24 : Akrab

16.4K 1.6K 28
                                    

#playlist :

🎵 : Dancing On My Own - Calum Scott cover by. Alexandra Porat.


...
24 : Akrab





Keyra menatap sekeliling dengan kagum dan takjub meski disisi lain ia tetap tampil tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keyra menatap sekeliling dengan kagum dan takjub meski disisi lain ia tetap tampil tenang. Ada beberapa orang di dalam rumah ini yang diam di tempat bak patung dalam istana.

Keyra sudah menebak berapa luas tanah dari trotoar sampai halaman belakang rumah ini mungkin hampir tiga kali lebih besar dari rumahnya. Rumah Mami tetap kalah besar dibanding dengan milik Papa. Ingin dia pergi berkeliling dan melihat – lihat ada apa saja di dalam rumah ini, terutama lantai dua, rasa penasaran nya sungguh besar untuk melihat kesana.

Tapi sebelum itu, Keyra ingat ultimatum yang diberikan oleh Praska setelah mengantarnya kemari, kalau ia hanya diperbolehkan berada di lantai satu dan dilarang berkeliling apalagi sampai membuat keributan. Hampir tengah malam nanti, Praska baru akan kembali.

Hah, kerja macam apa itu, pikir Keyra.

Ia tersenyum segan pada salah satu pembantu rumahan yang menaruh segelas jus Semangka ke atas meja.

“Silahkan non, tuan berpesan kalau nona ingin istirahat saya akan antar ke kamar nona sekarang.”

Lagi, Keyra tersenyum kaku atas panggilan nya disini. Sudah berkali – kali perempuan itu menolak halus tawaran pembantu rumah ini dan memilih tetap duduk di ruang tengah tanpa melakukan apapun.

Setelah dipikir ulang, ia tak mau menginap disini. Rumah ini tak punya apapun bahkan kalau dibandingkan dengan rumahnya yang seringkali kosong pun masih bisa dikatakan sebagai tempat hidup sementara rumah ini…. Sepi, kosong dan ya, tidak bersahabat sekali dengan nya.

Terlalu banyak pengawal dan pembantu yang membuatnya canggung bahkan untuk melakukan gerakan kecil seperti menggeser pantat.

Kalau Praska pulang, ia akan minta antar saja kerumah Adrian atau Angkasa. Lebih baik diberi pertanyaan bertubi – tubi daripada disini berteman dengan sepi.

“Bi, Praska pulang jam berapa ya?”

“Seperti biasanya, tengah malam. Apa ada perlu dengan tuan?”

“Kalau Papa,” Keyra menggeleng otomatis dengan panggilan nya barusan, jelas bibi di depan nya pasti tak tahu siapa Keyra disini.

“Maksud saya pak Rudi… pulang jam berapa?”

“Tuan besar sudah satu bulan ini ada di Norwegia non.”

Keyra meloloskan ooh panjang. Pantas saja ia jarang melihat Papa nya pergi menemui dirinya atau Mami.

“Ada lagi non?”

“Eum, bi… saya boleh minta tolong? Bisa tolong hubungi Praska sekarang?”
Bibi di depan nya mengangguk, meraih gagang telpon di atas meja kecil yang di apit oleh dua sofa. Jari Keyra mengetuk tempurung lutut nya tak sabaran.

Mami!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang