L.T 17 : Friendship

15.6K 736 27
                                    

***

Apa yang bisa kaujelaskan dengan pertemanan? Apakah dia yang dekat denganmu ataukah dia yang hanya mengenalmu seperlunya saja? Tentu kaupunya definisi pertemanan sendiri.

Miley pulang setelah pelajaran biologi usai. Dia mengabaikan janji temu dengan Yoana dengan pergi begitu saja dari sekolah. Miley cukup terkejut mendengar kenyataan lain mengenai Yoana. Dia menghindari Yoana bukan karena dia membencinya, melainkan karena Miley butuh waktu untuk berpikir. Memahami makna dari sebuah pertemanan.

Miley merebahkan tubuhnya di atas kasur kamarnya. Mengambil boneka monyet lalu memeluknya. Ia menatap langit-langit kamarnya sampai kilauan cahaya menghiasi pandangannya. "Kau baik-baik saja, Sayang?" Tanpa Miley sadari pintu kamarnya terbuka. Menampakkan sang Ayah berdiri di ambang pintu. Miley bangkit dari baringnya, mengerang sebentar lalu menjawab, "Seperti yang Dad lihat."

Seavey memasuki kamar putrinya. Menutup pintu kamar putrinya kemudian menghampiri dengan senyum manis. "Oh, boneka monyet itu terlihat nyaman di dalam pelukanmu, Sayang." Miley tersenyum, mengangkat boneka monyetnya seraya berkata. "Ya, dia seperti sahabat bagiku." Miley berusaha terlihat baik-baik saja.

Apa yang tampak tak selalu sama dengan yang terjadi. Seavey tahu ada masalah besar yang tengah putrinya hadapi. Dan tidak mudah untuk melewati itu semua. Seavey mengambil duduk di samping putrinya. Mengecup kening putrinya sambil berbisik. "Mr Grey sudah mengusahakan agar Ian dipenjara selama mungkin. Kau tidak perlu takut melewati hari-harimu, Nak. Ada Dad yang akan membantumu setiap kali kau membutuhkan bantuan."

Miley menyingkirkan boneka monyet dari pangkuannya. "Aku tidak menginginkan Ian dipenjara selama mungkin, Dad. Apa yang Ian lakukan adalah desakan keadaan. Dia pria yang baik, Dad." Sebenarnya Miley lebih memikirkan permasalahan rahasia Yoana. Namun tampaknya Ayahnya menangkap hal berbeda dari raut kesedihannya. "Bagaimana bisa kau berpikiran seperti itu, Nak? Ian memperlakukanmu dengan kasar. Merencanakan hal buruk terhadapmu. Dia pantas mendapat ganjarannya." Seavey masih sulit memahami apa yang diinginkan putrinya. Jelas dia tidak setuju jika hukuman Ian diringankan.

"Aku tahu Dad menyayangiku. Tidak ada kata yang bisa mewakili betapa besar peran Dad membuatku tumbuh seperti sekarang." Miley sulit melanjutkan ucapannya. Dia mendekap tubuh Ayahnya lalu melanjutkan. "Aku hanya menginginkan keadilan bagi Ivana. Ian.. melakukan semuanya karena keadaan. Aku tidak mau membahas masalah ini lagi, Dad. Mengabaikan masalah ini bukan berarti kau tidak menyayangiku." jelas Miley. Seavey tidak tahu harus bicara apa lagi. Dia hanya mampu menenangkan putrinya melalui belaian di rambut gadis itu.

"Dad bangga padamu, Nak." Miley tidak membalas. Dia memilih menikmati sentuhan-sentuhan yang dilayangkan Ayahnya. "Apa ada masalah lagi yang mengganggu pikiranmu? Ada tugas sekolah yang sulit? Masalah pacar? Dad akan mendengarkannya. Kau butuh teman bicara, Sayang." Miley ragu untuk berbagi cerita. Tetapi tidak ada pilihan lain untuk tidak bicara.

Miley melepaskan pelukan yang menyatukannya dengan sang Ayah. Gadis itu menyelipkan rambutnya di telinga lalu bertanya, "Apa Dad punya banyak teman di sekolah?" Pertanyaan itu membuat Seavey mengerutkan alisnya. "Dad tidak tahu apakah pertemanan menurut konteks pria dan konteks wanita sama, namun Dad akan mendengarkan seperti apa masalahmu. Bicaralah agar Dad bisa memberikan satu atau dua solusi."

Miley mendengus, "Ini masalah sepele tapi bagiku sangat penting. Menurut Dad, apakah di dunia ini ada pertemanan yang sempurna? Apa yang akan Dad lakukan jika teman Dad punya masa lalu yang membuat Dad kecewa?" Miley menopang dagunya sambil menghitung helai demi helai bulu dari boneka monyet yang ada di depannya.

"Mungkin Dad akan melupakan masa lalunya dan kembali berteman dengannya? Dengar, Miley sayang. Tidak ada yang sempurna di dunia. Tidak ada pertemanan yang sempurna. Selalu ada kebohongan, rahasia, dan beberapa keburukan yang menghiasi sebuah pertemanan. Tidak peduli berapa besar kesalahannya, dia tetaplah temanmu."
Miley tidak bisa berkomentar. "Kau lihat Miles? Dia terlihat sempurna dari luar tapi hanya sebagian yang tahu kalau dia punya sisi jahat terhadap gadis-gadis." Miley berhenti mengurusi boneka monyetnya. Dia mendongaki Ayahnya seraya berseru, "Miles tidak pernah terlihat sempurna, Dad! Miles hanya bajingan tengik." Miley tidak sepenuh hati mengatakannya. Faktanya adalah Miles sudah berubah. Dia adalah pria yang mengagumkan, saudara yang baik.

Despacito (Ayana And The Bastard Billionaire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang