Azalea POV
Kini aku sedang menatap pemandangan dari dalam kamar milik Hafis yang sekarang juga menjadi kamarku. Tampak pegunungan berjejer indah ditambah dengan langit yang semakin sore semakin elok saja. Esok aku dan Hafis akan kembali ke Bogor untuk melanjutkan studi kami. Kami sudah mendapat rumah kontrakan yang akan kami huni bersama.
Aku begitu bersyukur dipersatukan dengan hamba Allaah yang shalih. Kalau ada yang bertanya apakah aku mencintainya, maka akan kujawab ya. Dan apabila ada yang bertanya sejak kapan, maka akan kujawab setelah akad terucap.
Aku terhenyak ketika merasakan seseorang memelukku dari belakang. Siapa lagi kalau bukan suamiku.
"Kenapa, mas? " tanyaku.
"Kangen. " jawabnya singkat.
Aku memutar tubuhku agar bisa berhadapan dengannya sambil mengernyitkan alisku. "Sejak kapan belajar gombal? " tanyaku penuh selidik. Sedang yang ditanya hanya tersenyum dan kembali memelukku. "Sejak jadi menantunya ayah-ibu mu dek. " sahutnya. Aku menjauhkan tubuhku dari dekapannya. "Oh, menantunya ayah-ibu. " ucapku merajuk. Lalu aku berjalan melaluinya dan duduk di tepian ranjang.
"Ngambek nih ceritanya? " tanyanya. Sedangkan aku membalas perkataannya dengan tatapan tajam. Perlahan dia berjalan menuju arahku dan detik ini ia berada tepat dihadapanku. "Ya udah, kalo bidadariku ini ngambek, berarti harus... " ia mempersempit jarak antara wajahku dengan wajahnya.
Jantungku berdegup kencang.
Aku mulai menahan nafas.
Dan tiba-tiba pintu terbuka lalu muncullah Hamid dari balik pintu. Aku dan Hafis sama-sama terkejut. Dengan polosnya Hamid bertanya. "Mbak Aza sama Mas Hafis lagi ngapain? ". Sedangkan kami berdua saling bertatapan, bingung harus menjawab apa
YOU ARE READING
Fatamorgana Cinta
Teen Fiction[SOLUSI UNTUK REMAJA YANG SEDANG DILANDA ASMARA] Aku malu pernah berdoa kepadaNya untuk menjadikanmu pelengkap separuh agamaku. Aku malu. Perasaan yang ku anggap sebagai cinta ternyata hanyalah Fatamorgana. Semu, bahkan terlalu fana untuk menjadi...