17. Terbongkar

5.4K 241 87
                                    


Allah SWT berfirman:

وَهُوَ اللّٰهُ فِى السَّمٰوٰتِ وَفِى الْاَرْضِ ۗ  يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَ جَهْرَكُمْ وَيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُوْنَ

"Dan Dialah Allah (yang disembah), di langit atau pun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan dan mengetahui (pula) apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 3)

_____

"pondasi yang dilandasi dengan kejujuran akan kokoh walau diterjang berbagai cobaan"

***

Kring. .. ..!!!! Kring......!!!!
Suara alarm berbunyi kencang membangunkan Qalbie yang tertidur lelap karena efek obat yang kemarin ia minum.

Qalbie melihat jam yang menunjukkan pukul 2 malam. Mata nya menangkap sebuah paper bag pemberian arshad.

Tangannya terulur untuk mengambil barang tersebut yang ada di sebelah meja kecilnya. Ia membuka paper bag nya dan mendapati gamis baru didalamnya dan sebuah notif pesan.

Assalamu'alaikum istriku,
Jangan lupa dipakai ya!
Untuk acara yang istimewa
bagi kita. Ku tunggu
kamu di kantor ku ya.
Wassalam

Suamimu yang tampan


Sesaat Qalbie tersenyum namun ia kembali teringat bahwa kini saatnya ia pergi. Kontraknya sudah berakhir. Perlahan namun pasti Qalbie yakin bahwa kalau ia berjodoh tentu ia akan dipersatukan kembali. Tak ingin larut memikirkan hal tersebut, Qalbie segera mengambil air wudhu.

Dan mulai menggelarkan sajadah dan mendirikan sholat tahajjud.

"Untuk pertama kalinya aku tak mau pergi dari sini, tapi aku tak bisa tinggal disini. Aku sudah berjanji akan pergi maka inilah saatnya. Maafkan aku mas, aku pergi tanpa izin-mu" Suara hati Qalbie mewakili apa yg ia rasakan saat ini.

Kini Qalbie segera membereskan semua pakaian nya, setelah semua beres Qalbie menulis sesuatu dan menyimpannya disudut meja dekat paper bag hadiah dari Arshad.

"Selamat tinggal...da..n Terima ka...sih untuk semuanya. Hiks.." Ucapan Qalbie terputus. sesak yang saat ini ia rasakan.

Qalbie sadar buat apa ia menangis toh ini semua sudah benar lagian kan ini sudah waktunya ia terbebas dari perjanjian itu.

***

Di sisi lain terlihat arshad yang sedang menunggu seseorang yang tentunya spesial baginya, ia hanya menatap pintu masuk berharap seseorang yang ia tunggu akan muncul dengan senyumnya yang ia rindukan.

"Woi bro ngelamun aja, ayo gabung sama kita kita. Daripada lo ngelamun liatin pintu aja daritadi, yok! " Ajak ben dan hanya anggukan yang ben dapat.

"Gue bingung ama lo shad, nunggu siapa sih sampe sebegitu nya liatin pintu" Geram ben dan menarik tangan arshad dan membawanya keatas panggung.

Papa Arshad mengintrupsi kan kepada arshad supaya berbicara dihadapan orang banyak atas kenaikan pangkat nya. Dan hal itu langsung diserap oleh Arshad dengan baik.

"Baiklah saya disini ingin mengucapkan banyak Terima kasih kepada papa saya dan para tamu yang sudah datang di acara penerimaan penaikan jabatan yang akan dilakukan oleh papa saya. "

Pak Rio naik keatas panggung setelah arshad selesai.

"Baiklah, saya disini ingin menyampaikan pada acara ini bahwa anak saya Arshad akan menjadi.....

" Tunggu, acara ini tidak bisa dilanjut kan" teriak pria bertopeng itu yang membuat pak Rio dan para tamu terdiam.

"Siapa anda hingga dengan tidak sopan menghentikan pembicaraan saya? " Pak Rio geram dan turun dari panggung untuk menemui orang yang sudah memotong pembicaraan nya.

"Bapak yakin ingin memberikan jabatan kepemilikan perusahaan bapak kepada seorang penipu" ujarnya dengan senyum merendahkan.


"HEII..!!!! JAGA UCAPAN ANDA ANAK MUDA!!  ANAK SAYA BUKAN PENIPU! " TERIAK PAK RIO MARAH.

"haha. Hahaa..." Gelak tawa terdengar keras.

"Bukan penipu ya, jadi apa maksud dengan kertas ini pak. Mau baca? Silahkan" Lanjutnya dengan nada merendahkan dan memberikan surat itu dan langsung dibaca oleh pak rio.

pak Rio menatap nanar surat pemberian anak itu dan tatapan penuh kekecewaan terlihat dimuka pak Rio kepada putranya.

Arshad terkejut melihat ekspresi yang papa nya tujukan kepadanya.

"pa, apa yang tertulis di surat itu?"

arshad mendekat dan mencoba meraih tangan papa nya, tapi apa yang di dapat malah penolakan dan hentakan cukup keras.

"apa yang kamu ingin kan hah! harta? warisan? nyawa papa?

" jangan biicara begitu pa, apa yang papa barusan ucapkan? arshad gak ngerti pa" ujar arshad memotong ucapan papanya.

"papa memang sudah salah mendidikmu nak, sampai² papa kau bohongi, apa yang ada dipikiranmu saat itu? apa kamu memikirkan harta warisan papa? perusahaan ini?"
arshad syok memdengar apa yang dibicarakan papanya. ia takut rahasianya terbongkar, tapi siapa yang bisa menyembunyikan rahasia selain DIA, yang maha melihat. arshad mencoba mengelak ucapan papa nya.

"kamu tidak mau mengakuinya? papa sangat kasihan pada Qalbie yang kau permainkan hah! bagaimana nasib dia sekarang? apa kamu tidak punya rasa cinta maupun kasih sayang meskipun itu sedikit?!" bentak papanya arshad.

"kau pura pura lupa hah!! kau sungguh keterlaluan. lihat! lihat ini! baca!! baca dengan keras!! "

"SURAT RESMI PERJANJIAN ARSHAD DAN QALBIE "

arshad membeku kaget, entahlah siapa yang tahu tentang surat perjanjian nya?

_________

assalamu'alaikum

syukron atas voment kalian ya 😍, dan afwan karena lama up nya 🙏.
soalnya lagi sibuk sama ujian 📝 dan sesuai janji saya minggu ini akan up😋.

see u  👋😘

wassalamu'alaikum

Permata Yang Tersembunyi✅[ Belum Revisi ]Where stories live. Discover now