Chapter 12

622 111 74
                                    

Demian hanya melangkah beberapa kali sampai ia berhenti, mencoba untuk memikirkan keinginan Sinb yang terbilang aneh itu. Ia masih saja diam sampai Aaron dan Ariona merasa Demian tak mengikuti mereka.

"Ada apa Demian?" Tanya Aaron saat ia menoleh dan mendapati Demian masih diam di depan pintu. Demian menatap Aaron tapi fikirannya masih terpacu pada sosok Sinb.

"Ku rasa ada yang salah dengan gadis itu." Demian kembali membuka pintu dan nampak terkejut ketika tak menemukan Sinb disana.

"Putri Reika!" Panggil Demian, berusaha menyusuri setiap sudut ruangan.

"PUTRI RIEKA!" Kali ini panggilan itu cukup keras, membuat Genio, Xeno dan Axel mengeluh sementara Linux hanya memandang Demian dengan dahi berkirutnya

"Kenapa kau harus berteriak-teriak?" Protes Genio.

"Putri Reika menghilang!" Ungkap Demian.

"Mana mungkin? Bukankah dia sedang tidur bersama putri yang lain?" Kata Axel sembari berjalan dan melihat Jennie dan Mina masih tertidur.

"Apakah mereka sangat lelah? Kenapa mereka tidak bangun saat mendengarkan keributan seperti ini?" Tanya Ariona yang sudah berdiri disamping Demian, memandang kedua putri itu dengan heran. Demian diam dan yang lainnya juga sama, mereka nampak berfikir keras.

"Bangunkan mereka Ariona." Perintah Aaron yang juga merasa aneh dengan suasana disini, Ariona mengangguk kemudian melangkah mendekati keduanya.

"Putri..." Ariona menggoyang-goyangkan Jennie dan Mina, beberapa detik mereka masih tak menunjukkan respon tapi setelah satu menit mereka segera bangun.

"Kenapa?" Tanya Jennie dengan wajah polosnya, membuat Axel memandangnya gemas.

"Reika mana?" Mina bertanya dengan wajah polosnya.

"Ku pikir kalian tau?" Tanya Demian yang terlihat sekali berusaha untuk menenangkan dirinya. Genio terlihat mulai cemas, Linux sepertinya berusaha berfikir, Xeno dan Axel hanya memandangi dua putri dengan pikiran yang berkelana kemana-mana.

"Kami tidak tau, tadi ia tertidur bersama kami." Kata Jennie.

"Lalu dimana ia sekarang? Kalian benar-benar tidak ada yang tau?" Mina masih tak mempercayai Sinb menghilang begitu saja.

Demian dan Aaron diam, mereka nampak berfikir.

"Aku tadi menemuinya, ia terlihat aneh dan menyuruhku untuk keluar." Demian mendesah, ia merasa bersalah. "Coba saja aku tak meninggalkannya tadi." Kata Demian menyesal.

"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? Apa kau tak merasa aneh sama sekali saat masuk tadi?" Tanya Genio dan Demian menggeleng bingung.

"Ada!" Celetuk Aaron yang membuat semua orang kini memperhatikannya.

"Aku tidak pernah melihat kalian terlelap begitu nyenyak. Sekarang aku bertanya, apakah biasa kalian terlelap cukup lama?" Tanya Aaron membuat ke empat pria itu melebarkan matanya.

"Aku sering kali tidak bisa tidur di malam hari karena aku sudah terbiasa berjaga malam." Akui Axel.

"Aku selalu menemani Axel berjaga." Celetuk Linux.

"Biasanya pendengaran ku cukup tajam, tapi aku tak merasa mendengarkan apapun." Keluh Xeno.

"Bagaimana bisa?" Genio memekik.

"Ada apa?" Demian segera melangkah menuju Genio yang terlihat masih berusaha untuk menyentuh sebuah alat.

"Ada apa?" Demian segera melangkah menuju Genio yang terlihat masih berusaha untuk menyentuh sebuah alat

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
THE WAR GALAXYUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum