#46

1.7K 86 0
                                    

انا اهبك فى الله

🌻🌻🌻

Ketika dua insan oleh ALLAAH ditakdirkan untuk bersama
Maka ALLAAH akan menggerakkan hati keduanya
Bukan hanya salah satunya.

🌻🌻🌻

Azalea POV

Kini aku tengah duduk di tepian ranjang kamarku. Tubuhku terbalut gaun putih yang sederhana namun indah. Kepalaku tertutup oleh khimar berwarna putih dengan mahkota kecil di atasnya. Dan kini wajahku tertutup cadar berwarna senada. Sedari dulu aku ingin memakai cadar di hari pernikahan, untuk menjaga diri dan meminimalisir kemungkinan foto wajahku berada di ponsel banyak orang.

Ya, hari ini adalah hari pernikahanku. Tak kusangka akan berjalan secepat ini. Dan tak kuduga, ternyata selama ini, dia yang ditakdirkan untukku berada di sekitarku.

Masih dengan perasaan gugup karena ijab qabul yang telah diucapkan suamiku, aku menunggu di sini, menunggu suamiku yang akan mengantarkan berkas-berkas yang perlu ditandatangani olehku. Beberapa menit kemudian kudengar pintu kamarku diketuk.

"Assalamualaikum. " ucap seseorang dari luar.

"Waalaikumussalaam. " jawabku lalu membukakan pintu.

Jantungku serasa berdetak lebih cepat, berpacu dengan waktu yang seketika melambat. Hatiku bergejolak dengan sombongnya, membiarkanku menjadi wanita tergugup sedunia. Segera tersadar aku mempersilakan orang yang berada dihadapanku masuk ke dalam kamar, lantas aku menutup pintunya. Sesampainya di dalam aku meraih tangannya kemudian menciumnya. Setelah itu kurasakan suamiku mencium keningku agak lama. Kemudian salah satu tangannya memegang ubun-ubunku dan membacakan doa :


اَللّهُمَّ اِنِّى اَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَمَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
( Allahumma inni as aluka khoiroha wa khoiroma jabaltaha alaihi wa a'udzubika min syarriha wa syarrima jabaltaha alaihi )

Artinya:
Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada Mu kebaikan perempuan ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya. Dan aku mohon perlindungan kepada Mu dari kejelekan perempuan ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya

Hatiku bergetar ketika mendengar suara lirihnya saat membacakan doa. Sadar bahwa sekarang aku bukan lagi tanggung jawab ayah, kini aku adalah tanggung jawab seseorang yang di Lauhul Mahfuz ditakdirkan untukku.

"Dek, berkas-berkasnya tolong ditandatangani dulu ya. " ucapnya dengan gaya bicaranya yang tak berubah. Kubalas dengan anggukan pelan lalu aku menandatangani berkas-berkas yang dibawanya.

Usai itu, ia mengangkat daguku yang sedari tadi kutundukkan seiringan dengan kepalaku. Ia memandangku dengan senyuman yang terpatri di wajahnya. Maa syaa Allaah, batinku dalam hati. Aku membalasnya dengan senyuman pula.

"Mas turun ke bawah dulu ya dek. " ucapnya sebelum membuka pintu yang kujawab dengan anggukan lagi. Aku begitu gugup.

Setelah beberapa menit ia kembali ke kamar. Dan untungnya aku sudah bisa menetralisir perasaan gugupku.

"Dek, ketemu keluarga dulu yuk. Terus kita istirahat sebentar, nanti malam masih resepsi. " ujarnya.

"Iya, mas. " sahutku. Sambil tersenyum ia menggandeng tanganku menghampiri sanak saudara. Aku mengikuti langkahnya dengan wajah yang masih tertutup cadar.

Sekitar satu jam bertemu dengan keluarga besar dan mendapat wejangan-wejangan, aku beserta suamiku dipersilakan untuk istirahat. Sesampainya di dalam kamar.

"انا اهبك فالله" 
Ucap suamiku.

اهبكالذى اهبتنىله
(Semoga Allaah mencintaimu yang mencintaiku karena Allaah). Balasku.

Perlahan ia membuka cadar yang melekat di wajahku. Ia mencium keningku lagi. Merengkuh tubuhku dalam pelukannya. Kudengarkan jantungnya yang berdegup kencang. Kupejamkan mata sejenak dan merasakan begitu nyamannya berada dalam dekapannya. Dalam hatiku, kusuarakan puji syukur kepada Allaah karena telah mengirimkan jodoh yang shalih kepadaku.

Fatamorgana CintaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora