L. T 21 : A Dollar Valentine (1)

9.3K 565 31
                                    

***

Dollar Valentine adalah acara sekolah yang tugasnya menjodohkan siswa berdasarkan kesukaan. Kegiatan survei ini memungkinkan siswa untuk mengetagui siapa cowok yang paling memungkinkan untuk dijadikan pacar. Dollar Valentine membebaskan pesertanya untuk kencan. Pasangan terfavorit akan diberi hadiah uang.

Baik Miles maupun Justine tidak mau mengisi pertanyaan Dollar Valentine. Namun Yoana memaksa mereka berdua untuk mengisi survei. "Apa susahnya menjawab pertanyaan ini? Aku tahu kalian pacaran tapi setidaknya kalian melakukan survei ini. Komputer akan merekomendasikan perempuan yang cocok untukmu. Ayolah," goda Yoana. Bagi gadis itu, acara ini tidak ada artinya kalau teman-temannya tidak ikut.

"Ya sudah. Berikan formulirnya." Justine mengalah. Mengambil dua formulir untuknya dan untuk Miles. Yoana kegirangan. "Aku tak sabar melihat hasil survei-nya. Aku harap kalian jadi pasangan menang tahun ini. Asal kau tahu saja, kalian adalah pasangan paling populer di sekolah. Aku yakin kalian-lah raja dan ratu prom night tahun ini." celoteh Yoana.

"Kau memberi harapan besar, Yoana. Aku tidak terkejut jika hasilnya tak sesuai perkiraanku. Pekerjaan ini dilakukan oleh komputer." Justine mengoceh sambil mencentang beberapa pilihan untuk beberapa pertanyaan dalam formulir itu. "Kau juga harus mengisinya, Miles!" perintah Yoana. Miles menggeleng sambil mengerutkan bibirnya.

"Aku bukan jomblo, Yoana. Aku pun kaya raya. Buat apa aku mengincar uang dari acara itu. Aku tidak akan ikut acara tak berguna seperti ini. Tanpa ikut pun aku bisa berkencan dengan Justine!" kata Miles. Yoana mengangkat alisnya. "Ya. Kau memang terkenal dengan kesombonganmu itu, Miles. Ya sudah, aku pergi dulu. Jangan lupa untuk mengecek hasilnya, Justine!" Yoana berjalan cepat meninggalkan perpustakaan. Ia punya kegiatan di ruang organisasi sekolah. Panitia Dollar Valentine adalah tim sorak sekolah.

Yoana memasuki ruang kepanitiaan. Sangat menjengkelkan gadis itu karena setiap hari dipertemukan dengan Aurel. Yoana ingin sekali menjambak rambut gadis itu. "Aku tidak menyangka Aïden berada di urutan pertama cowok yang direkomendasikan komputer untukmu. Ternyata kau masih mencintainya." Aurel memperlihatkan lembaran kertas milik Yoana. "Kau sangat tertarik dengan kehidupan pribadiku, Aurel! Aku rasa komputernya eror. Bagaimana bisa dia merekomendasikanku dengan pria homo."

Aurel tersenyum kecut. "Teruslah berbohong, Yoana. Menyedihkan sekali kau!" tutur Aurel. Yoana muak, "kau yang menyedihkan, Aurel! Kau tidak punya teman!" serunya. Namun Yoana salah Aurel menepuk tangannya sampai dua gadis pemandu sorak lainnya muncul. Mereka memakai baju bermotif sama dengan Aurel. "The Aureliest. Kau akan terkejut dengan kepopuleran kami nanti."

Yoana tidak menyangka ada yang mau berteman dengan Aurel. "Baguslah kaupunya teman. Setidaknya rasa kasihanku berkurang padamu. Beberapa minggu kau sangat menyedihkan!" Yoana berseru sinis. Aurel terkekeh. Dia memerintahkan dua gadis yang menjadi bawahannya untuk menyeret Yoana masuk toilet. The Aureliest menyiram Yoana dengan air.

"Kalian! Apa yang kalian lakukan? Stephanie? Vivienne? Kenapa kalian bersekutu dengan Aurel? Dia jahat!" Yoana tidak bisa berbuat apa-apa karena dua teman pemandu soraknya sudah bersekutu dengan Aurel. The Aureliest melempar Yoana dengan telur dan tepung sampai Yoana benar-benar berantakan. Setelah melakukan.aksi jahatnya The Aureliest pun pergi.

Yoana menangis menyaksikan dirinya tampil begitu hancur. Dia membersihkan tubuhnya di dalam toilet dengan linangan air mata. Yoana ingin keluar dari tempat itu tapi tidak mau menjadi bahan perhatian dengan baju basah. Akhirnya dia menghabiskan beberapa jam di dalam toilet.

Yoana baru berani keluar ketika ada Scarlette masuk ke toilet itu. Scarlette bertanya kenapa Yoana bisa basah kuyup. Yoana bilang kalau dia hanya terpeleset. Yoana berusaha tertawa, menampilkan keriangannya seperti biasa. "Bagaimana bisa sampai basah seperti ini kalau hanya terpeleset? Aku malah berpikir ada orang lain yang menjailimu." kata Scarlette.

"Aku populer. Bagaimana bisa dijaili? Jangan berpikiran aneh kau, Scarlette!" Scarlette mencoba memikirkannya. Memang benar bahwa Yoana tidak mungkin dijaili. Faktanya, Yoana teman terbaik. Tidak akan ada yang mau menjailinya. "Entahlah, aku hanya khawatir. The Aureliest berkembang pesat hanya dalam hitungan detik. Dia langsung viral di website sekolah." Scarlette cemas.

