#18

1.9K 105 0
                                    

Pukul tiga pagi sudah tiba. Tapi kondisi di luar yang masih berbahaya untuk summit. Azalea memutuskan untuk menunda pendakian hingga ke puncak.

Azalea membuka tendanya. Hawa dingin menerpa tubuhnya. Sepertinya semua temannya masih terlelap dalam mimpi. Akhirnya Azalea meneruskan tidurnya.

_______

Waktu subuh telah tiba dan semua shalat berjamaah di tendanya masing- masing.

Sunrise nampak indah. Jejeran gunung terhampar sejauh mata memandang. Udara sejuk bebas dihirup tiada batas. Jarang sekali didapatkan di perkotaan.

Semua asik berfoto dan menikmati indahnya pemandangan. Pemandangan langka yang membuat lelah terbayar sudah. Seperti kata pepatah 'Difficult road often lead difficult destination'

Azalea POV

Saat semuanya sibuk berfoto, aku memilih untuk melangkah menuju bukit kecil. Begitu sampai di atasnya, anginya sedikit lebih kencang. Namun pemandangannya begitu menakjubkan. View gunung Merapi yang sangat indah.

Ku abadikan pemandangan menakjubkan ini dari kamera ponselku. Hingga tiba-tiba ada suara dari belakangku.

"Lagi ngapain, Za?" tanyanya.

"Lagi cuci mata nih." jawabku.

" Ikutan deh." ujarnya.

Aku hanya menjawabnya dengan gumaman kecil.

"Za, aku mau wawancara deh sama kamu." ucapnya

"Apaan sih, Fis?" sahutku.

"Beneran lho ini, buat survey." tuturnya.

"Iya iya. Buruan gih"

"Kalo misal, kamu dikhitbah orang, cita-citamu maharnya apa sih?" tanyanya.

"Iiiih, kepo deh." jawabku.

"Buruan jawab, Za." ucapnya dengan tak sabar.

"Maunya hafalan Al-Qur'an." jawabku jujur.

"Kenapa hafalan Qur'an? Kenapa nggak emas aja? Atau bahkan berlian?" tanyanya.

"Emas sama berlian itu bisa dibeli. Kalo hafalan Qur'an kan nggak bisa dibeli. Orang yang hafal Al-Qur'an berarti Al-Qur'an amat dekat dengan kehidupannya. Buat hafal Al-Qur'an juga butuh perjuangan." jelasku.

"Kira-kira berapa juz?"

"Tergantung, kalo misal aku udah hafal dua juz ya paling enggak hafalannya sama kayak aku. Kalau ternyata lebih Alhamdulillaah." ucapku.

"Terus surat yang dibaca pas acara ijab qobul apa?"

" Surah Al-Mulk. Karena aku suka. Nanti tiap malem nih yaa kalo aku dah punya suami, bakal aku minta buat baca itu surah." tuturku sambil bercanda.

"Lumayan bagus juga tuh." imbuhnya.

"Hafis, aku turun duluan ya. Laper banget niih. Nggak baik juga di sini kita cuma berdua." kataku.

"Siip." jawabnya sambil mengacungkan jempolnya.

Fatamorgana CintaWhere stories live. Discover now