41 | ALBERIC

92.8K 4.4K 655
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy Reading

Untukmu aku mampu berpura-pura bahagia meskipun aku sedih
Untukmu aku mampu berpura-pura kuat meskipun aku menderita

Fake love_BTS

"Gue mulai jelasin ya Ric lo harus dengerin gue jangan nyela gue pas gue cerita," Eric hanya mengangguk seraya mengaduk jus jeruk yang ada di depannya.

Ia rela bertemu perempuan di depannya ini, dan tidak mengantarkan Lena pulang walau pacarnya itu memaksa. Hingga akhirnya Eric memesankan taxi untuknya dan membayarkan ongkosnya. Eric sedari tadi enggan menatap wajah Bianca yang kini bersiap bercerita di depannya.

"Thio itu sahabat dari gue kelas 1 Sd dan Thio udah kelas 2 Sd kan waktu itu, dulu gue gak ada teman di karenakan gue sekolah harus pake tongkat." Eric mendongkak menatap Bianca, alis Eric terangkat satu. "Sebelum gue masuk sekolah gue jalan pake tongkat dikarenakan gue sempat kecelakan. Gue dulu kena lumpuh sementara, Thio bantuin gue, di rela nemenin gue walaupun dia juga sering di olok-olok kalau Thio mau temenan sama orang kayak gue." Bianca berhenti sebentar.

"Pas kelas 6 Sd Thio naik sekolah jadi ke Smp, dia sekolah entah dimana, dia gak pernah ketemu gue lagi, gue gak punya temen Ric. Hingga pas gue masuk Sma Darmantara, gue ketemu lagi sama dia. Gue bahagia waktu itu Ric, tapi lo tahu kalau Thio itu seakan berubah gak kayak waktu pertama gue bertemu sama dia. Dia kayak gak peduli lagi sama gue. Tapi pas gue dekat sama lo,  Thio juga deketin gue. Gue gak tahu harus milih siapa Ric." Air mata terjatuh dari mata indah Bianca.

"Dan ciuman itu, ciuman terakhir sebelum dia ngelepas gue, merelakan gue buat bahagia sama lo, tapi lo salah paham, Thio marah saat lo buat gue nangis Ric. Dan sebelum gue keluar negeri gue minta ke Thio buat pindah sekolah. Gue tahu dia udah kelas duabelas, tapi gue paksa dia dan akhirnya dia pindah. Gue takut kalau sewaktu-waktu lo berantem sama Thio, dan lo tahu Ric gue cinta sama lo karena dulu lo selalu bersikap manis sama gue." Bianca menangis merasa menyesal dengan kejadian beberapa bulan yang lalu, karena bagaimana pun Eric adalah orang yang mengenalkan cinta padanya yang artinya Eric adalah cinta pertamanya.

Eric bangun dari duduknya dan menarik Bianca, ia menyimpan beberapa uang di atas meja dan pergi dari cafe tersebut. Ia tidak mau menjadi pusat perhatian disana karena Bianca yang sebentar lagi akan menangis, jadi ia akan membawa Bianca ke sebuah taman bunga yang tidak jauh dari Cafe Kelopak.

Sesampainya disana Eric mencari tempat duduk, dan menyuruh Bianca duduk disampingnya. "Kalau lo mau nangis, nangis aja Biy." Eric mengambil sesuatu dari saku celananya, sebuah saputangan. Ia memberikannya kepada Bianca.

"Eric gue masih sayang sama lo, gue masih gak rela lo pacaran sama Lena. Gue ke Indonesia mau memperbaiki semuanya, Ric tolong jadi pacar gue." Mohon Bianca.

Eric tidak tega melihat Bianca yang menangis dan memintanya untuk menjadi pacarnya lagi, tapi bagaimana pun Eric masih mempunya Lena pacarnya yang sekarang mungkin tengah bermain dengan sahabatnya.

Eric bangun dari duduknya dan meraih tangan Bianca, Eric langsung memeluk Bianca erat. Bianca terkejut menerima perlakuan Eric namun ia juga merasa hangat dan nyaman. Bianca menenggelamkan kepalanya ke bahu kanan Eric, Eric pun menenggelamkan nya di bahu Bianca.

"Gue minta maaf Biy," lirih Eric.

"Tapi please lo harus terima gue jadi pacar lo Eric, gak apa-apa kalo sembunyi-sembunyi juga,"

"Gue ada Lena Biy." Eric masih saja mengingat Lena membuat Bianca mendengus kesal.

Taman ini terlihat sepi, taman yang terdapat danau di depannya ini terlihat sangat sepi. Bahkan orang-orang pun tidak terlihat disini.

ALBERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang