20. Isvilia Kingdom

1.8K 124 4
                                    

Alvina POV

Hari Silih berganti, Begitu juga Dengan Seseorang, Perkembangan Kepribadian yang di alami setiap Orang tidak lah Nampak, Karena Suatu Perubahan terjadi Akibat Proses yang Lama, Tak mungkin Juga bagi seseorang yang ingin Mengubah sesuatu tanpa rasa Sabar, Karena hanya akan Kandas di tengah Jalan,, Begitu juga dengan ku, Jika aku tak Mulai mengubah Diri, Mungkin aku tak akan bisa Menjadi Sosok Ratu yang bisa di Andalkan oleh Negri ku ini.

Karena suatu Prediksi Masa depan Yang di Lihat Oleh Fafnir, Kami semua Mulai Membuat Aliansi antar Kerajaan tuk mengantisipasi Penyerangan oleh bangsa Demon, Oleh karena itu, Hari ini adalah Perjalanan Kami menuju ke Isvilia Kingdom.

Ersel pun telah mengirim Surat Resmi kepada Isvilia yang memberitahu tentang Maksud kedatangan kami, Walau pun Gugup, Tapi ini adalah Hal yang Melibatkan Keberlangsungan Benua Elven, Jadi sebagai satu-satu nya Kerajaan yang mengetahui ini, Alfenia tidak bisa tinggal diam.

Aku yang sedang berjalan menuju ruang Tahta, Seakan teringat Kembali perkataan Ayato saat itu, Ia bilang ia akan menyelamatkan Ku Saat ku butuh bantuan, Tapi di Saat seperti ini ia malah pergi Berlatih bersama Paman, Dengan Langkah yang sedikit ter ombang-ambing, Aku langsung membuka Pintu ruang Takhta, Namun di situ terlihat Elen yang sedang Berjalan keluar Dari ruang tahta.

Dengan Wajah Kantuk nya, Elen melambaikan Tangan padaku
" Hoahhhhh, Selamat Pagi Alvina "
" Hmmm,,, Pagi Elen, Apa yang kau lakukan di sini ?, Ini adalah ruang takhta tau, Apa kau tak melihat Para penjaga itu ? "
" Ntahlah, Saat ku bangun Aku sudah berada di Sebrang Sana "
Jawab nya sambil menunjuk Pojok ruang tahta
" Ehhhh,,, Bagaimana sesuatu seperti itu bisa terjadi ? "
" Ntahlah mungkin aku Rindu dengan Ayato "

Dengan Menghela Nafas, aku pun menyuruh Elen tuk pergi ke Kamar nya dan Bersiap siap tuk perjalanan Kali ini.
" Baiklah Cepat bersiap, Kita akan berangkat Pagi ini "
" Baiklahh "

Aku tak menyangka, Aku telah bertengkar dengan gadis itu, Ia seakan tak peduli tentang apa yang terjadi semalam, Tapi Syukurlah semua berjalan dengan Lancar.

Saat aku Mulai Berjalan di tengah Tengah Ruang takhta Menuju ke Singgasana ku, Beberapa Prajurit yang berada di Ruangan itu langsung menundukan Tubuh mereka.

Walaupun Banyak Prajurit yang Mati saat Serangan Mammon saat itu, Para prajurit yang tersisa, Seakan telah melupakan rekan mereka yang terbunuh, Aku tak bisa membayangkan, Bagaimana mereka menekan perasaan mereka Sedemikian Rupa.

Setelah Sampai di Depan Singgasana, Ke dua Mentri Kerajaan Baru yang ku angkat Dari Beberapa orang yang kupercaya mulai menyapaku dengan Senyum.

" Selamat Pagi Paduka Ratu Alvina "
" Selamat Pagi Remi, Sammi "

Mereka berdua adalah Sepupuku, Mereka adalah orang yang Sangat Handal dalam Melakukan segala hal tentang Politik, Dan mereka adalah satu-satu nya yang datang untuk bermain dengan ku, saat Ayah Masih Menjadi Raja.

" Paduka Ratu, Bagaimana dengan skedjul Keberangkatan Anda Hari ini ?"
" Sammi Itu adalah Sesuatu yang seharus nya kau Atur, Kau adalah tangan Kanan Paduka Ratu "
" Ehhh, Benarkahh ? Kenapa kau tak memberi tahu ku Remii "
" Hahahaha,,, tenanglah Aku sudah menyusun rangkaian nya kok, Lagipula kalian Boleh memanggil Ku Alvina Seperti Biasaa "
" Ehh, tapi Bukankah itu tidak Sopan "
Dengan Menghela Nafas, Aku menjawab.
" Hahhh, Baiklah Ini perintah "
" B-Baik Alvina "

Setelah Berbincang Lumayan Lama dengan Remi dan Sammi, Semua Temanku Telah Selesai Melakukan Persiapan, Elen,Fafnir dan Lilith, Mereka Nampak Sangat berwibawa ketika Menggunakan Pakaian Resmi Kerajaan fufufu.

Mereka Yang mulai Memasuki Ruangan Pun langsung Berbaris dan Berlutut.

" Yang Mulia, Persiapaan telah Selesai, Kita Siap Berangkat Kapanpun " Kata Elen Dengan Mengangkat kepala nya.

Lost in Other worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang