#31

1.6K 83 0
                                    

Usai kajian mereka berdua memutuskan untuk hang out.



"Za,main kemana nih enaknya?" tanya Rani.

"Ke pinusan yuk." ajak Azalea.

"Ayo." jawab Rani antusias.



Mereka berdua pun pergi ke tempat wisata hutan pinus yang jauh dari pusat kota. Sekitar dua puluh tiga menit mereka akhirnya sampai di tempat tujuan.



"Za, foto yuk." kata Rani.

"Ayo, sebelah sana pemandangannya bagus." sahut Azalea.



Setelah puas berfoto mereka berjalan menuju warung mi ayam yang ada di tempat wisata tersebut. Perut mereka keroncongan sekali.

Tiba-tiba ada dua orang anak yang berusia sekitar 5 tahun sedang bermain kejar-kejaran. Seorang anak kecil lelaki mengenakan celana keans selutut dan kaos bergambar tayo, dan seorang perempuan kecil mengenakan baju muslim. Tak sengaja anak lelaki itu menabrak Azalea dan keduanya jatuh secara bersamaan.



"Astaghfirullah."ucap Azalea.

"Aww." ucap anak kecil itu.

"Za, kamu nggak papa?" tanya Rani sambil membantu Azalea berdiri.

"Nggak papa Ran." jawab Azalea.


Azalea mengalihkan pandangan kepada anak lelaki yang jatuh tadi.


"Dek, kamu nggak papa?" tanya Azalea.

"Sakit kak." jawab anak itu.

"Ayah sama ibu nya adek dimana? Kakak anter ya? Bisa jalan?" tanya Azalea khawatir.

"Ayah kerja, ibu lagi disana sama Mas." ucap anak itu sambil menunjuk tak tentu arah.

"Bisa jalan?" tanya Azalea lagi.

"Sakit." ucap anak itu sambil meringis kesakitan.

"Kakak gendong ya." tutur Azalea.


Anak itu mengangguk, dan beralih tempat yang semula berada di tanah kini sudah berpindah di gendongan Azalea.



_____________
Sedang di sisi lain.



Perempuan kecil berusia tujuh tahun yang tadi bersama anak lelaki yang menabrak Azalea berlari menuju kakak sepupunya.


"Mas Hafis, mas Hafis." anak itu berlari terengah-engah menuju Hafis.

"Kenapa, dek?" tanya Hafis kepada anak itu.

"Itu, Hamid jatuh kak." jawab gadis kecil itu.

"Astaghfirullah, dimana?" tanya Hafis panik. Hafis yang semula bermain ponsel sambil duduk santai langsung berdiri.

"Itu disana." ucap gadis itu sambil menunjuk-nunjuk tempat kejadian perkara.

"Raina ke tempat budhe dulu ya." kata Hafis.



Mata Hafis menangkap seorang wanita yang sedang menggendong adiknya. Ia pun berjalan mendekat ke arah mereka. Berhubung Hafis miopi, jadi dia tidak bisa melihat dengan jelas wajah wanita tersebut dari jarak jauh. Semakin mendekat ia semakin mengenali sosok yang sedang menggendong adiknya dan sosok yang ada di sebelahnya. 'Azalea?' batin Hafis. Jantungnya terasa sedang meloncat-loncat sekarang. 'Astaghfirullah.' ucapnya dalam hati.




___________________________



"Za, za." bisik Rani sambil menarik-narik ujung kerudung yang dikenakan Azalea.

"Apa sih, Ran?" tanya Azalea dengan posisi masih menggendong anak lelaki yang menabrak nya tadi.

"Itu tuh." ucap Rani sambil memelototkan matanya ke arah Hafis.

"Nggak jelas banget, ish." balas Azalea sambil mengikuti arah pandang Rani.



Deg. Azalea kaget karena tak menyangka akan bertemu Hafis disini.




"Mas Hafis." teriak anak yang ada di gendongan Azalea.

"Kamu ngapain minta gendong orang? Turun dek." ucap Hafis.


Melihat wajah anak kecil itu yang tampak merasa bersalah, Azalea angkat bicara "Itu Fis, tadi adek kamu nggak sengaja nabrak aku, tapi aku juga salah sih soalnya nggak memperhatikan sekitar, jadi kita berdua jatuh deh. Kakinya keseleo nih kayaknya, buat jalan katanya sakit. Maafin aku ya, Fis."

Hafis terperangah "Eh, enggak papa Za, lagian adek aku yang nabrak. Sini biar aku gendong." ujar Hafis.



Azalea menyerahkan Hamid yang berada di gendongannya kepada Hafis. Hamid merentangkan kedua tangannya bersiap pindah gendongan ke buaian kakaknya.

Momen langka itu tertangkap oleh kamera ponsel milik Rani. Tentu saja tanpa sepengetahuan Azalea. Setelah kejadian itu, Rani dan Azalea melanjutkan rencana mereka yang tertunda.

Fatamorgana Cintaजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें