L.T 5 : Justine Archer coming

24.1K 996 103
                                    

***

Perpisahan adalah momen yang tidak diinginkan oleh siapa pun. Tidak ada perpisahan yang menyenangkan. Perpisahan selalu berujung menyakitkan. Kebanyakan kasusnya seperti itu.

Michael tidak pernah berpikir sedikit pun kalau Zalima akan berpindah sekolah begitu cepat. Michael belum siap tanpa gadis itu. Siapa yang menduga kalau teman baiknya itu akan pergi. "Zalima mengatakannya pagi tadi. Orang tuanya mendapat pekerjaan di Britania. Tentusaja Zalima harus mengikuti mereka." Scarlette menjelaskan apa adanya. Persis seperti yang dijelaskan Zalima padanya.

"Zalima tidak tahu kalau orang tuanya akan berangkat hari ini juga. Dia memintaku untuk menyampaikan maafnya, Mike. Sejujurnya aku juga sedih tanpanya." Scarlette memegang tangan Michael. Memberikan pandangan simpati.

Michael memegang kepalanya. "Ada apa dengan situasi ini? Kenapa keluargaku bisa dilanda masalah sebanyak ini?" Michael berbisik lemah. "Aku tahu pasti berat menghadapi ini semua. Namun percayalah, aku dan teman-teman komunitas puisi tetap bersamamu." Scarlette menghibur.

"Miley terpuruk karena Aïden. Mom dan Dad bersedih karena Miles. Dan aku tidak tahu bagaimana perasaan Miles sekarang? Diperparah oleh Zalima pergi. Perasaanku kacau. Aku berusaha memahami situasi ini. Aku ingin menyelesaikan semua masalah ini namun aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku tidak bisa memaksa Aïden kembali pada Miley. Aku tidak bisa membuktikan kalau Miles tidak bersalah karena aku tahu Miles berengsek. Aku hanya... aku tidak tahu di mana posisiku sekarang." Scarlette bisa memahami kekacauan yang dirasakan keluarga Michael. Yang bisa ia lakukan hanya menghibur Michael.

"Kau hanya perlu menenangkan diri, Mike! Tenangkan dirimu lalu bantu saudaramu menyelesaikan masalahnya. Aku tahu tempat yang bagus untuk menyenangkan hatimu." Scarlette memberi solusi. Michael tidak punya waktu bertanya. Dia pasrah. Jika memang Scarlette bisa menemukan tempat yang menyenangkan. Mungkin dia memang harus mengikuti kemana gadis itu membawanya.

Hanya beberapa meter dari James Madison High School, terdapat taman mewah yang mempunyai kolam kecil dan air mancur di tengah-tengah taman. Pemandangan itu paling tidak membuat siapa pun merasa tenang. Apalagi cuaca mendung. Jadi, siang ini terasa tidak sepanas biasanya. "Apa yang harus kulakukan?" Michael bingung.

"Melempar koin ke air mancur itu. Ini memang sedikit konyol. Aku sering menonton seri Korea. Dan banyak adegan romantis yang bisa kupraktekkan. Salah satunya adegan ini. Cukup tutup matamu, buatlah harapan, dan lempar koinnya ke air mancur itu." Scarlette menjelaskan sambil tersenyum. Michael tidak percaya hal konyol ini namun dia tetap melakukan apa yang diperintahkan oleh Scarlette.

Ketika Michael menutup matanya. Scarlette merasa begitu tenang. Kepergian Zalima membuatnya sedih namun di sisi lain tidak ada lagi gadis yang selalu dipuja oleh Michael. Sekarang hanya ada dirinya yang menjadi gadis paling dekat dengan Michael.

Clubbb....

Koin harapan Michael tenggelam di dalam air. "Sekarang berteriaklah, Mike! Kau punya sepuluh detik sebelum orang-orang berdatangan ke sini." Scarlette menepuk pundak Michael. "Ini akan mengganggu orang lain, Scarlet! Kau tahu bahwa aku tidak suka menjadi pengganggu."

"Hanya teriak, Mike! Keluarkan apapun yang kaupendam selama ini. Biarkan masalah itu terbang di udara." jelas Scarlette. Michael menghela napas. Mengambil satu teriakan. Dan benar saja, sesuatu yang mengganjal dalam dirinya keluar begitu saja. Michael bahkan menambahkan teriakan kedua.

"Oh, sungguh menakjubkan! Ini benar-benar menakjubkan, Scarlette!" Michael berseru. Scarlette menertaiwainya dengan tawa manis. "Aku senang jika kau bahagia." Scarlette tanpa sadar mengucapkannya. Membuat Michael meliriknya dan menatap gadis itu penuh tanya. Dia memerhatikan Scarlette. Menyadari betapa gadis itu... cantik.

Despacito (Ayana And The Bastard Billionaire)Where stories live. Discover now