Bab 31 - Bertarung Sampai Mati

76 8 1
                                    

Beragam mobil balap dengan modifikasi tingkat tinggi memenuhi jalanan dekat lintasan balap liar di gunung Akina. Gunung yang sering menjadi jalur balapan liar bagi pembalap-pembalap berkemampuan tinggi dan kelewat nekat sampai tidak sayang nyawanya sendiri. Sudah menjadi rahasia umum bahwa jalur itu telah menelan banyak korban kecelakaan. Namun herannya, masih ada saja orang-orang yang ingin beradu nyali dan kemampuan di jalur itu. Berkendara di jalanan gunung Akina memang sangat menantang bagi mereka yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Belum lagi kemenangan yang diraih akan membuat mereka menjadi orang yang terkenal dan disegani lawan.

Jalanan di sekitar gunung telah ditutup oleh Maximus dan sebagian anggota klan Kuga untuk pertarungan antara Kuga Kyouhei dengan Sky. Namun, sebagian besar petinggi yakuza bersama Bancho*-nya turut berkumpul disana. Bahkan sekelompok anak-anak ABG dengan dandanan 'ajaib' nekat pergi menyusup kesana. Agaknya, pertarungan kedua orang ini merupakan sesuatu yang langka. Terlebih lagi, lintasan balap yang sulit dan berbahaya merupakan pertunjukan kebolehan yang sangat sayang untuk dilewatkan. Termasuk hasil akhir pertarungan. Balapan kali ini bisa saja akhir dari salah seorang dari mereka, Sky atau Kuga.

Sky datang menggunakan Ferrari yang telah dimodifikasi Darius. Hayden dan Andhika turut bersamanya, juga Darius, yang kali ini menjadi pengawas dan teknisi. Sky menyalami Kuga, kemudian kembali masuk ke dalam mobilnya. Tetua Toudou dari klan Kuga menjadi wasit yang memulai pertarungan ini. Maki, puterinya yang bergaya yankee dan berpakaian serba mini, maju ke tengah aspal, membawa dua buah obor. Dengan gerakan-gerakan indah dan erotis, Maki memutar obor itu, sebelum menjatuhkannya ke atas aspal, membuat dua buah garis api dari bensin yang telah dituang sebelumnya.

Ferrari Sky terbang di sisi Bugatti Veyron milik Kuga. Kecepatannya jangan ditanyakan lagi, tak seorang pun bahkan menyadari kalau kedua mobil itu telah silam, meninggalkan dua garis api itu di belakang mereka.

*Bancho= ketua geng yakuza. Tidak lebih berkuasa dari ketua klan.

Sky memang lawan yang tangguh bagi Kuga, sehingga ia terobsesi mengalahkan Sky dalam segala hal. Termasuk dalam hal balapan. Sky sudah terkenal dengan caranya yang lincah dan indah dalam mengemudi, seolah ia sedang menari dengan mobilnya. Sedang Kuga sendiri, kemahiran mengemudinya sedikit garang, kuat dan tangguh, menyatu, menjadi bagian dari mobil yang dikendarainya.

Kuga memasang blue tooth di telinganya tak lama setelah ia meninggalkan garis start. Di dalam mobilnya, Sky melakukan hal yang sama sehingga ia bisa berkomunikasi dengan lawannya itu.

"Kau yakin akan dapat mengalahkanku?"

"Tentu," Sky tertawa, "Biarlah nasib yang akan menentukan..."

"Mereka sudah datang," Kuga berkata pelan, matanya memperhatikan layar kecil di dekat dasbornya. Sebuah keributan besar terlihat disana. Itu adalah tempat dimana orang-orang mengantar mereka di garis start. Hayden dan Darius tampak sedang sibuk di dalam sebuah perkelahian melawan beberapa orang, sementara dua dari pelindung Kuga, Mikhael dan Beast terlibat adu peluru. Anggota klan yang lain juga terlibat dalam perang itu. Orang-orang lain di luar anggota klan, termasuk para ABG penyusup terlihat lari pontang-panting menyelamatkan diri. Beberapa diantara mereka terluka, ada juga yang tewas. Kuga sedikit kasihan melihatnya. Namun ia tidak dapat membiarkan perasaannya terhanyut sekian lama. Dia sendiri saat ini sedang berada dalam sebuah jalan kematian. Kegelapan, tikungan berliku-liku, dan jurang di depan matanya menuntut Kuga untuk lebih mengkonsentrasikan pikirannya.

Bugatti itu kembali berbelok tajam di sebuah tikungan. Ferrari Sky berada tidak jauh di belakangnya, masih melaju dengan kecepatan sangat tinggi. Kuga harus mengetahui, walau jarang berlatih, kemampuan Sky masih sangatlah hebat. Mobil yang melayang di atas jalanan itu adalah buktinya.

[ FULL ] My Lovely GangsterWhere stories live. Discover now