Chapter 19

509 119 118
                                    

🎶Playlist🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎶Playlist🎶

Stray Kids - Voices

(Sebenernya yang lagi promo itu yang My Pace tapi lagu ini yg ngena banget di chapter ini 😂 dukung Stray ya...streaming MVnya biar menang di chat musik 😉)
.
.
🚩Rules 🚩
🐙Follow🐙
🐍Vote🐍
🐣Komen🐣
.
.
.

Pada akhirnya mereka semua kembali ke balai kota Baracky dan mulai melatih kekuatan mereka masing-masing. Bahkan Raidon telah membangun pusat pelatihan rahasia diantara pusat sumber daya negeri mereka, yang dulunya adalah tempat gersang dan tandus dengan guntur menggelegar, kini telah ia sulap menjadi sebuah arena berlatih yang sangat berbahaya sekaligus menakjubkan.

Sinb meyakini dengan mereka berlatih disekitar sumber daya tersebut, mereka akan dengan mudah mengembangkan kekuatan mereka. Sinb, Jennie maupun Mina pun melakukan hal yang sama yaitu berlatih, disamping mereka mengawasi kesembilan ksatria itu dalam berlatih. Sesekali Arriona mengunjungi Aaron dan berbicara banyak hal bersama Demian, seperti saat ini.

"Sepertinya kalian berlatih cukup keras." Ucap Arriona yang tangannya kini menyeka dahi Aaron dan Demian bergantian. Sinb yang melihatnya dari jauh hanya mampu mendesah. Ia tidak bisa melakukan itu kepada Demian dan hal itu membuatnya sedih tapi lagi-lagi fikirannya mengatakan, bahwa ia harus cukup bersyukur bahwa akhir-akhir ini Demian tak lagi mendebatnya.

"Apa yang kau harapkan Hwang? Dia tidak mendebatmu akhir-akhir ini, seharusnya kau bersyukur untuk itu kan?" Guman Sinb pada dirinya sendiri.

Sinb masih memperhatikan mereka dari jauh, tanpa ketiga orang itu sadari. Mereka masih melanjutkan percakapan mereka.

"Ya, ini adalah usaha terakhir untuk menyerang Czar, bagaimana kita tidak berlatih keras? Kau cukup tau bukan? Pria tua itu sangat tidak mudah untuk di tangani." Omel Aaron dan Arriona mengangguk paham.

"Bagaimana jika akhirnya kita tidak bisa menang?" Ekspresi Arriona berubah khawatir dan itu cukup menyita perhatian Aaron maupun Demian.

"Ini pertama kalinya aku melihatmu nampak khawatir." Aaron tak pernah melihat sisi Arriona yang seperti ini.

"Aku tidak pernah mengatakan bahwa kita akan menang. Tapi setidaknya mereka bisa mengingat jika apa yang mereka miliki saat ini bukanlah milik mereka sepenuhnya." Ucap Demian dan saudara kembar itu hanya mendesah.

Sinb masih mengamati mereka sampai Mina menepuk bahunya pelan. Sinb pun menoleh dan memandangnya seolah bertanya.

"Kalau itu mengganggumu, kenapa kau tak bergabung dengan mereka?" Sinb tak menyangka jika Mina mengetahui perasaannya terhadap Demian. Sinb yang malu seketika merasa kikuk.

THE WAR GALAXYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang