2017 : 10

1.1K 103 1
                                    

awalnya sempet pesimis bakalan bisa update hari Selasa soalnya tau-tau ms word aku error dong TTATT alhamdulillah wa syukurillah hari ini, tadi siang ms word nya normal lagi. langsung eke kebut wkwkwk

so, enjoy!

biasa ya, read - vote - comment, dan mari bantu mata jereng ini buat benerin typo ^^


---



Jakarta, Oktober 2017, sore hari


"Selamat, kamu sudah berhasil menyelesaikan masa training tiga bulan kamu di Wartawara," ujar Kepala Divisi Segmen Travel, Johan. "Selanjutnya, kamu juga diterima bekerja di sini dengan kontrak satu tahun. Ini surat kontraknya, silakan kamu pelajari dulu, ya. Baca baik-baik dan besok datanglah ke saya dengan jawaban yang sudah kamu persiapkan matang-matang."

Kia menerima bendelan surat kontrak dari Johan dengan mata berbinar. Dia diterima bekerja. Tidakkah itu sesuatu yang patut disyukuri? Kia membolak-balik lembar demi lembar dan membaca beberapa butir perjanjian kontrak sekilas, namun matanya menangkap satu kalimat yang membuat binar matanya sedikit meredup.

"Ada pertanyaan, Kia?" tanya Johan seakan paham dengan raut wajah gadis itu.

"Oh, eh..." Kia mendadak gagap. "Tidak boleh menikah?"

"Kamu ada rencana menikah dalam waktu dekat?"

Awalnya Kia diam sejenak, lalu menggeleng perlahan seperti sedang menahan ragu.

"Bagus kalau tidak ada!" Johan bertepuk tangan satu kali dengan girang. "Jadi begini, Kia. Selama satu tahun kontrak, kamu tidak boleh menikah dulu. Cuti untuk kepentingan pribadi seperti liburan juga belum bisa kami berikan. Selain itu, ijazah juga kami tahan. Tujuan kami sebenarnya agar rahasia perusahaan yang ada di kamu terjamin. Biar sama-sama safe saja, sih."

Kia mengangguk pelan, mencoba memahami kata-kata Johan. "Tapi, maksudnya tidak boleh menikah ini... apa, ya?"

"Oh, tenang dulu Kia. Hanya setahun, kok. Setelah itu, kalau kamu mau memperpanjang kontrak juga sudah boleh menikah. Ijazah kamu pun akan kami kembalikan. Selama setahun ke depan, kami ingin agar kamu fokus bekerja di sini. Cuti untuk urusan pribadi yang tidak mendesak kami akan berikan juga di tahun kedua, kalau kamu mau memperpanjang kontrak. Toh, setahun ke depan kamu akan banyak berada di luar kantor. Kamu akan kami kirim untuk jalan-jalan ke tempat-tempat yang perlu diliput, baik dalam dan luar negeri. Eh, kamu sudah punya paspor?"

"Sudah, Pak."

"Bagus kalau begitu," ujar Johan. "Ada pertanyaan lagi?"

Kia hanya menjawab dengan gelengan dengan mata yang masih terpaku dengan butir perjanjian yang tadi dia tanyakan.

"Mungkin belum kepikiran, ya? Baiklah, kamu bisa tanyakan apa saja tentang kontrak itu via WhatsApp. Untuk sekarang ini, kamu boleh pulang."

Gadis itu hanya mengangguk dan menggumamkan terima kasih sebelum keluar dari ruangan atasannya.


*


"Alhamdulillah," ujar suara lembut di seberang. "Kalau begitu, tunggu apa lagi, Nak?"

Malam harinya, Kia menelepon Bunda untuk mengabarkan bahwa dirinya mendapatkan surat kontrak. Tentu saja Bunda ikut bahagia. Kebahagiaan Bunda itu sedikit banyak menular kepadanya.

TraveloveDove le storie prendono vita. Scoprilo ora