Bab 27 - Sahabat Lama

77 8 0
                                    

"Akhirnya kau datang ke Jepang, juga...Pangeran." Kuga memasuki klab itu dengan wajah lelah. Satu tangannya bertumpu di atas meja saat dia menarik kursi untuk duduk di sebelah Sky.

Sky menyunggingkan senyum penuh kemenangan saat melihat Kuga duduk di sebelahnya. Ia menyodorkan sebotol bir pada Kuga, yang disambut Kuga dengan menghabiskannya dengan sekali tenggak. Saat itulah, Sky melihat ada sesuatu yang tak beres di lengan pria itu.

"Sejak kapan kau berkelahi lagi?" Sky menunjuk tangan Kuga yang masih meneteskan darah, "Lukamu cukup parah."

"Tidak seberapa." Kuga tertawa, "Kelihatannya akhir-akhir ini mereka semakin gencar memburuku."

"Kau seharusnya menyuruh orang mengobati luka itu." Sky berkata tajam. Kuga menjawabnya dengan sebuah tawa.

"Aku tidak pernah mempercayai seorang pun untuk mengobatiku."

"Keras kepala."

"Terima kasih." Kuga tersenyum. Luka itu tampak sama sekali tidak berarti baginya.

Sky menghirup birnya. Ia menelengkan wajahnya sehingga menatap deretan botol-botol minuman keras di depannya.

"Aku akan melawanmu sekali lagi," Sky berkata lirih, "Kita bertarung sekali lagi. Di arena balap."

Kuga tertawa lagi, "Kau yakin?"

"Ini kesempatan yang bagus, bukan? Biarkan Ryuzaki dan Yuri mengetahuinya."

"Idemu lumayan," Kuga menaruh tangan kanannya di dagu, berpikir, "Apa kau tahu apa yang kupertaruhkan jika aku menerima ini?"

"Aku tahu. Jika kita bertarung, kemungkinan besar Ryuzaki dan anak buahnya akan langsung menyerang. Itu yang kita harapkan, bukan? Kemunculannya?"

Argumen yang bagus. Kuga terdiam sejenak. Kekhawatiran dalam pikirannya sama besarnya dengan keinginannya menghancurkan Ryuzaki.

"Taruhan kali ini sangat besar. Jika aku kalah, aku akan kehilangan klan-ku." Dia akhirnya berkata, "Mengapa kau berpikir kalau aku akan melakukannya?"

"Jika aku kalah, dia juga akan mendapatkan Maximus." Sky berkata pelan, "Aku sendiri tidak yakin kalau aku bisa mengalahkannya, tapi aku akan melakukan segalanya untuk mengakhiri riwayat Ryuzaki. Termasuk mempertaruhkan nyawaku."

"Bukankah kau sudah lama berhenti bertaruh?" Kuga menelengkan kepala ke arah Sky, ekspresinya penuh dengan sindiran saat mengatakan, "Untuk apa kau melakukan semua ini? Aku yakin, Maximus tidak akan cukup kuat untuk memaksamu melakukannya. "

Sky terdiam. Nama Erika Valerie langsung menggelayuti benaknya, bersamaan dengan perkataan Ryuzaki.

"...Jika gadis itu jatuh ke tanganku... Aku bisa membantunya, atau membunuhnya. Pilihan itu aku serahkan kepadamu, Pangeran..."

Ryuzaki bisa melakukan apa pun yang dia inginkan. Sky yakin itu.

"Kau melakukan itu untuk dia?" Kuga mengulang pertanyaannya, "Sebegitu besarkah cintamu kepadanya?"

"Tak kurang dari cintamu." Sky menaruh botol birnya. Ekspresi wajahnya mengeras, "Aku tak ingin ada yang menyakitinya lagi. Termasuk kau."

Kuga mengambil botol di depan Sky, menggoyang-goyangkan isinya yang tinggal setengah, "Apa kau tahu soal taruhan kami?"

Sky menelengkan kepala, tidak suka dengan arah pembicaraan Kuga.

"Aku tahu kau akan membuatnya menangis."

"Jangan kira aku tidak tahu perasaanmu kepadanya," Sky berkata dingin, seakan-akan ada besi berat menyangkut dalam kalimatnya, "Aku tidak ingin dia tetap berada di dekatmu."

[ FULL ] My Lovely GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang