assembled; avengers one-shot

Tony Stark - P.A part 2

still, dedicated to ya kontloey

●●●●●

Setengah jam lagi sudah jam sebelas malam, dan kau masih duduk di belakang meja kerjamu. Kantor sudah tutup sejak sore, namun kau memiliki tugas yang hampir selesai kau kerjakan.

Hampir.

Selain itu, kau sudah menjadi personal assistant.

Sudah sewajarnya kalau pekerjaanmu menggunung, mengingat banyak tugas dari PA lama yang butuh diselesaikan olehmu dan tugas-tugas baru dari Tony, bosmu.

Sejak diterimanya dirimu dalam Stark Industries - yang besok genap tiga bulan - kau tidak pernah terlambat mengerjakan apapun, tidak pernah datang telat, tidak pernah menyajikan presentasi yang tidak memuaskan, atau tidak pernah cuti. Kau mulai bertanya-tanya tentang apa yang selama ini kau lakukan.

Apakah aku melakukannya untuk menantang diriku sendiri, kau bertanya dalam hati, atau aku melakukannya agar tidak mengecewakan Tony Stark?

Interkommu berbunyi dan kau mengangkatnya di deringan kedua. Datangnya dari lantai atas, dan kau tak perlu susah-susah menebak siapa yang berada di jalur telepon. "Selamat malam," sapamu.

"You're supposed to come home early today," kata bosmu di telepon.

"I am. But I still have plenty to do."

"Kau masih bisa mengerjakannya besok pagi, (y/n)."

Kau menghela napas. "Tony, aku yakin sudah minta izin padamu pagi tadi."

Tony terdiam sebentar. "Dan kau mengira aku lupa?!"

"... yes."

"Bagaimana aku bisa lupa kalau kau minta cuti besok?"

"Kedengarannya kau baru saja ingat."

"Yang penting aku mengingatnya," Tony menukas. Kau terkikik pelan mendengarnya. "Anyway. Do you need some holiday?"

"Not yet," jawabmu sambil mengetik.

"Lalu mengapa kau meminta cuti?" Tanyanya.

"I..."

Tony cepat-cepat menambahkan, "Ada masalah dengan kawan se-apartemen?"

"..."

"You don't have to tell me everything."

"..."

"(Y/n), how dare you abandon me on phone calls?????"

"Tony, aku sedang menjumlahkan jumlah donasi yang kau kucurkan selama enam bulan terakhir. Tunggu sebent-"

Ia menutup telepon. Baiklah, katamu dalam hati. Kau bisa lebih berkonsentrasi melihat angka-angka di layar komputermu, karena demi apapun, angka-angka itu bukan main banyaknya.