48 | ALBERIC

96.6K 4.5K 454
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy Reading

Mulmed : somebody else - gunakam headset guys biar ngena


Jangan pergi saat ku terluka, jangan kembali saat lukaku telah tertutup. Jangan meminta lagi cinta saat semunya telah kandas, tapi meminta maaf lah atas apa yang udah kamu lakukan padaku
_Saylena

Pulang sekolah Lena menunggu Eric di parkiran dekat motor Eric yang bewarna merah. Lena terus menunggu Eric yang tak kunjung datang. Ia bingung, apakah Eric ingat dengan janjinya yang akan mengantarkan Lena pulang? Tak mungkin kan Eric lupa.

Besok Lena dan Eric memutuskan untuk tidak masuk sekolah demi membeli Bianca kado dan menyiapkan kejutan. Eric yang merencanakan itu. Lena hanya mengikutinya saja yang penting Bianca bahagia.

"Lena!!! Sendiri aja?!" teriakan itu berasal dari salah satu sahabat Eric yang paling cerewet. Mike.

"Lena lagi nunggu Eric, eh iya Eric kemana?" tanya Lena.

"Biasa si Eric lagi ada urusan dulu. Yaudah kita duluan ya, bye Lena," mereka pun pergi dengan motor masing-masing. Suara deruman mesin masih terdengar samar walau motor itu sudah hilang dari pandangan.

"Eric mana sih, Lena pegel banget." Lena jongkok di samping motor Eric karena sudah tiga puluh menit Lena menunggu.

Tak lama Eric pun datang dengan menggenggam tangan seorang perempuan. Lena yang melihat itu hatinya mencelos, ia tersenyum getir. Lena sekarang curiga jika ada sesuatu diantara mereka berdua karena setiap kali kemana-mana mereka selalu bersama bahkan saat Lena meminta Eric untuk pergi dengannya Eric selalu menolak.

"Eric sama Bianca?" Lena berucap pelan.

"Hai Lena!!" sapa Bianca dari jauh, ia menghampiri Lena yang sedari tadi hanya terdiam. "Lena lo ngapain disini? Lo belum pulang?" tanya Bianca.

"Eric yuk pulang Lena udah capek nunggu disini." Lena menarik tangan Eric, namun Eric tetap berdiri di tempat.

"Lo balik duluan aja, gue sama Bianca." Ucapan Eric membuat Lena terdiam.

"Tapi kata Eric? Lena udah nunggu lama banget." Lena berucap lirih dengan tangan yang menggenggam Eric.

Eric melepas pegangan Lena di tangannya. "Maaf Len, lo balik sendiri aja."

Eric menaiki motornya dan memberikan helm kepada Bianca. Eric memasangkannya di depan mata Lena. Sesekali Eric menyelipkan rambut Bianca ke telinganya. Setelah itu Bianca naik ke motor Eric.

"Lena gue duluan," setelah itu Eric dan Bianca pergi meninggalkan Lena. Pertahanan Lena runtuh begitu saja, air matanya luruh. Tubuhnya lemas, ia terduduk di parkiran dengan menangis dalam diam.

Seorang laki-laki dari arah gerbang datang menghampiri Lena dengan berlari, ia berjongkok di hadapan Lena. "Lena lo gak apa-apa? Please Len jangan bikin gue khawatir. Gue mohon," Lena mendongkak.

"Thio? Kenapa Thio ada disini?" tanya Lena parau, kedua pipinya basah karena air mata.

"Lo baru sadar ternyata Len," Thio memeluk Lena. "Gue selalu nunggu lo, gue selalu pantau lo dari jauh. Kelakuan Eric emang bangsat Len. Kenapa gak lo tinggalin aja?"

"Thio, Lena sayang banget sama Eric, Lena yakin Eric sama Bianca itu gak ada apa-apa." Lirih Lena seperti bisikan.

"Itu terserah lo Lena, gue selalu ada kok buat lo. Kalau lo butuh gue, lo hubungin aja lewat ponsel lo, yaudah lo jangan nagis lo harus jadi cewek kuat." Thio melepas pelukannya dan menangkupkan wajah Lena. Thio menatap Lena lekat.

ALBERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang