27 : The Real Lamaran

22.5K 1.7K 135
                                    

#playlist : Chapter 27

🎵 : Maliq & D'essentials - pilihanku

...
27 : The Real Lamaran
...

           "Lima bulan yang lalu atau tepatnya dibulan Maret saya dan Keyra bertemu. Bertemu karena sebuah accident. Memang baru sebentar tapi perasaan kita terus berkembang seiring berjalan nya waktu. Hari ini, saya Rangga Jean Darmadji datang kerumah tante om dengan maksud untuk melamar putri om dan tante untuk menjadi teman, sahabat sekaligus istri saya. Setelah saya pikirkan dan timbangkan dengan matang...."

"...Insya allah saya berjanji sesuai dengan ajaran islam untuk selalu berusaha dengan kemampuan saya untuk menjaga anak om dan tante di dunia dan mempersiapkan di akhirat nanti. Saya ingin Keyra menjadi istri saya. Saya meminta izin kepada om dan tante untuk meminang Keyra."

Giliran nya tiba,

"Saya berterimakasih kepada mas Rangga karena telah mencintai saya dengan tulus dan ikhlas. Selalu bisa membuat saya tersenyum ketika sedang bersedih, membantu saya ketika saya susah. Saya berdoa kepada Allah SWT semoga Allah memberikan kamu kesehatan, dicukupkan rizki mu,disempurnakan iman dan akhlakmu, dan bersedia menjadi imamku...."

"... Bismillah kalau, Papa dan Mami meridhai... Keyra juga menerima."

"Keyra Lovika Petrasia, satu – satu nya anak perempuan yang saya punya. Nak, dimata Papa kamu tetap menjadi putri kecil yang selalu ingin saya manjakan setiap waktu. Tapi.... Setelah papa berdiri disini, saya baru sadar kalau putri kecil saya sudah menjadi perempuan dewasa. Perempuan yang sebentar lagi akan memasuki tahap selanjutnya dalam kehidupan, yaitu menikah. Apapun keputusanmu papa akan merestui dengan sepenuh hati."

Sulit di duga kalau lamaran putrinya akan membuatnya banjir tangis. Baru dilamar belum ijab Kabul.

Mami Wulan menyeka ujung mata. Tidak peduli riasan nya berubah seperti lukisan abstrak atau sejenisnya. Pelan, dia menerima uluran mikrofon sambil bangkit.

"Ehem...." Suara deheman menjadi intro sebelum memulai.

"Keyra Lovika Petrasia..." tarikan napas panjang mami lakukan. "Nduk, tadi di dalam mami sudah tanyakan... kalau mau kabur masih ada waktu," Sekilas beberapa tamu ikut menyumbang tawa.

"Keyra itu putri saya satu – satunya yang punya banyak kemiripan dengan saya. Dia punya sisi manja seperti wanita kebanyakan, keras kepala, kadang juga egois. Saya tidak memungkiri kalau putri saya punya banyak kekurangan...."

Mami memberi jeda untuk sekedar mengelap ingus yang hampir melorot tapi tidak jadi karena segera dihalang oleh tissue.

"Akhir – akhir ini... Keyra memang sempat membahas mengenai pernikahan. Saya memang tidak terkejut karena beberapa kali dia ingin menikah muda tapi saya tolak keinginannya. Alasan saya, ya cukup kuat karena boleh saya katakan kalau dia belum bisa menjadi perempuan sebagaimana mestinya."

"Plan menikahkan Keyra sebenarnya belum dan tidak ada di tahun ini karena saya belum siap melepas Keyra, tapi seolah seperti sudah dirancang apik oleh yang diatas, tau – tau saya didatangi seorang pemuda. Katanya mau nyetor proposal langsung ke saya."

"Setelah melewati proses berpikir yang alot sampai saya harus berdebat dengan mas Rudi, dengan mengucap bismillahirahmanirahim, serta dengan hati yang tulus dan ikhlas... mami merestui kamu untuk menikah dengan laki – laki pilihanmu. Mami akan senatiasa mengiringi kamu dengan doa karena kebahagian kamu merupakan kebahagian mami juga."

"Tapi sebelumnya saya mau blak – blakan, Keyra belum bisa memasak sampai sekarang. Mungkin ini bisa dipertimbangkan lagi ibu dan bapak sebelum kita lanjut ke tahap selanjutnya. Saya cuma nggak mau ada omongan di belakang setelah mereka menikah. Terutama dari Rangga sendiri, saya akui sebagai orangtua saya punya banyak kekurangan dalam mendidik putri saya... saya tanya sekali lagi, kamu mantap meminang Keyra denga segala kekurangannya?"

Mami!!! Where stories live. Discover now