17 | ALBERIC

121K 6.8K 63
                                    

Happy Reading
Jangan lupa vote dan comen

Tanpa lo hidup gua gak bermakna.
Karena lo adalah makna dari hidup gua.
__Alberic

Aice menatap Lena yang sedari tadi terdiam selama bel pulang berbunyi. Tidak beranjak ataupun berbicara. Aice, Yuka dan Manda menatap perempuan itu yang kini sudah menjadi sahabatnya. Satu ide terlintas di pikiran Yuka dan Aice. Manda menatapnya heran dengan gerak-gerik yang di timbulkan dari Yuka dan Aice.

"DHA__!"

"Lena!" panggilan seseorang membuat rencana jail Aice dan Yuka gagal.

Pandangan mereka mengarah kepada kumpulan laki-laki yang memenuhi ambang pintu. Yuka dan Aice mencebikan bibirnya. Wajah mereka terlihat panik, dengan cepat mereka menghampiri Lena. Terlebih lagi dengan Mike, ia memasang wajah dramatis andalannya yang membuat siapa saja ingin menaboknya.

"Len gawat Len!" pekikan itu terdengar lebay bagi keempat perempuat yang kini menatapnya aneh.

Pletak!

Farel menjitak kening Mike dengan keras, membuat sang empu meringis kesakitan. Mike menatap Farel tajam.

"Sakit bego!" kesal Mike.

"Lo becanda mulu dasar kambing!" toyor Jo.

"Yaudah mending sekarang kita bicara serius saja! Oke!" Farel berbicara serius membuat keempat perempuan menatapnya ragu.

"Ap__apa?" gugup Lena.

"Len Eric dirumah sakit," ungkap Farel membuat Lena mematung diam. Begitupun dengan sahabatnya.

"Er__Eric?" tanya Lena memastikan. Semua mengangguk.

Air mata menetes tanpa permisi dari pelupuk mata Lena. Eric yang kini sedang marah padanya ada dirumah sakit? Kenapa?

"Kenapa? Eric kenapa?" Lena berdiri dan berlari keluar lapangan. Sahabat Lena dan Eric pun mengejar Lena yang sudah menjauh.

Sampai Lena diparkiran, suasana begitu kosong hungga seseorang membekap Lena dari belakang. Pandangan Lena pun memburam dan kesadarannya pun menghilang.

Yuka, Aice dan Manda mengedarkan pandangannya untuk mencari Lena, tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaan Lena. Wajah sahabat Eric pun terlihat panik, karena ketidak adaannya Lena.

"Mungkin Lena udah pergi ke rumah sakit," Manda berusaha untuk berpikir positif.

"Mungkin." Jawab Yuka ragu.

"Yasudah mendingan sekarang kita nyusul saja." Deval mengambil kunci motor dari sakunya.

"Yuka lu sama Arie, Aice sama Mike, Lo sama gua." Putus Farel.

Semuanya mengangguk walau ada sedikit bantahan di kedua hati perempuan itu. Mereka pun menaiki motornya dan melesat ke jalan raya.

Seseorang yang mengintip dibalik tembok menyeringai kecil. "Mampus!"

Sesampainya mereka disana, ia menemukan keluarga Lena. Sahabat Lena pun mengernyit heran. Bukankah Eric yang dirawat? Itulah yang ada dipikiran mereka.

"Om, Tante." Yuka dan yang lainnya menyalimi tangan Pak Adam dan Bu Rina.

"Tante Lena-nya ada?" tanya Yuka.

"Lena? Bukannya sama kalian ya?" kaget Rina.

Yuka dan yang lainnya pun terkejut. Kemana Lena?. Seseorang membuka pintu ruang inap yang ada di samping mereka. Terlihat seorang laki-laki dengan pakaian yang sudah lusuh.

ALBERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang