Chapter 25

365 82 32
                                    

🎶Playlist🎶

EXO - Eldorado

(Bacanya sambil dengerin lagu ini, dijamin ngefeel)
😁😁😁

.

.

Masih di kota Baracky, kota yang kini dirundung duka karena beberapa kekacauan yang diakibatkan oleh penyerangan tak terduga dari kawanan pangeran dari kerajaan Mozarky. Beberapa gedung pencakar langit roboh, pertokoan dengan warna-warni hologram lenyap, seolah tertelan tanah. Kota menjadi gelap dan senyap, hanya beberapa sirine keamanan nampak menyala dan  kendaraan terbang yang terus mondar-mandir, di iringi gemerlap kilat yang menggelegar. Aiden memimpin beberapa para alkimia untuk memberikan pertolongan pertama pada para penduduk yang terluka, jika saja Mina berada disini, Aiden tak perlu bersusah payah, hanya perlu menyalurkan seluruh energi padanya, Mina akan memulihkan semuanya. Jennie, mungkin juga bisa mengangkat beberapa bongkahan gedung yang berserakan dan Sinb tentu bisa melakukan apapun dengan kekuatannya yang ia miliki dan ia juga akan memiliki banyak cara dengan kecerdasan yang terkadang tak terduga itu. 

Menyadari semua ini, Demian dan Genio hanya mampu mendesah. Mereka adalah dua orang pemikir yang lebih terdepan dalam urusan untuk memahami satu hal lebih cepat. Mereka kini kembali ke markas, Linux duduk disebelas Axel, memandangnya datar tapi semua cukup tau emosi yang Linux sembunyikan saat ini dan Xeno, terlihat masih pucat dan terduduk dengan lemas, mereka berdua telah Aiden obati sebelum akhirnya pergi merawat penduduk Baracky. Sementara Denta menawarkan diri untuk membantu Raidon menangani banyak hal di meja kerjanya. Aaron, ia masih dalam perjalanan menuju kemari dengan beberapa bala bantuan dari Adisty. Hanya Demian dan Genio yang nampak begitu pusing memikirkan semuanya.

"Apa yang harus kita lakukan?" Demian bertanya dalam kekalutannya. Benaknya kacau dengan segala praduga yang seolah menelan seluruh kemurnian fikirannya, membawanya pada titik dimana ia tak bisa memikirkan apapun.

"Tunggu sampai Zakline dan Puteri Anora datang. Mereka masih dalam perjalanan menuju kemari." ucap Genio yang masih mondar-mandir, namun ia masih memainkan layar yang muncul dari benda yang nampak seperti jam tersebut.

Linux mencoba memperhatikan apa yang sedang di lakukan Genio. Ia mencoba menduganya dan matanya melotot tajam. "Genio, kau memiliki rencana?" tanyanya dengan mulut mengaga.

Kini semua perhatian teralih pada Genio yang nampak menghela napas. "Aku tidak tau ini disebut sebuah rencana atau bukan? Zakline memberitahuku untuk menunggu Puteri Anora, kurasa mereka telah menyusun sebuah rencana." terangnya yang tentu membuat semuanya mengangguk.

"Berapa lama kami harus menunggu?" Xeno menyuarakan pertanyaan Demian yang akan ia ajukan.

Genio hendak menjawab, saat tiba-tiba beberapa petugas Baracky masuk dan membungkuk. "Para Ksatria, diluar sebuah Titanium J-11 mendarat dan mereka ingin menemui kalian." ucapnya dan sepertinya Raidon memerintah mereka untuk datang kemari.

"Itu Zakline dan mungkin puteri Anora juga." ungkap Genio yang memang merupakan pemiliki kendaraan Titanium tersebut.

"Segera bawa mereka kemari, secepatnya!" Pinta Demian dan mereka pun mengangguk.

"Baik ksatria." ucap mereka serempak, sebelum akhirnya undur diri.

Demian kembali lagi mondar-mandir, ia merasa kedua orang itu telah merancanakan sesuatu. Ia memandangi Genio dengan cermat. "Genio, bisakah kau memberitaku apa yang sedang mereka rencanakan?" tanya Demian yang kini berdiri diharapannya tapi Genio yang penuh dengan ekspresi keraguan itu hanya menggendikkan bahunya.

THE WAR GALAXYWhere stories live. Discover now