#29

1.7K 88 0
                                    

"Aza." panggil Rani sambil memasuki kelas Azalea.

"Nih mantolnya, makasih ya." ucap Rani sambil tersenyum.

"Sama-sama Ran." jawab Azalea.

"Eh... Nanti pulang sekolah kamu sibuk nggak? Aku pengen ngobrol nih." ujar Rani.

"In syaa Allaah. Nanti pulsek mampir kelasku dulu ya." sahut Azalea.

"Siap, aku balik ke kelas dulu ya." kata Rani.

"Oke." balas Azalea.




____Bel Pulang Sekolah Berbunyi___

Rani keluar keras dengan langkah secepat kilat, lalu berjalan menuju kelas Azalea. Ia langsung masuk ke dalam kelas tersebut dan menghampiri Azalea.

"Aza, ayo." ajak Rani.

"Mau ngobrol di mana, Ran?" tanya Azalea.

"Emmhhh, dimana ya enaknya?" ucap Rani balik bertanya.

"Di kafe yang itu, apa, yang searah kalo sama kita pulang. Gimana? Biar nanti pulangnya nggak usah muter-muter." saran Azalea.

'Itu kan kafe yang kemaren.' batin Rani.

"Iya deh, yuk." ucap Rani menyetujui.

Mereka berdua berjalan bersama menuju lapangan parkir, setelah menemukan motor masing-masing mereka melaju. Lima menit kemudian mereka sampai di tempat tujuan.

"Mau pesen apa, Za?" tanya Rani.

"Chocolate milkshake sama wafel nya deh satu." tutur Azalea.

"Oke." sahut Rani.

"Mbak, Wafelnya dua porsi, chocolate milkshake satu, strawberry milkshake satu ya." pesan Rani kepada pelayan.

"Baik mbak. Mohon ditunggu sebentar." ucap sang pelayan.

Sambil menunggu pesanan mereka bergurau.

"Ngomong-ngomong, kamu mau ngobrol apa, Ran? Kita kan baru kenal deket-deket ini." tanya Azalea.

"Emmhhh, sebenarnya aku itu penasaran sama kamu." ucap Rani.

"Aduh Ran, ngapain juga penasaran sama aku." ujar Azalea sambil terkekeh.

"Hehe, nggak tau juga nih hati. Aku mau tanya sama kamu boleh nggak?" tutur Rani.

"Boleh lah. Tanya apa?" sahut Azalea.

"Kamu pernah naksir sama orang nggak sih?" tanya Rani.
















































"Pernah. Kenapa?" balas Azalea.

"Terus kamu gimana?" tanya Rani penasaran

"Ya nggak gimana-gimana." sahut Azalea

"Kamu diam aja? Nggak bilang suka atau kode-kode gitu?" kata Rani dengan mata sedikit terbelalak.

"Ya nggak lah. Nggak penting banget. Lagian aku cewek kali." jawab Azalea.

"Lah, kalo cinta kamu bertepuk sebelah tangan? Kalo ternyata do'i juga suka sama kamu gimana?" tanya Rani lagi.

"Ya nggak gimana-gimana. Toh kalo jodoh juga pasti ketemu. Nggak mau ah, umbar-umbar cinta. Mau aku simpan khusus buat jodoh aku." jawab Azalea sambil tertawa diikuti dengan tatapan Rani melongo tak percaya.

"Kok kamu seyakin itu sih?" tanya Rani

"Iya dong. Kan janji Allaah itu pasti." sahut Azalea dengan santainya.

"Lah kalo gitu kapan ketemunya? Emang bisa ya orang yang saling mencintai, tapi sama-sama nggak tau, terus dipersatukan gitu?" tanya Rani penasaran.

"Bisa dong. Nggak ada yang nggak mungkin buat Allaah. Kalau Allaah sudah menghendaki dua insan untuk bersatu, maka Dia akan menggerakkan hati keduanya, bukan hanya salah satunya." ucap Azalea mengena.

"Dan satu lagi, Allaah berfirman dalam Al-Qur'an, lelaki baik untuk wanita baik, wanita baik untuk lelaki yang baik, begitupun sebaliknya." tutur Azalea.

"Terus?" tanya Rani antusias dengan kelanjutannya.

"Dan terkadang cinta manusia itu fana, nampaknya saja cinta, padahal nyatanya hanya nafsu, obsesi, dan ambisi." tambah Azalea.

"Za, kamu mau bantuin aku nggak?" tanya Rani.

"Bantu apa?" kata Azalea.

"Bantu aku berubah, Za. Aku mau jadi lebih baik. Tapi....." ucap Rani menggantung.

"Tapi apa Ran?" tanya Azalea.

"Apa Allaah nggak benci sama aku yang selama ini terlalu mencintai makhluknya? Yang rela melakukan apa saja demi mendapatkan cinta dari orang yang bukan siapa-siapa?" ujar Rani ragu.

Sambil tersenyum Azalea berkata "Enggak lah. Allaah mencintaimu. Sangat mencintaimu bahkan lebih dari yang kau bayangkan."

"Makasih, Za." ucap Rani.




Usai memakan pesanan mereka, mereka pulang ke rumah masing-masing. Rani begitu bahagia, seolah menemukan oasis di gurun pasir yang begitu tandus.

Fatamorgana CintaWhere stories live. Discover now