"Aku bisa melawan mereka. Aku bisa melawan mereka. Bukankah aku tak pernah kalah?" Scarlette semakin yakin tidak ada apa-apa. Scarlette menyodorkan mantel musim dinginnya. "Benar. Katakan saja kalau kau ada masalah. Aku siap membantu. Teman akan selalu ada untuk temannya." Scarlette tersenyum. Yoana mengangguk. Mereka keluar dari toilet.

Yoana tidak bisa berakting lama. Ia pamit pulang lebih dulu. Scarlette tidak membiarkan Yoana pulang sendirian. Dia mengantar gadis itu pulang. Bukan hanya Yoana yang punya masalah. Ternyata Scarlette juga. Yoana aman untuk tidak menceritakan kejahatan Aurel. Sebab Scarlette tanpa ditanya mengumumkan. "Aku rasa aku dan Mike putus! Mike masih berhubungan dengan Zalima. Dia tidak pernah bilang padaku. Aku semakin curiga kalau aku hanya pengalihan hatinya."

"Kau dan Mike pasangan serasi. Apa Mike menjelaskan sejujurnya padamu? Mungkin ini hanya salah paham, Scarlette." Yoana ikut bersimpati. Scarlette mengangkat bahunya. "Entahlah, aku hanya curiga saja. Cinta pertama Mike adalah Zalima. Itulah sebabnya ia tak bisa berpindah. Aku hanya curiga dengannya." Sambil berjalan menuju tempat parkir, Gabriel muncul. Ia menyapa Yoana. Gabriel semangat berkunjung ke James Madison belakangan ini.

"Kurasa kau terlambat, Gab. Aku dan Scarlette akan pulang." tutur Yoana. Gabriel menawarkan mobil. Namun Yoana bilang Scarlette bawa mobil jadi Gabriel harus pulang dengan tangan hampa. "Baiklah. Aku hanya mau melihatmu apakah kau baik-baik saja. Apa kau baik-baik saja?" Yoana mengangguk kemudian melambaikan tangannya. Ia dan Scarlette masuk ke dalam mobil lalu beranjak pulang.

Sementara di ruang organisasi sekolah ada Miley. Gadis itu mengecek siapa cowok yang direkomendasikan komputer untuknya. Ternyata Aïden masih menjadi yang pertama di daftar nama cowok yang harus ia kencani. Miley menggeleng. Malas, ia membuang kertas rekomendasi itu. Dia tidak akan berkencan dengan Aïden.

"Kau tampak kesal dengan hasilnya. Apakah orang itu sangat menyebalkan?" Justine barusaja dari perpustakaan. Ia hendak mengecek siapa cowok yang direkomendasikan komputer untuknya. "Aïden Parker. Aku sudah muak dengan dia. Semalam dia mengganggu malamku. Untung kau dan Miles cepat pulang jadi bisa mengusir dia." jelas Miley. Justine mengangguk dan memberikan kertas formulirnya untuk diperiksa kepada Miss Jensen.

"Bukankah Yoana yang bersiaga di sini?" Justine bertanya pada Miss Jensen. "Yoana kelihatannya sakit. Dia izin pulang bersama Scarlette." Justine merasa ada yang janggal. Pasalnya Yoana baik-baik saja beberapa jam lalu. Justine masih melamu ketika Miss Jensen memberikan hasil dari survei-nya.

"Siapa yang pertama? Apa ada nama Miles di dalam daftar rekomendasi komputer?" Justine mengembuskan napas. "Miles berada di urutan kelima setelah Michael, Zhou, James, dan Xander. Tak apa yang penting tetap ada nama Miles di hasil rekomendasi." kata Justine. Dollar Valentine hanya permainan. Jadi tidak ada yang perlu dijadikan hal serius.

"Benar. Tapi anehnya aku kesal Aïden menjadi pria pertama dari rekomendasi mesin komputer." Justine dan Miley tertawa bersamaan. Mereka melangkah keluar dari ruangan kepanitiaan sekolah sampai tiga cewek menghalangi jalannya. The Aureliest kembali membuat rusuh. "Miles ada di daftar rekomendasiku. Dia di urutan pertama." Aurelie mengumumkan.

"Miles tidak ikut survei. Aku yakin kau memanipulasi nama Miles!" Benar, Justine baru ingat ini. Di kertas Justine ada nama Miles juga. Seharusnya 'kan tak ada mengingat Miles tak ikut survei. "Kau tidak bisa memaksa takdir, Aurel! Bagaimana pun kau terobsesi dengan Miles. Dia bukanlah milikmu." Miley menimpali.

"Aku menyedihkan dengan semua masalahku tapi kau jauh lebih menyedihkan Aurel. Banyak jomblo bahagia di dunia. Tapi kau tak termasuk jomblo bahagia. Kau kesepian sampai membuat khayalan tak masuk akal." Miley memegang tangan Justine. Ia berjalan pergi. The Aureliest melipat tangan di dada. "Tunggu pembalasanku, Miley! Aku akan menjamin kau menangis besok!" Aurel berseru. Miley dan Justine saling berpandangan kemudian memutuskan pergi dari hadapan Aurel.

See u next time!

Follow me

Instagram

Sastrabisu dan erwingg__

Despacito (Ayana And The Bastard Billionaire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang