17 : Hospital

21.9K 2K 104
                                    

#playlist : chapter 17

🎵 : Remedy - Adele

(SEBELUM BACA, AKU MAU BILANG SEBENTAR..... TERIMAKASIH HARI INI MAMI TEMBUS 100K PEMBACA!!!!!)


....

17 : Hospital

....






.
.

2 bulan kemudian...

Setelah memarkirkan mobil di parkiran depan pelataran rumah sakit, Keyra kembali melihat tatanan wajah nya yang perlu di touch up kembali. Dengan terampil ia memulas bedak dan membubuhkan lipstik tambahan di bibir.

Sempat tadi ia makan spaghetti carbonara yang dibuat oleh Riri tadi sewaktu di butik Mami, jadi lipstik coral glossy yang Keyra pakai sudah luntur.

Barulah setelah merapikan make up yang dipakai, Keyra keluar. Merapikan rok jeans selutut yang dipakai lewat pantulan pintu mobil. Dirasa sudah puas dengan penampilannya, Keyra mengembangkan senyum.

 Dirasa sudah puas dengan penampilannya, Keyra mengembangkan senyum

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Nggak masalah kan, kali - kali dandan?

Segera ia melenggang memasuki teras rumah sakit yang disambut senyum ramah satpam jaga.

"Selamat siang mbak... Mau ketemu dengan dokter Rangga ya?" Goda satpam bernama Herdi.

Keyra meringis, mengangguk dan malu secara bersamaan.

"Silahkan mbak... Siapa tahu ingin lekas bertemu."

"Saya duluan ya pak..." Si satpam hanya mengangguk dengan senyum di bibirnya.

Harum obat dan pengharum ruangan yang bercampur jadi satu menyambut Keyra ketika kaki nya melangkah memasuki lobi. Awalnya Keyra tak suka dengan bau yang aneh dan membuat mual itu, tapi lama kelamaan mungkin karena sudah terbiasa jadi mual yang biasanya muncul pun menguap entah kemana.

Beberapa wanita mengenakan pakaian putih yang mengetahui maksud Keyra disini tersenyum menyapa perempuan itu.

Adapula yang menggerombol untuk menghidupkan gosip di antara mereka.

"Itu? Pacar nya dokter Rangga?"

"Menang cantik doang kayaknya! Gue yakin sih. Di kota metropolitan gini mana ada laki gaet cewek hanya karna sifatnya. Pasti karena muka doi yang utama."

"...Aiya? Emang muka itu dijadikan standar kalau mau jadi pacar dokter Rangga?"

"Gue rasa engga ah." Salah satu mencebik nyinyir, "Yaelah... Coba dulu doi deketin dokter Raline juga kan? Liat look nya dokter Raline gimana? Cantik kan?"

Mami!!! Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz