Twelve- B and B

447 39 2
                                    

"Gue juga uda sering mendengar hal mistis, tapi sejauh gue gak meyakini mereka ada gak ada masalah, tapi malam itu emang Bang Regi bilang kegue untuk hati-hati jika bertemu dengan sesuatu. Gue kira Cuma bercandaan doang, tapi ternyata  dia seriusan.."

Aam masih terus menikmati makanannya, hal seperti ini sudah biasa terjadi dikalangan pengemudi ular besi itu. Bertemu hantu-hantu, atau roh-roh korban kecelakaan kereta mereka, semua itu sudah menjadi hal yang sangat wajar. Ditambah membawa kereta dengan dua belas atau sepuluh gerbong dibelakangnya dimalam hari, melewati jalur yang katanya terdapat banyak hantu-hantu berkeliaran. Itu sudah sangat biasa bagi yang sudah berpengalaman. Tapi terkadang mau yang berpengalaman atau tidak berpengalaman yang naas nya ya terlihat juga toh.

"Lo ga nemui sesuatu?"

"Maksudnya?" Tanya Batra bingung.

"Kaya suatu bungkusan yang pakai kain warna putih gitu.."

Batra menggeleng. "Gak gue cek si Bang, soalnya gak tau juga. Gue pikir naas nya gue."

"Lo belum pernah ketemu yang begituan selama bawa kereta itu malam hari?" Tanya Aam lagi sambil masih terus mengunyah.

"Belum, soalnya kan batas gue Cuma jam 12 kebawa Bang.."

"Awalnya gimana?"

"Biasanya kan emang bukan gue yang bawa, tapi kali itu Bang Fadli agak pusing jadi gue suru minum obat setelahnya dia malah ngantuk, jadi gue yang bawa, terus sekitar satu kilo dari tempat itu, kaya banyak asap gitu, terus bau-bau yang ya lo tau lah, gue pikir didaerah begituan kaya nya gak ada kebakaran atau apa, terus karena bukan jalur biasa yang bawa gue jadi gue gak ingat kalau sebelum seratus meter dari tempat itu harus ngidupkan clakson, tapi gue lupa sumpah Bang, gak berselang lama terus 'dia' buka pintu samping, perasaan gue mulai gak enak jadi inisiatif gue pas itu Cuma klakson, dan klakson berkali-kali dan dia muncul dari belakang, gak jelas kaya apa tapi itu laki-laki uda tua, gue sekilas liat kebelakang dan liat kedepan uda rame banget, banyak banget, dari anak-anak,perempuan, sampai segala jenis bentuk manusia gak utuh pada didepan loko. Gue terkejut bukan main dan gue juga gak tau kejadian nya gimana tapi gue ngerasah 3 sampai lima menit gue kaya gak sadar ya terus Bang Fadli nepuk-nepuk gue dan sadar nya gue pas kereta uda gak ditempatnya.."

"Penumpang gimana pada saat itu.."

"Gue gak ngerti jelas nya gimana, Cuma penumpang gerbong satu pada turun, dan kemudian yang lain juga turun, langsung di evakuasi sama yang lain gue juga.."

"Emang lo gak pernah nemeni partner lo ngobrol gitu?"

"Engga, jam nya gue istirahat ya istirahat aja. Selain Bang Ucok, Mas Bobi sama Bang Aldy gue jarang banget nemeni mereka, ya jadwal istirahat kita gunain aja. Kalau Bang Ucok dengan banyolan nya gue gak pernah takut atau sepi. Tapi gak pernah juga ada kejadian aneh. Soalnya kita gak memikirkan juga sih.."

Aam terdiam beberapa saat menyesap minumannya "Jadi lo libur sekarang?"

"Libur 2 hari, katanya buat masa pemulihan. Padahal gue juga gak papa.."

"Iya gak papa, akibat ulah kalian gue yang jadi gak balik dua hari.." Ujar Aam sewot dan dibalas dengan kekehan dari Batra.

"Yee maaf deh Bang, tapi sumpah dibalik kejadian ini ada hikma nya juga Bang.."

"Hikma? Kaya sinetron azab aja.."

Batra tertawa lagi. "Yee serius,"

Mereka terdiam menikmati makan siang yang belum tuntas akibat terpotong oleh obrolan ganteng mereka.

"Gue lagi dekat sama cewe Bang.." Ujar Batra lagi setelah mereka selesai makan. Obrolan ini memang terkadang menurutu pandangan orang lain tidak mungkin terjadi antara laki-laki. Tapi siapa tahu kalau ternyata laki-laki suka curhat-curhatan juga sama temannya.

Babysitter for Baby Devil'sDove le storie prendono vita. Scoprilo ora