2017 : 04

1.3K 142 3
                                    

Nggak lupa, kok. Cuma hari Selasa benar-benar hari yang panjaaaaang banget. Mana drafnya belum selesai pula, jadi aku kebut pun tetap jatuhnya dipost di hari Rabu ya? Hehehe maaf :< Minggu lalu dan minggu ini, hari selasanya aku pakai untuk menjenguk anggota keluarga di rumah sakit. Ngomong-ngomong, jaga kesehatan kalian ya!

As usual, read, vote, and comment! Bantuin benerin typo juga akan sangat diapresiasi.

Oh ya, aku bahagia deh, jumlah view meningkat <3 vote juga! Terima kasih ya ^^


---



Stasiun Gambir, Juli 2017, pagi hari


Salah beli tiket kereta. Entah mengapa Bram kepikiran Jogja, Jogja, dan Jogja, sehingga ia tanpa sengaja memilih Jogja sebagai destinasi keretanya, dan bukannya Semarang. Parahnya, dia baru menyadari itu ketika sudah masuk stasiun. Makin anehnya lagi, dia tidak berniat minta refund apalagi beli tiket baru lagi ke Semarang.

Sesekali menikmati kopi jos di dekat Stasiun Tugu baru naik travel ke Semarang bukan ide yang buruk juga, sih. Toh berpetualang sebentar tidak dosa-dosa amat. Tidak perlu menginap juga. Nanti di kereta dia akan pesan travel atau shuttle bus yang berangkat malam.

Di atas semua itu, dia agak menyesal karena membeli tiket eksekutif. Sejak kapan dia sekaya itu? Tapi nasi telah menjadi bubur, tidak bisa dikembalikan menjadi nasi lagi. Lebih baik dinikmati saja, seperti bubur yang dicampur kacang kedelai goreng, suwiran ayam, daun bawang, kecap, sambal, dan kuah. Kan enak.

Ketika keretanya tiba, Bram bergegas masuk gerbong dan mencari tempat duduknya. Karena ini weekend, tentu jumlah penumpangnya padat. Tempat duduknya ada di dekat aisle, paling depan. Nanti akan ada orang yang mengisi tempat duduk sampingnya, yang dekat kaca jendela. Kenapa tidak di kursi seberangnya yang hanya ada satu kursi saja, ya? Kan enak sendirian. Tapi lumayan lah, masih dekat toilet ini.

Bram duduk manis menunggu keretanya berangkat sambil membuka Instagram di ponselnya. Selama berpetualang di Kepulauan Seribu, ia sama sekali tidak membuka aplikasi tersebut. Saat ini ia membukanya karena hendak mengunggah salah satu foto terbaik yang ia dapatkan di sana. Lumayan, dapat foto matahari terbenam yang cantik.

Tanpa menggunakan filter, ia mengunggah foto tersebut dan mulai menulis caption.

Aku melepasmu|

"Permisi," ucap sebuah suara yang berasal dari seorang perempuan, menginterupsi kegiatan Bram.

Menyadari ada orang berdiri di sampingnya, Bram tahu jika orang yang akan duduk di sampingnya itu telah datang. Ia mendongak.

"Oh, iya, sila—"

Bram membeku. Perempuan itu juga. Bram bahkan tidak terpikir untuk menutup mulutnya yang menganga lebar melihat siapa yang berdiri di sampingnya itu. Ia dapat merasakan nafasnya berhenti sesaat, jantungnya berdetak lebih kencang, dan darahnya mengalir lebih deras.

"Kia..."


*


Kia bahagia. Sekarang ia bisa tenang karena telah memiliki pekerjaan tetap. Memang bukan menjadi staf HRD seperti ekspektasinya, namun menjadi reporter untuk segmen Travel di Wartawara. Wartawara sendiri adalah salah satu media massa yang mempublikasikan seluruh berita dan artikelnya secara daring. Masih terbilang baru namun cukup prospektif bagi Kia, sehingga ia tidak ragu bergabung dengan kantor berita tersebut.

TraveloveWhere stories live. Discover now