Bab 7 - Naga Timur Asia

144 19 0
                                    

Yuri menundukkan kepala dengan tubuh menggeletar. Dia bahkan tak berani membuka mata di depan Ryuzaki. Untuk kedua kali, usaha dalam menjatuhkan Kuga Kyouhei telah gagal total. Ketua Klan Naga Timur Asia itu tetap bernapas lega di tempatnya. Tak tergoyahkan oleh apapun. Yuri menarik napas gelisah. Sikap Ryuzaki terlalu tenang—selalu begitu terlebih saat dia memendam lebih banyak kemarahan.

"Apa yang terjadi?" Ryuzaki mendekati Yuri. Yuri telah merosot ke atas tanah. Dia terpaksa mendongak untuk membalas tatapan Ryuzaki.

"Ada... ada seseorang yang menggagalkan rencana anak buah kita," Yuri merasakan tenggorokannya mulai kering, "Mereka tak berhasil membunuh salah satu Mawar Maximus itu."

"Begitukah?" suara itu tetap lembut seperti beledu, namun Yuri dapat merasakan bahaya dari gestur pria di depannya.

"Maafkan aku, Ryuzaki..."

"Jelaskan padaku!"

"Begini..." Yuri merasakan telunjuk Ryuzaki mengangkat dagunya. Dengan posisi begini, Yuri dapat melihat tato naga di pelipis pria itu dengan sangat jelas, berkedut menakutkan.

"Mereka telah bergerak sesuai perintahmu," Yuri menahan napas, "Mereka telah berhasil menyusup ke acara konferensi pers dengan menyamar sebagai wartawan dan pegawai hotel. Semua berjalan lancar, walaupun ternyata Kuga-sama tidak hadir disana. Mereka juga berhasil membuntuti Erika Valerie—"

"Tapi mereka gagal membunuhnya," potong Ryuzaki langsung.

"Bukan begitu... Tapi... Tapi..."

"Gagal tetap saja gagal," salah satu sudut bibir Ryuzaki menegang. Jemarinya menyusup ke helaian perak rambut Yuri, sebelum meremasnya dengan kasar.

"Aaargh..." Yuri mengaduh, "Ryuzaki... maafkan aku..."

"Maaf?" suara Ryuzaki berubah menyayat, "Jika semudah ini aku memaafkanmu, maka kau akan memberiku kegagalan lagi! Di Thailand, di sini... Bagaimana bisa gadis tak berguna sepertimu bisa menjadi gadisku, hah?"

Yuri merasakan air matanya mulai menitik. Tapi dia tidak berani menangis. Ryuzaki tidak suka melihat tangisan perempuan.

"Seseorang menyerang mereka, Ryuzaki."

"Seseorang? Hanya seseorang mampu merobohkan sepuluh anak buah kita?"

"Ryuzaki..." suara Yuri kini berupa rintihan. Melihat Yuri makin putus asa, Ryuzaki melepaskan kepala Yuri dengan satu sentakan.

"Siapa dia?"

"Dia..." Yuri menunduk menahan air matanya, "Mereka bilang usianya kira-kira tiga puluhan. Pria itu terlihat urakan. Namun, dia memiliki ilmu bela diri luar biasa lihai."

Ryuzaki tertawa. Diliriknya Yuri dengan pandangan kasihan. Senyum Ryuzaki mengembang. Dengan penuh kasih sayang, ditariknya Yuri ke dalam pelukan.

Entah apa yang membuat amarah Ryuzaki mereda, Yuri tidak tahu. Dan dia pun tak peduli.

Ryuzaki mengelus-elus pipi Yuri, matanya menilik dalam ke mata Yuri. Sepasang mata setajam elang. Mempesona. Dengan tatapan mematikan

"Apakah kau yakin, adikku benar-benar tidak datang saat itu?" suara Ryuzaki terdengar amat lembut, "Seharusnya dia memang tak datang, Yuri-chan... Seharusnya."

***

Beberapa jam sebelumnya.

Berbagai macam senjata terarah mengancam Kuga Kyouhei. Musuhnya kira-kira berjumlah sepuluh orang. Mereka membuat lingkaran mengepung Kyouhei, tidak memberi kesempatan meloloskan diri.

[ FULL ] My Lovely GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang