L.T 12 : Missing Miley?

17.6K 840 144
                                    

***

Miles Sean Smith bergabung ke dalam pesta setelah berhasil mendapatkan cinta dari gadis pujaan hatinya. Miles menggenggam tangan lembut Justine. Berniat melakukan dansa bersamanya. Miles seolah lupa di mana ia berada sekarang. Bersama Justine membuatnya merasa bahagia luar biasa. Seolah berada di dunia fantasi yang indah. "Aku tidak bisa dansa." Justine mengaku. Lebih baik dia jujur ketimbang berkata bohong yang pada akhirnya membuatnya malu.

"Semua orang tak pandai berdansa. Semua orang pandai berdansa saat berada di pesta. Hanya percayakan gerakannya padaku. Ikuti saja gerakanku." Miles menyatukan jemarinya dengan jemari Justine. Memegang pinggang gadis itu dengan tangan kanannya lalu melakukan gerakan dansa sederhana. Justine menikmatinya, Miles benar, pesta membuat segalanya lebih mudah.

"Aku tidak tahu kau punya sisi semacam ini, Miles. Romantis dan menyenangkan." Justine berkomentar seiring mengikuti gerakan Miles. "Kau akan mengetahui bagian dari diriku yang lain. Sisi yang mengagumkan." Miles tersenyum. Justine terpanah. Wajah menawan Miles membuatnya tidak bisa apa-apa. Ia hanya ingin terus berada di dekat pria itu.

"Apa orang tuamu akan setuju jika kita berpacaran? Aku hanya agen pembersih, apa itu tak masalah bagi mereka?" Miles mengangkat alisnya ketika mendengar pertanyaan Justine. Miles melepaskan pegangan tangannya pada Justine. Pria itu memeluk pinggang Justine sedangkan Justine melingkarkan tangannya di leher Miles.

"85% mereka setuju. Dan 15% tidak setuju. Mom dan Dad menyayangimu. Mereka menyayangimu seperti anak mereka. Mereka ingin kau bersama Mike. Jadi persentasenya adalah 15 % mereka meragukanku. Si berengsek yang setiap hari membuat masalah." Miles mengutarakannya sembari memandangi wajah Justine yang semakin lama semakin membuatnya tergoda. Dia menginginkan Justine malam ini.

"Itu dulu. Masa lalumu. Aku mengenal Miles sebagai pria yang berbeda sekarang." Justine menambahkan. Pernyataan Justine membuat Miles menepis keinginannya. Dia yakin Justine adalah gadis yang berbeda. Justine mungkin tidak tertarik dalam hal-hal seksual. Miles tidak mau mengecewakan Justine. Karena itulah, ia hanya menikmati pesta dansanya. "Aku akan menjadi pria yang kauinginkan, Justine!" Miles berjanji. Justine memfokuskan pandangannya di bola mata biru Miles. Dia senang Miles mengerti dirinya. Akhirnya lelaki itu berubah menjadi malaikat baik hati. Miles dan Justine menikmati gerakan dansanya. Tak peduli berapa orang yang memandang iri pada mereka.

"Kasihan sekali kau Aurel! Pasti menyakitkan melihat Miles bersama gadis yang lebih cantik." Yoana berseru. Mengagetkan Aurelie yang sibuk memandangi betapa mesranya Miles dan Justine. "Kau salah besar, Yona. Aku tidak akan pernah cemburu pada gadis rendahan." Aurelie tersenyum sinis.

"Aku bukan Yona. Aku Yoana. Dan ya aku justru melihat sesuatu yang lain di matamu. Kau terlihat murka melihat Miles bahagia." Yoana bersemangat untuk menjatuhkan mental Aurelie. Tetapi tampaknya Aurel justru lebih bahagia. Aurel gadis berbahaya, tatapannya membunuh."Gadis itu tak tahu seperti apa berengseknya Miles. Aku yakin dia akan menangis saat tahu seperti apa Miles sebenarnya."

Aurelie mengamati Yoana yang bungkam. "Tidakkah kau punya dendam dengan Miles? Kenapa tidak bergabung denganku saja? Kita bisa jadi sekutu untuk menjatuhkan Miles." Aurelie menawarkan rencana jahat. Yoana tertawa mengejek. "Sepertinya kau salah target, Aurel! Aku bukan pendendam. Aku menjunjung tinggi sebuah pertemanan. Apa kau tak punya teman di New Utrech?" Yoana menyipitkan matanya, mengejek. Ponsel ditangan Aurel berdering. Mata Yoana teralihkan pada ponsel itu. Sampai Yoana melihat foto Miley di layar ponsel gadis itu.

"Kau sekarang menjadi homo seperti saudara lelakimu? Ternyata kau menyukai Miley rupanya." Yoana mencibir. Aurelie mencebik. "Homo? Kaukira aku gadis seperti apa? Asal kau tahu saja kalau ponsel ini milik Aïden bukan milikku. Kami tak punya riwayat homo asal kau tahu." Aurelie memperlihatkan ponselnya. Membuat Yoana tak bisa berkomentar.

Despacito (Ayana And The Bastard Billionaire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang