18 : Terciduk

20.1K 1.7K 38
                                    

#playlist : chapter 18

🎵 : The Middle - Zedd, Maren Morris, Grey.



....
18 : Terciduk
....







Hari - hari gelisah dalam tekanan kanan - kiri yang sempat membuat Keyra tak lagi suka tertawa sudah terlewat begitu saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari - hari gelisah dalam tekanan kanan - kiri yang sempat membuat Keyra tak lagi suka tertawa sudah terlewat begitu saja.

Setelah lima hari Mami menetap di ICU kemudian sudah tiga hari ini di pindahkan ke bangsal untuk tahap pemulihan. Kondisinya sudah lumayan, tak mengenaskan seperti yang lalu. Keyra banyak bersyukur karena itu.

Keyra menguap lebar. Beruntung kali ini ia tak perlu mengantre untuk membeli obat.

Tak kuasa, Keyra menguap lebar sekali lagi.

Tidur terlalu malam, bangun terlalu pagi. Alhasil, dua buah kantong mata menggelambir dibawah mata perempuan itu.

Mata nya mencoba membuka lebar - lebar dengan bantuan jari telunjuk dan ibu jari yang menahan kelopak mata agar tak menutup. Lepas dari sini ia harus pergi membeli kopi atau bisa jadi Keyra dikira sleep walking saking mengantuknya.

"Ngopi yuk!"

Keyra hampir terjungkal dengan suara yang mendadak ditangkap telinga nya. Hampir saja dompet yang dipegang melayang mengenai kening seseorang sebelum Keyra menoleh dan mendapati Rangga yang bersiap - siap untuk menangkis.

Laki - laki itu meringis membuat Keyra mendengus. "Kaget tauk!"

"Ngantuk banget?" Keyra mengangguk lucu sementara matanya ikut terpejam, "Banget!"

"Kantin rumah sakit punya greentea coffe yang enak loh. Yuk?" Keyra mengangguk cepat. Ajakan Rangga cukup membuat Keyra tertarik, seperti oase ditengah Padang pasir. Apalagi yang dia butuhkan sekarang, cukup secangkir kopi di sore hari yang cukup gloomy ditemani seorang kekasih.

Setelah mendapatkan bungkusan obat, keduanya segera mencari jalan cepat untuk pergi ke kantin rumah sakit yang tak lagi jauh. Cukup lurus lalu belok kanan sedikit, tepat di dekat masjid besar ditengah rumah sakit.

Melihat dua tangan Rangga yang dimasukkan kedalam saku jas dokter, Keyra berlari kecil menyusul laki - laki itu lalu menyelipkan tangan pada lengan Rangga. "Seharian sibuk ya?"

Mengganggukkan kepala, sempat Rangga tersenyum ramah pada dua perawat yang melintas. "Sibuk sekali. Saya harus awasi anak - anak yang sedang coass. Mungkin beberapa hari ke depan saya lebih sering menginap dirumah sakit."

"Gimana sama Mami kamu, sudah baikan?" Keyra menutup mulut menggunakan tangan guna membendung kuapan kantuk.

"Alhamdulillah baikkan. Udah bisa mencaci maki pake kuah - kuah nya sekalian berarti udah kembali ke mode normal nya Mami."

Rangga terkekeh kecil, mengacak rambut Keyra yang bisa dijangkau dengan tangan lainnya. "Bisa aja." Keyra menggeram tak suka.

"Argh. Udah lepek iniii..... jangan makin dibuat berantakan ah." Protesnya kembali merapikan tatanan rambutnya yang sempat berantakan ulah Rangga.

Mami!!! Where stories live. Discover now