejamkan mata.

"39.2, aku panggil dokter ya?" Rangga masih sempat menarik bibir untuk tersenyum. Lucu sekali kalau dokter diperiksa oleh dokter.

"Dokter nya sudah disini, Key." Keyra meninju lengan Rangga pelan. Masih bisa bercanda pada posisi seperti ini, Keyra cukup heran. "Aku serius. Kamu sakit jadi butuh dokter."

Mami!!! Where stories live. Discover now