13. cemburu?

6K 251 7
                                    

Mentari pagi mulai menyinari permukaan bumi. Menandakan waktunya manusia kembali beraktivitas.

Terlihat qalbie yg sedang menyiapkan sarapannya.

"Mas sarapan nya udah siap ntar keburu dingin lho" Panggil qalbie

"Ya sebentar!"

"Emang nya sedang apa sih " Panggil qalbie sambil naik ke atas dimana arshad berada.

"Ini loh, mas gk bisa pake dasi" Tutur arshad memegang dasi di lehernya ketika qalbie sudah ada didepan nya.

Qalbie hanya tersenyum dan menghampiri arshad yg sibuk dengan dasinya.

"Oh jadi cuma masalah dasi, sini biar ade aja yg masangin" Tawar qalbie sambil mengambil alih apa yg tadi dikerjakan arshad.

Sekarang qalbie sedang dilanda yang namanya penyakit jantung sesaat yang saat ini sedang berdisko ria. Dag dig dug dengan cepat itulah kondisi jantung qalbie saat ini, sebab arshad terus saja memandanginya dengan tatapan tajam.

"Kenapa mas liat nya begitu sih?"tanya qalbie

" Mas suka liat ade dari dekat, terlihat cantik. Hati mas terasa tenang kalo liat ade"tutur arshad. Sedangkan yg sedang di tatap malah salah tingkah.

"Nih udah rapi dasinya. Sekarang mas sarapan dulu ya" Ucap qalbie langsung berbalik, sebab saat ini pipinya merasa panas. Qalbie malu kalau saja arshad melihat pipinya yg memerah.

"Mas tahu kalo pipi ade merah. Mas suka. Sini liat mas, jangan coba coba ade sembunyiin"jawab arshad yang semakin membuat qalbie malu.

" Gombalannya gk laku"ucap qalbie yg langsung lekas pergi meninggalkan arshad yg sedang tersenyum senyum.

___________

"Masya allah makanan nya enak banget. Sepertinya tangan ade ada sihirnya" Kagum arshad

"Bukan karena tangan ade ada sihirnya, tapi ade emang suka masak. Soalnya ade belajar sejak masuk smp" Jelas qalbie

"Mas sangat beruntung bisa menikahimu, andai kata ade gk datang bersama maryam ke kantor mas. Mungkin saat ini kita gk bisa bersama"

" Sudahlah mas, mungkin ini memang sudah takdir. Tapi mas harus ingat jga perjanjian kita. Sekarang ade mau berangkat kuliah"

Hening sesaat.....

"Biar mas anterin ya" Ajak arshad sambil membawa kunci mobilnya.
Arshad merasa kalau saat ini hatinya sakit mendengar ucapan qalbie. Sungguh, kenapa? Entahlah arshad tak tahu. Padahal waktu itu arshad lah yg membuat perjanjian tersebut

_____________

Sepanjang perjalanan ke kampus mereka berdua diam. Sampai mereka sampai pun tetap diam.

Qalbie lekas keluar dari mobil dan hendak berjalan, tapi suara arshad menghentikan langkah kakinya.

"Tunggu... Apakah kau tidak mencium tangan suamimu?" Tanya arshad memandang punggung belakang qalbie

"Maaf mas aku tak bisa, kita harus ingat bahwa pernikahan ini hanya diatas kertas. Aku tak ingin melanggar perjanjian mu mas"

Jlebb.....

Sakit, ya mereka berdua merasakan sakit yg sama. Arshad merasa telah salah mengambil keputusan. Sedangkan qalbie merasa kan bahwa ia memang sudah mulai mencintai arshad. Kalo saja mereka jujur untuk mengungkapkan perasaan mereka, mungkin cerita nya tidak akan serumit ini.

"Nanti pulang mas jemput ya! "

"Gk usah mas, soalnya ade ada tugas aksi sosial gitu, nanti bakalan pulang telat"

Permata Yang Tersembunyi✅[ Belum Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang