22. Seribu pertanyaan

4K 208 17
                                    

Awan hitam nan pekat, kini mulai menghiasi langit.
Air yang mulai menetes kian lama kian banyak.
Seakan akan menggambarkan kondisi arshad yang sedang sedih, bingung, gamang, semuanya tercampur aduk.

Arshad berjalan kaki menuju apartemen nya. Saat ini ia dipaksakan untuk berjalan kaki karena mobilnya disita. Air hujan yang kini berjatuhan serta angin sore membuat badan serta jiwa nya merasakan kedinginan. Saat ini arshad membutuhkan kehangatan.

Arshad bingung dengan semua yang kini ia lalui. Dari mulai Pertemuannya, kerja sama nya, bahkan kata cinta yang belum tersampaikan harus hilang dihempaskan semuanya cuma karena bohong, tidak...bukan, cuma karena awal yang buruk, maka akhirnya pun tidak akan jauh berbeda dari hasil awal. Bukan??

"Apa aku bisa untuk meragukanmu? Saat ini begitu banyak pertanyaan yang muncul dikepalaku tentang dirimu. "

Arshad terduduk dengan perasaan yang hancur dan penuh kekecewaan. Ia mulai menengadahkan kepalanya menatap kearah langit yang mulai menggelap. Air turun begitu derasnya mengenai wajahnya. Air mata yang sejak tadi ditahan akhirnya keluar juga. Arshad menangis mengeluarkan semua perasaan nya.

" Mengapa aku lemah, hanya karena Aku seperti merasa dibohongi. Aku...aku...aku begitu bodoh sampai sampai aku dibohongi oleh seorang wanita...dan kenyataannya begitu menyakitkan. Rasa ini lebih sakit daripada rasa yang dulu sempat kurasakan. Apakah sebegitu berharganya dirimu? Sampai sampai dalam waktu beberapa bulan ini aku hampir gila hanya karena dirimu? Kau harus tahu...."

"Ya...kau harus tahu bahwa saat ini...detik ini...aku akan mengatakan hal yang sangat ingin ku katakan padamu..bahwa aku mencintaimu..."

Arshad menenggelamkan kepalanya kedalam kedua lutut dan kedua tangannya sambil menangis. Rasanya beban nya belum pergi walau ia sudah mengatakan kata kata (cinta) yang belum pernah ia katakan pada siapapun, termasuk pada mantan tunangan nya.

Flashback...

Ya ..dulu arshad akan menikah dengan pacarnya setelah 1 tahun pacaran. Semua persiapan sudah siap dan arshad tinggal menunggu sang mempelai wanita datang, tapi sudah hampir 2 jam belum datang juga. Waktu itu arshad mencoba menelpon nya dan tak lama kemudian terdengar suara seorang pria menjawab. Arshad heran..apakah ia salah sambung? Tidak ini benar no nya. Arshad terkejut mendengar jawaban yang kini hanya terdengar suara tawa dari seorang pria dan wanita.

Betapa hancurnya arshad mengalami semua ini. Dirinya ditipu habis habisan. Bagaimana pacarnya yang ia pacari selama 1 tahun lamanya tega menipunya hanya karena uang. Malu..ya keluarganya yang harus menanggung malu seumur hidup arshad. Oleh karena itu arshad benci seorang wanita.

Flashback off...

Arshad menatap pintu apartemen, jarinya mulai menekan beberapa digit angka. Kenapa pintunya tidak terbuka? Apakah arshad salah menekan pinnya? Setelah dicoba beberapa kali hasilnya tetap sama nihil. Arshad bersandar dipintu. Dirinya kembali meratapi nasibnya.

Apa yang arshad harus lakukan saat ini. Ia bingung harus pergi kemana. Arshad berjalan kearah sebuah halte. Ia teringat akan percakapan nya dengan farhan.

Arshad masuk dalam bis dan duduk dibaris pertama dekat jendela. Arshad melihat seorang wanita hamil berdiri, ia kasihan dan mencoba menawarinya untuk duduk dan akhirnya arshad yang berdiri.

Setelah 2 jam akhirnya tiba juga. arshad mengambil ponselnya untuk menelpon farhan bahwa ia sudah tiba di tasik. Namun naas ponselnya mati. Arshad memandangi sekeliling, sepi dan gelap. Malam malam begini seharusnya arshad istirahat saja. Arshad berjalan ketempat yang memancarkan cahaya.

Ketika ia tengah melewati gang kecil, tiba tiba datang beberapa pria tinggi bertubuh besar mulai mengelilingi arshad.

"Serahkan semua yang lo punya!!"

"Saya tidak punya apa apa bang"

"Halah ngeles lo, bro kasih dia hadiah hahah"

Beberapa anak buah nya mulai memukuli arshad dengan membabi buta, mereka mengambil handphone serta dompetnya.

"Nih bos" Ujar nya menyerahkan hasil rampasannya. "Bagus. Ayo kita cabut." Ujar bos preman itu meninggalkan arshad sendirian dengan menahan rasa sakitnya.

Arshad mencoba berdiri ia mulai berjalan dengan terpincang pincang ketempat yang ingin ia tuju. Arshad merintih kesakitan dan mencoba menahannya, kepalanya mulai terasa pening dan pusing, semua nya terasa berputar. Namun arshad harus kuat dan ia duduk untuk mengistirahatkan kepalanya sejenak.

Arshad mengedarkan pandangannya, matanya menangkap pemandangan yang mengharukan, ia melihat seorang kakek duduk bersama seorang anak kecil, mereka menangis sambil memegangi perutnya.

Arshad langsung merogoh sakunya, berharap didalamnya ada selembar uang dan syukurlah disakunya terdapat uang 500 ribu. Ia berdiri dan berjalan menghampiri kakek itu.

"Assalamu'alaikum, kakek ini mohon diterima ya. " Ujar arshad sambik menyerahkan uang 200 ribu.

"Wa'alaikum salam, terima kasih banyak nak, semoga dibalas dengan yang lebih ya" Jawab kakek itu dan tersenyum kepada cucunya.

"Baik lah kek, saya permisi ya. Assalamu'alaikum" "Wa'alaikum salam"

Arshad mulai melanjutkan langkahnya. Namun kepalanya semakin sakit. Tiba tiba Darah mengucur dari hidung dan dahinya. Arshad jatuh ketanah sebab kakinya tidak dapat menopang berat badannya.

Matanya mengeluarkan air mata sambil mengerjap beberapa kali.

"Aku akan mencarimu istriku sebab aku butuh jawaban dari seribu pertanyaan yang jini hinggap di...di..kepa..la..ku.." Ujar arshad dan perlahan lahan matanya tertutup rapat

###

Assalamu'alaikum

Akhirnya bisa up juga, maaf ya up nya lama, Sebab saya mendadak sibuk.

Maaf juga kalo part nya kurang bagus, ini langsung ku up tanpa baca ulang. Jadi maafkan kalo jelek dan banyak typo.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya!!

👇👇👇

Voment

Wassalam

Permata Yang Tersembunyi✅[ Belum Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang