Bab 23 - Terjebak Permainan Sendiri

87 12 0
                                    

Mengapa aku harus mencintainya?

Sky membuang semua berkas di tangannya ke atas meja. Kantornya di The Don Juan telah dipenuhi keheningan sejak dia memarahi sekretarisnya, Rene. Hanya kesalahan kecil. Namun saat ini emosi Sky sedang labil. Semua orang enggan bertegur sapa dengannya.

Sky membuka tabung kaca besar berisi sampanye favoritnya. Kepalanya pusing lagi. Dia menyentuh bibirnya sekilas, mengingat bekas-bekas ciuman dengan Eri. Kelembutan gadis itu mengusik benaknya. Dengan terburu-buru, dia menuang sampanye itu dan menenggaknya hingga tandas.

Erika Valerie...

Aku ingin menjauhimu,

Aku juga menginginkanmu...

Pikiran Sky semakin kacau saat Rene mengetuk pintu kantor Sky. Sekretarisnya itu berjalan takut-takut diantara permadani dan lukisan-lukisan klasik yang tergantung di tembok. Sky menatapnya dengan dingin, seakan-akan Rene hanyalah sebuah patung.

"Permisi, Tuan Muda. Ada telepon untuk anda."

"Mengapa kau tidak bicara dari line kantor?" Sky menjawab dengan nada tidak enak. Rene kontan mengkeret di tempat.

"Maaf, Tapi tadi saya sudah menghubungi anda. Tapi anda tidak mengangkatnya."

"Sudahlah," Sky mengibaskan tangannya. Mencoba menghindari masalah, "Siapa?"

"Tuan Kuga Kyouhei."

"Sambungkan saja."

Rene berjalan keluar ruangan. Sky mengangkat gagang telepon dan menempelkannya ke dekat telinga. Suara Kuga terdengar dari ujung telepon. Dia tahu rivalnya itu telah pergi dari Indonesia, namun dia tidak tahu mengapa akhirnya Kuga menghubunginya.

"Aku akan bicara denganmu tentang Ryuzaki."

Sky berdehem dua kali sebelum menjawab, "Katakanlah."

"Aku melihatnya di Jakarta saat aku disana. Di tempatmu. Ryuzaki dan Yuri ada di The Don Juan."

"Benarkah?"

"Kalau kau tak percaya, periksa saja rekaman CCTV di tanggal itu," Kuga menjawab kaku, "Aku telah menyelidiki apa saja yang dia lakukan disana."

Sky menghela nafas, Kedengarannya ini tidak akan menyenangkan...

"Ryu sedang merencanakan sesuatu," Kuga melanjutkan, "Dia mengumpulkan semua geng-geng kecil seperti geng Kobra dulu. Orang-orang bodoh yang tidak takut mati demi uang dan ketenaran. Kau tahu apa yang dia incar? Klanku—klan yang meninggalkannya dalam keadaan sekarat. Dan klanmu. Setelah itu dia akan mengincar sesuatu yang lebih besar."

"Apa maksudmu?"

"Asia. Kau tahu, jika orang seperti itu menguasai Asia? Dia akan menjalankan bisnis ilegal yang jauh lebih berbahaya. Menghancurkan Asia dengan Narkoba, memicu adanya perang dimana-mana, lalu mengambil keuntungan dari penjualan senjata gelap—"

"Orang itu berbahaya," nada suara Sky mengeras, "Lalu apa yang akan kau lakukan?"

"Aku tidak yakin apakah kau akan ikut atau tidak," Kuga berkata dengan nada biasa yang selalu berhasil membuat orang menuruti keinginannya, "Permainan ini amat berbahaya..."

***

"Kau tahu aku akan ikut."

Kuga tersenyum mendengar perkataan Sky. Argumennya memang cukup untuk membuat orang mempercayainya. Walau kenyataannya dia bukanlah orang yang seratus persen bisa dipercaya.

Kuga mendengar helaan nafas dari Sky sebelum Pangeran Maximus itu berkata, "Aku harap kali ini aku layak mempercayaimu."

"Dengar. Aku tidak menyuruhmu mengemudi dalam keadaan teler, Pangeran..." Kuga berkata berang, "Jangan mengelak atas kesalahanmu sendiri."

[ FULL ] My Lovely GangsterNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