L. T 14 : Lonely Together

16.2K 850 57
                                    

***

Ego adalah kesadaran akan diri kita sendiri. Kesadaran akan betapa pentingnya diri sendiri. Setiap manusia punya ego. Setiap manusia pernah mengutamakan egonya ketimbang orang lain.

Miles Sean Smith baru pulang ke rumahnya ketika jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Miles berharap orang tuanya sudah tidur agar ia tak menjelaskan ke mana dia pergi. Apa yang ia lakukn seharian. Miles mengutamakan egonya untuk tak bertemu Ayah atau Ibunya malam ini. Dia sempat marah karena dikatakan anak yang tak diharapkan. Siapa yang tidak marah? Anak haram saja butuh pengakuan.

Miles memasukkan mobil ke garasi. Ia mengambil sebuket bunga mawar di dalam mobil untuk diberikan kepada Miley. Miles tidak tahu apakah memberi bunga akan meringankan beban adiknya. Namun Miles berharap Miley bisa mengerti betapa ia sangat mengkhawatirkan adiknya itu. Betapa ia sangat menyayangi adiknya.

Bip...bip..

"Kau keterlaluan, Miles. Kau keterlaluan. Kau bajingan," -Aurelie

Miles tak membalas pesan dari Aurel. Apa yang dilakukannya tak sebanding dengan yang dilakukan Aurel pada Miley. Miles hanya mengirimkan video mengerikan mengenai pelecehan, video bunuh diri, video hantu, dan beberapa video yang bertujuan menyindir perbuatan Aurel. Miles mengirimkan video-video itu karena yakin Aurel adalah tersangka utama dalam insiden yang menimpa adiknya.

Miles melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah setelah berhasil memasukkan ponselnya di kantong jaket kulitnya. Miles menggenggam bunga mawar di tangannya dengan kuat. Ketika Miles sampai di ruang tamu, kehadiran Ayah dan Ibunya mengagetkannya. "Mom dan Dad masih di sini?" Miles hanya bisa menanyakan hal itu. Tidak ada yang bisa ditanyakan lagi.

"Ya, Kami menunggumu, Nak. Ada yang ingin Ayahmu bicarakan." Ayana menjawabnya gamblang. Miles melangkah pelan, mengambil posisi duduk di sofa berwarna coklat gelap itu. Kemudian menaruh bunga mawar yang dipegangnya di sampingnya. "Aku terlambat pulang karena ada tugas sekolah. Aku tidak apa-apa jika diberi hukuman atau semacamnya sebab aku memang salah. Aku tak mengabari kalian." Miles mencoba memberi pengertian. Ia memandangi Ayah dan Ibunya bergiliran.

"Bukan masalah kau pulang malam, Miles." Seavey meletakkan ponselnya di meja. Lalu kemudian menghela napas panjang. "Pamanmu sudah memberitahu kami. Kau berniat bekerja. Dan kau tahu Dad tidak akan mengizinkannya."

"Tidak. Ini tidak mungkin." Miles menyela. Ayah dan ibunya ingin menjelaskan namun Miles lebih dulu berseru, "Paman Daniel mengatakannya? Bagaimana bisa? Paman Daniel sudah janji padaku. Tidak boleh seperti ini." Miles kecewa. Dia mengambil ponselnya di saku jaketnya hendak menghubungi pamannya. Tetapi Ibunya meminta Miles mencoba mengerti.

Miles melemah. "Apa yang dilakukan pamanmu sudah benar, Miles. Kau adalah pewaris Smith Enterprise. Pamanmu hanya ingin menjaga nama baikmu." jelas Seavey. Miles bergeming dengan sorot mata tajam. Tidak, diam tak akan bisa menyelesaikan masalah. "Aku tidak mau merepotkan kalian. Aku muak menjadi anak paling tidak diinginkan dari keluarga ini. Jelas bukan aku pewaris Smith Enterprise. Dad mengandalkan Mike dan Miley bukan aku."

"Kau sedang marah, Miles!"

"Jelas aku tidak marah!"

Seavey mengangkat bahunya. Menghentikan perdebatan tak berujung ini. Pagi tadi ia memang salah karena mengungkapkan kalimat yang seharusnya tak diungkapkan. Seavey berniat melindungi putrinya namun berakhir menyakiti hati putranya. "Dad minta maaf. Dan kau tidak harus bekerja di perusahaan musik Andrea. Perusahaan itu terlalu kecil. Kalau kau butuh uang Dad bisa memberikan berapa pun yang kau mau. Dad tahu apa yang Dad ucapkan tadi pagi salah. Kalian bertiga berharga bagi hidup Dad." Miles hanya menyimaknya.

Ayana mengambil duduk di sebelah putranya. "Maafkanlah Ayahmu, Nak. Kau tidak harus menyusahkan dirimu mencari uang. Mom tahu rasanya kesulitan karena uang. Itulah Mom tidak mau kalian juga merasakan sulitnya hidup susah seperti Mom." Ayana memberikan elusan di punggung Miles. Meyakinkan putranya dengan sungguh-sungguh.

Despacito (Ayana And The Bastard Billionaire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang