❝❞
"The sun will shine on us again," kami mengucapkannya perlahan-lahan, bersama-sama.
"Shuri," aku menghela napas panjang, "he is the sun to me."
"And he will shine on you, again."
❝❞...
a/n: TRIGGER WARNING;sadness content + a little spoiler from Dr. Strange movie.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
●●●●●
Anehnya, bayanganmu akan gedung 177A di Bleecker Street sesuai dengan kenyataan. Bangunannya besar namun punya gaya sendiri sehingga terlihat mencolok daripada gedung-gedung di sekitarnya. Suasananya lumayan sepi, membuat siang hari jadi terasa seram.
Tidak ada waktu untuk ketakutan, hardikmu pada diri sendiri. Kau berjalan ke depan pintunya yang besar dan mengetuk tiga kali.
Suara pintu berderit terbuka, dan seorang pria berdiri di hadapanmu. Ia mengenakan semacam mantel panjang berwarna gelap dan jubah merah yang menggantung dari lehernya.
"Apa yang kau mau?" Ia bertanya. Huh, kasar sekali.
"Is Ancient One here?" kau bertanya.
Pria itu mengernyit, dan ia membuka pintunya agak lebar sehingga seluruh tubuhnya terlihat. "Apa keperluanmu hingga kau mencarinya?" Ia bertanya lagi.
"Jurnal pamanku membawaku ke sini. Ada empat alamat; Nepal, London, Hong Kong dan New York. Aku memutuskan untuk mencarinya mulai dari lokasi yang bisa kujangkau," kau menerangkan. "apakah ia ada di sini?"
"Aku bertanya apa keperluanmu, Nona."
"Ancient One healed my uncle, which means they know each other," kau mulai merasa tidak nyaman dengan nada menuntut dalam suaranya. "pamanku bilang, beliau bisa menyembuhkan apapun dan siapapun. Aku ingin menyampaikan berita yang penting. Jika beliau berkenan, aku juga membutuhkan dirinya."
Pria itu menatapku dengan tatapan jijik. Mengapa...?
"Ada psikiater di ujung jalan ini," pria itu menunjuk arah kananku, "dan rumah sakit umum dekat pusat kota, dan kujamin mereka memiliki psikiater atau psikiatri. Tempat ini bukan klinik alternatif. Have a good day, Miss."
Pria itu menghilang dengan cepat setelah pintu terbanting menutup. Apa katanya barusan? Klinik alternatif?
Ia memperlakukanku seperti gadis dengan gangguan mental!
"Sir, namaku (Y/n) Pangborn. Jonathan Pangborn adalah pamanku. Kemarin sore, beliau baru saja meninggal," kau berteriak-teriak di depan pintu sialan itu. "kau tidak pantas memperlakukanku seperti ini! I just want to see the Ancient One and tell him or her about the death of one and only family I have!"
Kau menggedor-gedor pintunya, tetapi tetap tidak ada jawaban. Dan pintu itu tidak membuka kembali.
"Upacara pemakamannya dimulai besok pagi," ucapmu dengan lebih pelan namun gemetaran karena marah. "I really hope the Ancient One could be there."
