25. FARHAN ALFARIZI

4.6K 212 30
                                    


"Caraku mencintaimu adalah memperbaiki agamaku dan meng-indahkan akhlak ku.."
-Farhan-

***

Farhan POV

Tok...tok..tok...

Ya allah harusnya aku datang besok saja, ini salah, ini sudah malam tidak baik aku datang kesini, semoga besok dia tahu apa saja kegiatannya. Sebaiknya aku pergi saja.

Kutinggalkan halaman pondok akhwat itu dan pergi ke masjid ditemani sahabatku Zulfikar. Heran deh dia hari ini diem, padahal orangnya bawel.

Setibanya di masjid Zulfikar lebih dulu pamit dan kembali ke kamarnya, sedangkan diriku memasuki masjid.

Aku memang sengaja kesini untuk tidur disini, lagian sudah lama tidak tidur dimasjid.

Ku pejamkan mata ini, rasa kantuk mulai menyerang mataku.


~~~~~~~~

Aku terbangun di jam 2 dini hari, segera saja aku bergegas menunaikan sholat tahajjud. Dan setelahnya mulai menghafal Qur'an seperti biasanya. Tak terasa waktu subuh datang. Segera saja aku mengumandangkan Adzan dan menunaikan sholat subuh berjama'ah.

Ya allah Perasaan apakah yang saat ini ku rasakan, rasanya hati ini selalu tergetar. Mungkinkah aku hanya mengagumimu? Ataukah aku mencintai dirimu? Rasanya hatiku ini masih bingung. Aku tidak ingin merasakan cinta yang salah, aku hanya ingin cinta dalam ridho allah.

Namun dalam setiap sholat istikharahku yang muncul dalam mimpiku yaitu suara lantunan ayat suci. apakah ini jawaban dari setiap sholat ku? kenapa suara itu yang selalu ku dengar, suara yang selalui menghantui setiap pikiranku, Suara yang terdengar sangat merdu ditelingaku.

Kini aku tahu, kau lah orang yang selalu melantunkan ayat suci di setiap pagi hari setelah selesai sholat dhuha.

Dirimu yang tak pernah kulihat, walaupun aku tak tahu siapa dirimu, seperti apa dirimu, siapa namamu, namun hanya satu yang aku tahu, yaitu suara dirimu.

"Assalamu'alaikum! Antum dipanggil ke aula dari tadi" Aku terkejut mendengar salam dari arah yang lumayan jauh. Bisa dikirakan seberapa kencangnya suaranya?

"Wa'alaikum salam, iya, ana lupa nih Zul"ujarku pada sahabat ku, Zulfikar.

"Iyalah orang kayaknya lagi ngelamun asyik asyiknya. Ngelamunin apa sih?" Tanyanya padaku sambil duduk tepat mengahadap kearahku.

"Gak, cuma lagi ngelamunin buat persiapan tahun baru hijriyah aja."

"Beneran nih han? Tapi kenapa telinganya merah? Dosa loh berbohong." Selidik Zul padaku, ah aku lupa dengan telinga. Kalau aku berbohong pasti telingaku me-merah.

" Maksa nih zul? Ok ana lagi mikirin jeritan hati nih."

"Ouh yaudah kalo antum gak mau cerita sih gak papa, tapi kalo mau cerita juga silahkan sih, nanti ana kasih masukan deh, insya allah. Jadi lupa nih sama tujuan awal ana untuk mengajak antum ke masjid."ujarnya sambil beranjak dari duduknya dan mengulurkan tangannya kepadaku.

Segera saja ku sambut tangan Zul "Oh yaudah ayo."ajaku.

Kenapa hati ini masih mendengar suaramu? seakan akan memang nyata. Aku tidak ingin terlalu lama maka aku akan memutuskan bahwa setelah aku tahu dirimu, maka aku akan langsung melamar mu saat itu juga, meskipun resikonya besar bagiku, yaitu penolakan darimu.

Permata Yang Tersembunyi✅[ Belum Revisi ]Where stories live. Discover now