MULTIVERSE pt. 3

1.5K 252 36
                                    

PENYAMBUTAN

Yang selanjutnya masuk adalah Thor, dengan menenteng Mjolnir-nya. Palunya belum hancur, jadi Ragnarok pasti belum terjadi dan ia belum bertemu dengan Hela... atau sekadar tahu kalau Loki sedang menduduki takhta Odin dan sibuk menyiapkan drama The Tragedy of Loki Odinson.

"Lady  (Y/l/n)," ia menyapa canggung sambil menutup pintu di belakangnya.

"Thor Odinson," kataku sama kakunya.

Ketika dewa itu duduk, mau tak mau aku membandingkannya dengan Chris Hemsworth dan seluruh keluarga besarnya di Australia. "Adikmu tampan," tiba-tiba aku berkata.

Thor terdengar kaget mendengar hal ini. "Biasanya orang-orang beranggapan Loki sama rupawannya seperti ular pohon," ia berkata, "kau, Lady, adalah wanita pertama yang menyebutnya begitu."

Aku terbahak-bahak mendengarnya karena aku sedang membicarakan Liam Hemsworth, bukan Loki. "Bukan, maksudku... adikmu di duniaku. Kau dan adikmu adalah aktor."

"Oh, ya?" Thor terlihat tertarik pada hal ini. "Lalu bagaimana dengan aku yang satunya lagi? Maksudku, aku versi alam semestamu?"

"Oke. Aku akan menjelaskan karena kau yang penasaran. Versi dirimu yang hidup di duniaku itu... sama-sama berotot."

"Apakah ia..." Thor merendahkan suaranya, "pantas untuk mengangkat Mjolnir?"

"Mungkin. Tapi di duniaku tidak ada yang namanya Mjolnir dan dia itu manusia biasa."

"Apakah ia kuat?"

"Aku tidak meragukannya," kataku, teringat pada trailer film Men In Black: International dan film Bad Times at El Royale. "Kalian sama persis dalam hal fisik, demi Odin. Namun ia punya istri dan dua anak yang masih kecil."

Tiba-tiba saja pintu terbanting terbuka, dengan Nick Fury (FURYYYY!!!!!!!) berjalan masuk dengan tergesa-gesa. "Aku memintamu untuk membuktikan kebenaran ceritanya, Thor, bukan untuk pesta teh dengannya!" Ia membentak.

"Sorry, Sir. I just..." Thor menatapku sambil menyengir, "I just got lost on her charms."

Nick Fury? marah
Thor? terpesona
Aku? panik
Hotel? trivago.

"Dismissed," Nick memberikan instruksi dan Thor segera pergi. Sebelum pergi, ia sempat berbisik keras, "Until then, Lady!" dan aku bisa melihat kejengkelan Nick yang meluap. Pintu kemudian ditutup oleh Thor.

Perhatianku segera terarah kembali pada Nick yang masih berdiri. "Kau tidak akan duduk?" Aku bertanya.

"Nona (Y/n), aku ingin sekali menghamburkan berkas-berkasmu di meja ini untuk membuktikan siapa dirimu. Sayangnya tidak ada apapun di dunia ini yang pernah mengingat kalau kau ada," kata Nick.

"Mungkin kau mencari di dunia yang salah," aku mengangkat alis.

"Apa yang bisa membuatku yakin kalau kau tidak merahasiakan apapun dari kami?" Nick bertanya lurus-lurus padaku.

Aku berdehem, tahu bahwa satu-satunya hal yang bisa menenangkan kemarahan Nick hanyalah kucing, sedangkan aku hanya manusia nyasar tanpa identitas. "Yah, kau salah tentangku, bajak laut."

"Don't call me a pirate."

"Aku senang kok berbagi rahasia. Seperti kakekmu dulu," kataku setelah menelan ludah. "Namun aku tidak membawa kaliber di dalam tas makan siangku. Aku bahkan kehilangan tas tanganku, entah di mana. Aku hanya datang ke alam yang salah."

"How the hell you know about him?" Ia mengernyit, "I only told my grandfather-"

"-to Steve." Aku dan Nick menyelesaikan kalimat itu bersamaan. ((captain america; the winter soldier, everyone!!!)

 assembled; avengers one-shotWhere stories live. Discover now