#47

1.8K 81 0
                                    

🌼🌼🌼

Ketika tulang rusuk kembali dalam dekapan sang Tuan
Maka semenjak itu kamu dan aku adalah kita

🌼🌼🌼

Karena aku selalu teringat,
Bahwa kamu dan aku bukanlah kita

🌼🌼🌼









Resepsi pernikahan Azalea dan suaminya berlangsung khidmat di sebuah gedung yang dapat dibilang cukup megah dengan dekorasi yang didominasi warna putih dan biru tua. Kedua pengantin baru itu memakai gaun yang senada dengan dekorasi ruangan. Di sudut ruangan seorang pria sedang menata hatinya untuk memberi ucapan kepada kedua mempelai. Hatinya terluka karena wanita yang selama ini ia cintai dalam diam sudah sah menjadi istri dari temannya sendiri. Terlambat, kata itu yang memenuhi hatinya semenjak tadi.

Ia mulai melangkah menuju panggung dimana pasangan itu berada. Kini ia sudah berada satu langkah menuju mempelai pria.

"Selamat ya buat kalian berdua. Semoga sakinah, mawaddah, wa rahmah. " ucap nya.

"Makasih, ya tih. Semoga kamu segera dipertemukan dengan jodohmu. " ujar mempelai pria, siapa lagi kalo bukan Hafis.

Fatih tersenyum, seorang psikolog pasti tau kalau senyumnya itu dipaksakan. Ya, sayang wanita yang ada di sampingmu bukan jodohku. batin Fatih.

"Aamiin. " sahut Fatih. Ia pun melanjutkan langkah kakinya hingga tiba di depan Azalea yang sedang bercadar.

"Jazaakallah khairan, tih. " ucap Azalea.

"Aamiin. Waiyyaki. " balas Fatih.

Fatih turun dari sana dan melenggang untuk keluar dari gedung itu. Ia banyak beristighfar supaya dapat menerima takdir yang digariskan.

Fatamorgana CintaWhere stories live. Discover now