11. panggilan

5.7K 266 5
                                    

Langit cerah berwarna biru,nampak burung burung bernyanyi riang dengan merdunya.

Dirumah besar nan mewah, terlihat qalbie yg seperti biasanya melakukan tugas nya sebagai istri, yaitu menyiapkan kemeja buat suaminya.arshad.

Ia mengambil kemeja berwarna biru langit dengan dasi yg senada. Menurutnya pasti cocok dg arshad.

Setelah selesai dg urusan kemeja, qalbie langsung meluncur ke dapur, dan sibuk berkutat di meja kompor. Setelah sarapan tertata dengan rapi, qalbie langsung melesat ke kamar untuk menyiapkan buku buku keperluan kuliahnya, setelah ia cuti selama seminggu.

Qalbie kembali lagi ke dapur karena ia harus melayani suami nya makan.

Terlihat arshad menuruni tangga dan berjalan ke arah meja makan.

"Kapan aku belajar?" Tanya arshad dan duduk di kursinya.

"Nanti, saat aku pulang dari kuliah, aku akan membawakanmu buku buku tentang islam"jawab qalbie sambil menyiapkan nasi dan lauk pauk untuk arshad.

"Oh..ok nanti aku akan menjemputmu di kampus."

Mungkin arshad tidak tahu bahwa dirinya sudah mulai berubah dari pertama ia bertemu dg qalbie. Dan Arshad sudah mulai saling menghormati dan menghargai.

"Ya insya allah. Aku berangkat ya, oh ya aku udah nyiapin bekal makan siang buatmu." Qalbie meraih tangan arshad dan menyalaminya.

"Assalamualaikum" Lanjut qalbie.

"Wa'alaikum salam" Jawab arshad tertegun. Saat ini hatinya berdegub kencang.

###

Dikampus

Qalbie dan maryam nampak sedang ada di papan informasi untuk melihat tugas dari dosen PAI nya.

"Yah..bie kita gk se daerah ni." Ucap maryam lesu.

"Gak papa kita kan masih bisa bertemu, yah walau d jam tertentu."

"Kita ke kantin yu" Ajak qalbie dan menarik tangan maryam.

"Assalamu'alaikum emm..qalbie bisa tolong bantu saya menyiapkan aksi buat bsk" Tanya seseorang

Qalbie yg mendengar namanya disebut mencoba berbalik dan melihat siapa yg bertanya padanya. Yg tak lain adalah daffa.

"Wa'alaikum salam, insya allah saya bisa"

"Maaf ya saya cuma minta sedikit waktu untuk membicarakan aksi buat bsk, karena kamu merupakan bagian anggota saya.dan saya disini adalah ketua dari acara ini."

"Ya tentu saja tapi kalau kamu tidak keberatan saya ingin teman saya ikut."

"Tentu, mari sebelum waktu pulang."

***

Hari semakin sore arshad segera meluncurkan mobilnya untuk menjemput qalbie di kampus.

Arshad melihat qalbie sedang duduk ditaman depan kampus. Arshad segera turun dari mobilnya dengan terburu buru, ia terlihat seperti tengah menahan amarahnya.

Entah lah arshad merasa kesal, kenapa? Karena arshad melihat qalbie tertawa dengan pria lain, meskipun mereka tidak berdua, tapi ia merasa kesal dan cemburu. Tunggu cemburu? TIDAK ia hanya kesal saja. Bagaimana ia cemburu kalau cinta saja ia tidak percaya.

"Ekhemm...." Suara arshad menyadarkan tawa mereka.

"Em..eh" Qalbie nampak terkejut dan kaku

"Ayo kita pulang" Ajak arshad sambil menarik tangan qalbie.

"Lepaskan...peganganmu menyakiti tanganku." Qalbie mencoba melepas cengkraman tangan arshad pada tangannya.tapi apalah daya ia tidak sekuat tenaga laki laki.

Ketika mereka didalam mobil mereka hanya diam. Arshad tahu bahwa ia salah.

Sepanjang jalan mereka hanya berdiam sampai dirumah pun masih tetap saling diam.

"Maaf" Lirih arshad. Qalbie yg mendengar hal itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya. Arshad senang bukan main.

"Kapan aku belajar?dan bagaimana?" Ajak arshad semangat.

"Apakah kamu sudah tahu bagaimanacara beribadah?" Tanya qalbie

"Tentu tapi aku lupa bagaimana"

Qalbie hanya beristighfar kala mendengar jawaban arshad.

"Baiklah aku akan memberikanmu buku panduan sholat dulu. Nanti kamu hafalin dan kalo udah hafal setorin hafalannya." Arshad hanya mengangguk dan memulai hafalannya.

"Emm..tunggu kayaknya aku agak sedikit kaku ketika memanggilmu. Bagaimana kalau kata kamu dan aku d ganti aja." Tanya arshad. Nampak qalbie berpikir sejenak

"Iya juga sih. Bagaimana kalau aku memanggilmu mas aja ya"

"Jangan dong masa orang tampan dipanggil mas kayak tukang bakso aja" Tawar arshad

"Kalau gitu gak usah pake embel embel"

"Iya....iya deh. Kalau mas panggil kamu adek aja ya" Ucap arshad

"Boleh m..ma...mas" Jawab qalbie malu malu.

Arshad tersenyum mendengar jawaban qalbie. Dan ia langsung melanjutkan hafalannya.

***

Assalamu'alaikum

Hy hy saya up lagi

Gimana ceritanya? Jelek? Atau bagus? Tolong koment ya jangan lupa vote nya jga!

Wassalamu'alaikum

Permata Yang Tersembunyi✅[ Belum Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang