Chapter 24

387 89 40
                                    

Playlist

Dreamcatcher - Trap
.
.
3 DALAM FANTASY???
TAU NGGAK GIMANA AKU SENENGNYA???
😂😂😂
.
.
Awalnya aku badmood gitu mau lanjut ff tapi setelah liat itu jadi semangad lagi huhu
😥😥😥
.
Dapat kek gini aja aku uda seneng
.
Apa lagi kalian teratur
VOTE
KOMEN
FOLLOW yang belum
.
Kan...senengnya double
😂😂😂
.
.
Ya uda
.
.
Happy Reading
😊😊😊
.
.

----****----

Kendaraan Enzio sudah sampai di Egio island. Mereka pun turun, disambut oleh Nero dan Tristan. Awalnya, Adelar bersama Mate turun, disusul Ave dan terakhir Enzio yang merangkul Sinb membuat kedua ksatria itu melongo.

"Reika!" panggil Tristan yang tiba-tiba saja mendekat.

BUM!

Sebuah es mengeras tiba-tiba muncul, menjadi penghalang untuk Tristan mendekat dan itu adalah serangan dari Sinb. Semua menoleh dan nampak terkejut. Sinb terlihat waspada dan menatap Tristan tajam.

"Kenapa kau menyerangnya?" tanya Enzio penasaran tapi sesungguhnya ia cukup senang, itu tandanya kekuatannya berjalan dengan benar. Ingatan Sinb tetap sama seperti semula, Enzio hanya memanipulasi perasaan Sinb yang hanya akan menyukainya dan beberapa orang yang bersamanya saat Enzio berhasil mempengaruhinya.

"Dia menculikku beberapa waktu lalu. Pangeran Enzio, kenapa mereka berada disini?" ucap Sinb yang kini menoleh, seolah meminta penjelasan kepada Enzio. Pangeran ini tersenyum sebelum tangannya membelai rambut lurus Sinb, membuat Tristan begitu geram dan Nero semakin terkejut.

"Maafkan mereka karena mereka tidak tau siapa dirimu. Sekarang kau tidak perlu khawatir, mereka tidak akan melakukan sesuatu yang tak kau suka lagi." janji Enzio yang membuat Sinb mendesah, sekaligus mengangguk.

"Bagus, kau tak perlu mengkhawatirkan apapun selama aku berada disisimu. Ayo, sebaiknya kau istirahat dan memulihkan kondisimu." kata Enzio yang kini merangkul tubuh Sinb kembali dan berjalan bersama.

Tristan mematung dengan segala pikiran berkecambuknya, Nero pun datang menghampirinya. "Kapten, apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Nero dan Tristan menggeleng.

"Aku tidak tau dan kita harus cari tau itu. Aku tidak suka jika Reika bertingkah seperti itu." guman Tristan.

"Tapi Kapten, bukankah ini lebih baik? Setidaknya ia tidak perlu lagi menyerang kita secara tiba-tiba seperti tadi karena pangeran Enzio telah menakhlukannya." Nero menyampaikan argumennya.

"Tidak Nero, ini berbahaya. Sesuatu pasti telah pangeran Enzio sembunyikan dan kita akan cari itu bersama-sama." kukuh Tristan dan mau tidak mau Nero pun terpaksa mengangguk.

---***---

BLEDUUMMM

CRAATT

DUAARRR

Langit Baracky yang seringkali lebih banyak gelap dengan gemerlap petir yang seolah menjadi background kota ini, kini menjadi kacau dengan kabut hitam membentang, badai dan guntur yang terus menyalak.

"Axel, aku tidak bisa menahannya terlalu lama." seru Xeno dan Axel terlihat tersengal-sengal.

"Pasukan mereka tidak ada habisnya keluar dari kendaraan lingkaran portal itu." tunjuk Axel.

THE WAR GALAXYWhere stories live. Discover now