Despacito (Ayana And The Bastard Billionaire)

L.T 28 : Something Different (2)

***

Minggu menjadi hari menyenangkan bagi setiap orang. Bagi keluarga Smith, tidak ada acara piknik untuk minggu ini. Miles sibuk ke kantor bersama Ayahnya, Michael belum bangun karena semalaman begadang, dan Miley melakukan kegiatan di dapur pagi ini. "Apa yang kaubuat? Baru kali ini aku melihatmu di dapur." kata Justine ketika ia menemukan Miley di tempat itu.

"Aku membuat sandwich untuk Ian. Dia selalu menghabiskan waktunya di kedai makan. Dia butuh seseorang untuk membuatkan makan siang." jelas Miley dengan raut kesal bercampur pasrah. Ia masih kesal karena semalam orang tuanya menghalanginya ke salon LA. Apa salahnya mengizinkannya ke sana. Mereka kaya, tapi mereka bertingkah seperti orang tidak mampu.

"Kau tidak pernah membuat sandwich. Boleh aku bantu?" tawar Justine. Miley mempersilahkannya. "Aku lihat cara membuatnya di youtube. Buatanku tidak terlalu rapi. Mungkin aku harus belajar lagi. Aku harus siap saat Ian mengajakku hidup bersama." Miley merasakan pipinya memanas saat membayangkan saat-saat dia dan Ian menjadi keluarga. Pasti sangat menyenangkan.

Ketika Justine dan Miley sibuk membuat sandwich, Ayana muncul dengan pakaian santai. Wanita itu terkejut melihat dua anaknya di dapur. "Mom sudah membuat sarapan. Apa itu makan siang untuk kita?" Ayana mendekat, ia melihat-lihat apa yang dibuat anaknya. "Sandwich ini untuk seseorang. Dia cowok keren." tukas Miley. Ayana bilang pada putrinya bahwa dia bisa membuatkan jika mau. Dia menambahkan kalau mereka tidak perlu repot bangun pagi.

Miley mengerling, "Harusnya Mommy menyewa pelayan saja biar bisa membantuku membuat sandwich. Rumah kita besar. Kita membutuhkan setidaknya lima pelayan. Kita 'kan orang kaya. Kenapa tidak ada satu pun pelayan. Aku jadi curiga apakah kita orang kaya atau bukan. Fakta lainnya Mommy dan Daddy selalu menghalangiku ke LA." Miley belum bisa melupakan masalah semalam.

"Jika kita masih bisa melakukannya sendiri, kenapa harus menyewa pelayan. Kita tidak akan terus berada di tingkat atas. Roda kehidupan terus berputar. Percayalah, bahwa tidak adanya pelayan sangat berguna bagi kalian nantinya." jelas Ayana. Miley mengerang, dia menyusun sandwich yang sudah jadi ke dalam tempat bekal berwarna merah jambu miliknya. "Soal ke LA, itu masalah lain. Mommy sudah membujuk Daddy, itu masih dipertimbangkan."

Sesaat wajah Miley ceria, namun kemudian berubah menjadi datar. "Tidak usah. Lagipula aku sudah menyusun rencana lain." Miley memutuskan. Dia sudah memikirkan hal itu matang-matang semalaman. Dia tidak harus ke LA. Mungkun ia harus agresif? Itu ide terburuk tapi itulah yang akan dilakukan Miley. "Dan aku tidak bisa membantu bersih-bersih rumah. Mike juga tidak bisa karena aku dan dia akan pergi." Setelah Justine diadopsi. Aturan baru ditetapkan, setiap minggu mereka semua bertugas membereskan rumah. Tapi karena Miley sedang marah, ia tidak mau melakukannya. Miley selesai memasukkan semua sandwich ke dalam rantang plastiknya. Ia berlalu, naik ke lantai dua kamar Michael.

Bagi Ayana, kemarahan Miley membuatnya lega. Ya, putrinya mulai menunjukkan ekspresinya. Bahwa Miley tidak lagi mengalami depresi atau pun tekanan traumatik. Miley.sudah lebih baik. "Siapa nama pria yang membuat Miley seperti itu? Apa kau tahu?" Ayana berbisik pada Justine. Justine menjelaskan kalau cowok itu adalah Ian Aguires. Awalnya Ayana merasa cemas, namun Justine meyakinkan kalau Ian sudah berubah. Itu sedikit membuat Ayana lega.

"Bangun, Mike! Ada kebakaran! Dapur kita terbakar!" teriak Miley. Michael terbangun kaget. Dia melirik kanan, kirinya dengan panik. Ia bahkan belum memakai bajunya. "Di mana kebakaran? Kau sudah menghubungi ambulans?" Michael serius. Ia cepat-cepat memakai pakaiannya. Kebakaran bohongan ini membuatnya sulit bernapas.

"Sudah. Ambulans-nya bilang kalau kau harus mengantarku menemui Ian. Karena hanya Ian yang bisa memadamkan api di dapur." Untuk beberapa menit Michael melongo bingung. "Kau serius?" tanyanya namun Miley hanya cengingiran. Michael melihat rantang di tangan Miley dan menyadari gadis itu bohong.