L.T. 4 : Black Karma

25K 985 53
                                    

***

Kejutan adalah sesuatu yang tak terduga. Yang tak terbayangkan akan terjadi atau bahkan tidak pernah terpikir hal itu akan terjadi. Miles Sean Smith tidak menyangka pagi hari setelah semalam Aurelie mengancam hidupnya akan menjadi hari yang menyenangkan. Ya, siapa yang menduga kalau pagi ini Miles akan mendapat hadiah jam tangan seharga US$ 1000 bermerek Jacob and Co dari orang tuanya.

"Aku tidak menduga hal ini, Mom, Dad. Wow ini benar-benar kejutan. Kupikir tidak ada hadiah ulang tahun untukku." Miles merasa kesenangan ini tidak nyata. "Apa aku sedang bermimpi?" Ketika Miles bertanya, Ayana mencubit pipi putranya itu. Menegaskan kalau dia tak bermimpi.

"Mom menyayangimu, Miles. Mom menginginkan kebahagiaanmu. Mom tidak pernah membencimu menjadi nakal. Mom hanya berharap suatu saat kau menjadi jinak dan disayangi semua orang." Miles tidak menduga Ibunya bicara seperti itu. Cepat-cepat Miles memberikan kecupan serta pelukan sebagai tanda hormatnya kepada Ibunya. "Aku tahu kau selalu menyayangiku, Mom."

Miles beralih memeluk Ayahnya. Berterima kasih karena selama ini Ayahnya selalu mendukung keputusannya. Miles tidak tahu harus bagaimana membalas kasih sayang orang tuanya. "Sudah waktunya untuk tak mempermainkan perempuan lagi, Miles! Semalam Aurelie menangis karenamu." Seavey memberi nasihat.

"Aurel hanya cengeng, Dad. Maksudku dia memaksaku menjadi pacarnya. Beruntung sekali dia jika aku menyetujuinya." Miles berceloteh sambil mencomot hamburger buatan Ibunya. "Enak sekali, Mom. Sarapan kali ini terasa lebih menyenangkan. Suasana hatiku benar-benar bagus hari ini." Seavey mengangkat alisnya. Putranya ini suka sekali menggoda.

"Tumben sekali kau memuji, Nak? Apa karena Jacob & Co itu?" tutur Seavey sambil menunjuk jam tangan mahal putranya. "Sungguh, Dad. Ini bukan gombalan. Hamburger buatan Mom memang lezat. Dan tidak akan pernah tergantikan." godanya. Ayana membalasnya dengan mengatakan kalau Miles selalu pandai menggombal. Ayana juga menambahkan nasihat agar Miles harus berubah lebih baik. Jangan lagi mempermainkan perempuan.

"Aku hanya mencari gadis terbaik di hidupku, Mom. Kupikir yang mandiri dan tidak bergantung padaku. Gadis semacam itu sulit ditemukan." Miles bersemangat. Michael bergabung ke ruang makan. Membawa buku-buku teori yang diletakkan di meja makan. "Kutu buku James Madison. Apa kau tidak berniat menggeser namamu dari daftar terpintar, Mike? Kau jarang sekali berkencan. Bukankah sudah waktunya mencari pacar? Ada banyak daftar perempuan cantik yang bisa kaukencani."

"Diam kau, Miles! Aku tidak akan merusak hidupku hanya karena anak gadis. Aku lebih tertarik memacari buku-buku pelajaran." tegas Michael sambil menuangkan susu di dalam gelasnya. Mengambil roti lapis lalu mengolesi selai vanila. "Dan ya. Kau memakan makanan berat untuk sarapan? Hamburger adalah makan siang. Pantas saja otakmu dangkal." Michael tidak bisa kalau tidak mengomentari pola hidup Miles yang tidak teratur.

"Aku lebih suka menjadikan hamburger sarapan pagi. Lagipula tidak ada hukum yang mengatur makanan apa yang dimakan saat sarapan." Michael mengangkat bahu. Pria ini sarapan sambil membuka buku pelajarannya. Seavey menegurnya, menyarankan agar Michael menghabiskan makanannya dulu. "Tidak, Dad! Aku harus belajar sekarang. Semalam aku tidak membuka buku karena sibuk mengurusi komunitas puisi." Alasan yang tepat untuk membuat Ayahnya bungkam.

"Miley? Ayo sarapan! Miles dan Mike sudah akan berangkat. Ada apa denganmu?" Ayana berteriak beberapa detik kemudian. Menaiki tangga, untuk melihat putri tercintanya. Saat membuka pintu kamar gadis itu, Miley dengan cepat melangkah keluar kamarnya. Mengabaikan Ibunya. Dia marah. "Ada apa, Sayang?" Ayana berlari mengejar langkah cepat Miley.

Sampai di ruang makan. Miley menyiram Miles dengan gelas susu Michael. "Apa-apaan kau, Miley? Mengapa setiap hari kau kesal padaku? Aku sudah mandi, kau tahu? Gadis sialan!" Miley tambah naik pitam. Dia melempar roti lapis ke muka Miles. Membuat semua orang bertanya-tanya. "Miley, tenanglah sayang? Katakan apa lagi yang dilakukan Miles padamu?" Seavey mencari tahu.

Despacito (Ayana And The Bastard Billionaire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang